"Jadi ini alasan mu pulang?"
Jung Hoseok terpaku di hadapan pintu kamar nya. Matanya jelas terbeliak melihat ponsel dengan mesej kiriman Sae Ra yang diterimanya semalam kini terpapar di skrin dalam genggaman tangan Min Yoongi yang menayangkannya diudara.
"Kau tidak berniat melakukan apa yang aku pikir, kan?" Yoongi bertanya dengan suara yang hampir berbisik. Karena ia takut suaranya bisa menggambarkan emosi nya saat itu. Tapi Jung Hoseok yang hanya membatu dihadapannya dengan mata yang balas menatapnya seolah olah hal yang sedang dibangkitkan nya saat ini bukanlah hal yang besar, sedikit sebanyak memarakkan perasaan marah dalam benaknya.
Tatapan yang dipamerkan adiknya saat itu, Yoongi pernah melihatnya sebelum ini. Seperti dejavu, Yoongi merasakan tubuhnya merinding detik itu.
Jung Hoseok dari garis masa ketika Yoongi mengekspos bahawa ia tahu apa yang pernah dilakukan Hoseok selama ini. Jung Hoseok yang tidak menayangkan sedikit perasaan pun ketika ayah mereka bilang ia tak akan peduli lagi tentangnya. Min Yoongi sedang melihat Jung Hoseok itu sekarang.
"Ini tak ada kaitannya dengan mu, hyung."
Yoongi melotot tak percaya. "Apa? Tak ada kaitan? Kau menganggap aku ini apa, Jung Hoseok?"
Hoseok mengalihkan pandangannya pada ponsel yang masih dalam genggaman kakaknya. Ia berjalan beberapa langkah sebelum berhenti tepat dihadapan Yoongi, mengulurkan tangannya dan melepaskan ponsel itu dari genggaman tangan yang lebih tua. Ketika ponsel itu sudah berada dalam tangan pemiliknya, Hoseok memusatkan netranya tepat ke dalam anak mata Min Yoongi.
"Marga dalam nama ku masih Jung. Jadi ini hanya melibatkan aku. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan segera menyelesaikan semua ini." Jung Hoseok mengukir senyum dihadapan kakaknya.
Mulut Min Yoongi terbuka. Masih melotot tak percaya dengan riak wajah Hoseok saat itu. "Penyelesaian macam apa yang kau bayangkan? Yang akan kau ketemu itu Sae Ra! Pembunuh ayah kita! Kau pikir akhir macam apa yang akan terjadi jika kau bertemu dengannya? Kau mengharapkan akhir yang bagaimana, Seok? Mati??"
"Hyunggg~~~" Jung Hoseok merengek. Nada suaranya yang tadi datar kini berubah seratus delapan puluh darjah menjadi anak kecil yang coba meyakinkan orang tuanya untuk membelikan mainan baru buatnya. "Bukan begitu. Aku hanya ingin mendengar penjelasan darinya. Aku ingin dia jelaskan kenapa dia melakukan semua ini pada kita."
"Kau bicara seolah olah apa yang diperlukan untuk mengakhiri semua ini hanyalah sebuah penjelasan! Kau sadar kan Sae Ra itu orang macam apa?? Sae Ra itu psikopat, Hoseok! Pembunuh!" Dada Min Yoongi naik turun menahan emosi marahnya. Matanya kini sudah memerah. Kenapa Hoseok seolah olah tidak menganggap serius hal ini? Apa anak ini juga sudah berubah menjadi psikopat? Ingin rasanya Yoongi memukul anak itu hingga dia sadar kalau Sae Ra itu bisa membunuhnya kapan saja kalau dia pergi menemuinya gara gara sebuah penjelasan.
Kedua dua alis Hoseok terangkat. "Lalu aku harus bagaimana lagi, hyung? Yang tahu semua jawapan tentang apa yang terjadi pada ibuku, teman ku Jimin dan ayah, hanyalah Sae Ra. Aku tak punya pilihan lain kan selain pergi menemui Sae Ra?" Hoseok masih dengan nada yang sama. Mencoba meyakinkan Yoongi.
Yoongi semakin merasa kesal. "Bagaimana kalau dia melukakanmu? Kau tahu membunuh itu adalah hal yang mudah untuknya! Bagaimana-"
"Tak apa, hyung. Kau tak perlu khawatir soal itu. Yang merawat aku ketika kecil kan Sae Ra noona. Jadi aku percaya kalau Sae Ra tidak akan tega melukakan ku."
Kata kata itu membuatkan Yoongi tertawa ketus. Benar benar merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Apa adiknya memang senaif ini atau hanya berpura pura bodoh?
"Malam ketika aku menemukan mu dikeroyok orang orang suruhan Sae Ra, kau hampir mati. Dia coba membunuh mu dengan menyuntik kan dadah ciptaannya sendiri ke dalam tubuhmu. Apa kau sadar tentang itu? Dan kau masih dengan bodohnya percaya pada nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || sope (Brothership)
Fanfiction-SOPE ff- Selama ini Min Yoongi pikir hidup dirinya dan keluarganya hancur gara Jung Hoseok. Tapi ternyata dia dan keluarganya lah yang telah menghancurkan hidup yang lebih muda. Pada akhirnya, hal yang paling diinginkan Yoongi adalah melihat adikny...