🧶Kisah Pertama

43K 3.4K 268
                                    

HAECHAN merasa asing dengan rumah ini. Pertama kali menapakkan kakinya barang-barang mewah sudah menyambut indera penglihatannya. Semua terlalu mewah baginya yang hidup serba berkecukupan dan sederhana, dia benar-benar tidak terbiasa. Akankah dia betah tinggal di sini? Tapi dia harus kuat, demi anak yang berada di dalam kandungannya. Ia harus membuktikan bahwa Mark adalah ayah dari anak yang dikandungnya.

Kakinya dia bawa melangkah ke lantai dua, dimana kamarnya terletak di sana, tuan Jung sudah memberikannya perintah agar tidur di salah satu kamar di sana. Dengan hati-hati dia membawa tasnya yang berisikan beberapa pakaian.

CEKLEK__

Sekali lagi.

Haechan harus melihat pemandangan yang sangat mewah. Perasaan asing dan tidak nyaman semakin menggerogoti dirinya. Tapi sekali lagi dia harus tegaskan pada dirinya sendiri, dia harus kuat. Dia berdiri di depan lemari dengan dua pintu, dibukanya untuk meletakkan pakaiannya yang bahkan satu sekat saja tidak dapat penuh di dalam lemari.

BRAKK__

"APA! SIAPA YANG MENYURUHMU TIDUR DI KAMAR INI?!"

Mendengar itu, buru-buru Haechan mengeluarkan pakaiannya kembali yang baru saja selesai dia susun.

"HEH! Anak sialan! Keluar kau!".

"Yongie! Ada apa ini?!"

Jaehyun datang terburu-buru karena mendengar suara istrinya yang sangat lantang.

"Sayang ada apa? Kenapa berteriak?"

"Dia! Kenapa kau harus memberikan kamar?! Dia hanya menumpang hidup di sini, aku juga yakin anak itu bukanlah anak dari Mark! Kau mau menjadi penipu ulung?" teriaknya lagi pada Haechan.

Jaehyun menarik pelan sang istri, Taeyong. Dia mencoba untuk menjelaskan bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Tapi Taeyong tidak ambil pusing. Haechan tetap saja menjadi beban bagi keluarganya.

"Sekarang lebih baik kamu pergi ke lantai satu, di dekat dapur terdapat satu kamar di sana. Dasar bocah, ayahmu dengan sukarela membiarkanmu tinggal di sini? Dia pasti sangat malu harus menampung anak sialan sepertimu. Apa kau sadar, ayahmu telah membuangmu!"

"Yongie___"

"Itu sangat pantas untuknya, bukankah dia akan lama tinggal di sini? Hanya sekedar menumpang. Maka dari itu dia harus berguna."

Disinilah Haechan sekarang, di ruangan yang lebih kecil, tapi itu tidak apa. Ini memang lebih cocok untuknya, kamar pembantu. Sesak, entah kenapa rasanya sangat sesak. Tubuh Haechan langsung merosot ketika pintu sudah tertutup rapat, kenapa rasanya sakit sekali. Benarkah ayahnya sudah menelantarkannya?

"Mae, Haechan rindu. Haechan ingin pelukan dari mae__hiks" satu isakan berhasil lolos. Kenapa hidupnya seperti ini? Apakah tuhan sedang bermain-main dengan dirinya?

(flashback)

Malam semakin larut, Haechan dengan langkah cepat berlari di atas trotoar agar segera sampai ke rumahnya. Pekerjaan paruh waktunya benar-benar membuatnya menghabiskan banyak waktu, bahkan hingga larut seperti ini.

"AGHHH!!!"

Tubuhnya tiba-tiba ditarik oleh seseorang ke dalam gang sempit. Haechan hendak berteriak namun mulutnya lebih cepat dibekap oleh orang di belakang tubuhnya. Haechan dapat mencium aroma alkohol yang cukup kuat dari orang ini. Orang mabuk.

BUK__

"AKH! SIALAN!"

Haechan menginjak kaki orang mabuk itu sangat keras hingga membuatnya terpekik.

[06][pt. 1] Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang