CH 6

675 75 6
                                    

"2000 won"

Pemuda itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya sebelum menyerahkan pada penjaga kasir.

"Terima kasih."ucap pria penjaga kasir itu ramah,mengiringi langkah keluar pelanggannya yang mengenakan pakaian serba hitam bersama cap yang menutupi surai hitamnya.

Min Yoongi menyusuri lapangan taman yang berisi keluarga bersama anak anak kecil yang riuh bermain,meniup belon,berkejaran dan sebagainya.Sekuntum senyuman kecil tercetak di bibir.

Pemuda itu jadi rindu.Rindu pada usia kanak kanaknya.Rindu momen kebersamaannya bersama ayah dan ibunya saat kecil yang sering berlibur.

Namu itu tak lagi terjadi ketika Nyonya Min meninggal.Ayahnya yang dulu sering punya masa untuk keluarga berubah drastik menjadi pria workaholic.Bekerja tanpa mengira waktu.Bahkan ada malam Yoongi tak terisi ayahnya yang tak pulang dari kerja.

Jujur saja,ini adalah liburan pertama yang Yoongi datangi bersama ayahnya lagi.Namun ini turut melibatkan Hoseok.Pemuda aneh yang tiba tiba menumpang kasih sayang ayahnya sebagai anak yang Yoongi sendiri sangsi.

Drtt

Drtt

Min Yoongi merogoh sakunya mencapai ponsel yang bergetar lantas menekan butang hijau saat melihat Jisung sebagai pemanggil.

"Yeob-"

"Yoongi?"

Alis Min Yoongi bertaut.Ia menghentikan langkahnya ketika menyadari ayahnya berada dalam situasi gusar sehingga tak menyempatkan dirinya itu sekadar menyapa si pemanggil.Dia diam menunggu ayahnya bicara.

"Apakah kau sedang bersama Hoseok?"

"Tidak."Jawabnya seadanya.Namun kembali dibuat penasaran ketika telinganya mendengar desahan berat dari sang pemanggil."Kenapa?"

"Yoongi,tolong cari Hoseok.Anak itu tiba tiba menghilang.Ayah mohon kau segera mencarinya."Jisung terdengar sangat khawatir yang malah mengundang perasaan meluat Min Yoongi untuk Jung Hoseok.

Anak itu lagi! Gerutunya jauh di dasar benak.Ia hairan kenapa sang ayah begitu khawatir.Padahal Hoseok sudah dewasa.Punya akal yang bisa disebut matang untuk berfikir jernih dalam menyelesaikan masalah jika sesuatu menimpa.Kenapa malah memintanya susah payah mencari?Kenapa tak langsung menghubungi anak itu?

"Dia sudah dewasa.Tak perlu terlalu mengkhawatirkannya.Jika sesuatu terjadi,dia pasti menghubugimu,ayah."

"Tidak.Apa kau lupa Yoongi?Adikmu itu tak menggunakan ponsel.Ia menolak untuk menggunakannya.Yoongi,ayah mohon bantu ayah cari Hoseok.Ayah telah menelepon Kwon ahjussi untuk datang.Dia dalam perjalanan."

Yoongi memejamkan matanya erat.Ah,anak itu benar benar merepotkan.Ia jadi penasaran ke mana Hoseok pergi menghilang.Bahkan ia tak sangka,malah tak pernah tahu jika pemuda itu tak memiliki ponsel hingga berjaya merunyamkan suasana.Genggaman Yoongi pada ponsel mengerat kesal.

"Yoongi,tolonglah.Hoseok memang tak sakit.Tapi dia perlu diobati."

Skakmat.Entah mengapa ucapan ayahnya mencipta sensasi baru di dalam benaknya untuk akur saja.Dia menghela nafas kasar.Jengah dengan Jung Hoseok yang tak henti henti membuat onar dan kenapa Min Yoongi senang mengalah jila ayahnya menyebut sesuatu yang menjadi misteri tersendiri tentang Jung Hoseok.

"Hah...Baiklah."putusnya sebelum mengakhiri panggilan.

Yoongi memandang jauh ke depan.Benar benar mengharap pandangannya menembusi tubuh tubuh manusia yang mengerumuni pameran di tengah laluan untuk Yoongi kembali ke kerusi taman yang ia duduki awalnya.

Monster || sope (Brothership) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang