CH 4

863 73 5
                                    

Happy reading sayang sayang sekalian~~~Chapter ini paling panjang yg pernah ku tulis.

Enjoy~~~

"Hoseok-ah,apa kau benar benar mau ikut bersama pria itu?"

Suara barithone seorang wanita dalam lingkungan usia 30-an menggema memecahkan keheningan ruang gelap itu.

Hoseok tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak awal Sae Ra mengajaknya berbicara diruan kedap bunyi-- yang terletak dibawah tanah-- atau lebih mudah dipanggil basement yang dijadikan ruang peribadi wanita itu.

Cuaca malam itu yang lembab ditemani angin lembut menaikkan aroma tanah di dalam ruangan itu.

Sae Ra tiba tiba berdiri.Berjalan mondar mandir sambil memeluk tubuh.

"Seok-ah,dia bukan pria yang baik.Dia-dia yang menyebabkan mama mati.Kau harus sadar itu!"ucap Sae Ra meyakinkan.

Hoseok memejamkan matanya erat erat.Buntu dengan lilihan sendiri.Ia menunduk,sebelah tangannya terangkat untuk memijat pelipisnya.

Sae Ra bingkas mendekati pemuda itu."Seok-ah,apa kau mahu hidup bersama seorang pembunuh?"suaranya kedengaran sangat takut.Takut dengan keputusan yang bakal Hoseok putuskan.

Jauh di dalam mindanya,ia tak mahu pemuda yang telah ia besarkan selama delapan tahun itu pergi dari hidupnya dengan memilih ayahnya.Itu karena Sae Ra takkan mampu hidup tanpa Hoseok.Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan tanpa anak itu.Apakah kedengaran seperti dia seorang wanita penyayang?Huh!

Hoseok menggeleng."Noona,aku mahu mengenali ayahku.Lagi pula,siapa yang bilang mama sudah meninggal?Kita belum menemukan bukti."rahang Hoseok bergertap keras.Ia benci mendengar seseorang mengatakan perempuan kesayangannya telah mati.Padahal tiada siapa yang mengesahkan itu.

Sae Ra tak menggubris ucapan Hoseok.Ia malah kelihatan lebih serabut dengan wajah mendungnya."Kau terlalu bodoh.Lelaki itu hanya mahu mempergunakan mu!"Sae Ra mencengkeram bahu Hoseok.Memaksa anak itu fokus pada anak matanya."Jisung itu pria berhati busuk!Ia memperkosa ibumu.Kemudian meneruskan hidup dengan melepas beban di atas dosanya dan hidup bahagia dengan keluarganya.Kau pikir keluarganya mahu menerimamu,huh?Kau pikir mereka akan membiarkanmu dekat dengan ayahmu itu,hah?Hey,jangan bodoh!"

Hoseok benar benar bungkam.Bibirnya terkunci rapat setelah Sae Ra membentaknya.

Sae Ra mengerjap kemudian melepaskan cengkeramannya.Wanita itu berdehem pelan,sadar ia baru memperburuk suasana.

"Kau harus tahu.Noona hanya tak ingin kau tersakiti."lirihnya dengan nada rendah.

"Apa--apa aku tak bisa bahagia bersama ayahku?"bisik Hoseok dengan perasaan sesak yang mulai mengganjal di dalam benaknya."Aku benar benar mahu mengenalnya.Aku mahu kenal keluargaku.Aku mahu tahu bagaimana sikapnya yang sebenar.Aku juga mahu tahu alasan ia memperlakukan mama seperti itu.Apa itu salah?"

Melihat Hoseok yang menatapnya seperti puppy yang kehilangan sang ibu,Sae Ra mulai melunak.

Sae Ra terdiam sejenak.Ia berbalik menuju meja kerjanya dan menjatuhkan tubuhnya di atas kerusi.

Ia benar benar lemas sekarang.Benci dengan suasana hatinya yang kacau.Tiada siapa yang tahu isi hatinya.Dan tiada siapa yang bisa menebaknya walaupun itu Hoseok.

Suasana hening dalam beberapa minit.Udara benar benar mencengkam pemikiran keduanya sebelum Sae Ra kembali bersuara.

"Ahh!Noona tahu!"Sae Ra tiba tiba memetik jari dengan antusias dan itu berjaya menarik atensi Hoseok yang sebelumnya menunduk dalam.Wanita itu tiba tiba bangun dan buru buru mengambil tempat disebelah Hoseok yang menatapnya bingung.

Monster || sope (Brothership) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang