Mataku terasa kering. Tidak ada lagi air yang tersisa tapi aku masih ingin menangis.
Pemakaman Bunda kemarin membuat tenggorokanku sakit karena meraung pilu. Berakhir dengan aku yang demam siang ini tidak keluar kamar sejak pagi.
"Taehyun, ayo makan."
Aku menutup telingaku, tidak sudi mendengar suara seorang pembunuh yang mengetuk kamarku.
Bunda tidak ada karena pria itu.
Ck, pembunuh yang sialnya adalah ayahku.
Sekian menit menetap dengan posisi ini, perutku memberontak. Belum kemasukan nutrisi sejak semalam.
Ponselku mati dan itu memperburuk segalanya.
Semua kenangan dan potret yang pernah diabadikan aku dan Bunda ikut rusak. Ponsel sialan itu jatuh di jalan saat aku berlari dengan panik mengantar Bunda ke UGD. Tahu tahunya malah terlindas mobil.
Tidak mendengar suara dari luar kamar, lantas aku turun dari tempat tidurku. Badanku sakit semua.
Melirik ke balkon kamarku, tempat penuh kenangan dengan Bunda, aku tidak punya nyali untuk membuka tirainya.
Aku takut kenangan itu malah semakin menyesakkan.
Membuka kamar perlahan, sepertinya pria tua itu sedang ada di kamarnya. Entah melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual 2.0 || kang taehyun [✔]
Fanfiction[ғᴀɴᴛᴀsʏ - ғɪᴄᴛɪᴏɴ] [more like 'spin-off' dari virtual || choi beomgyu, jadi jauh lebih baik kalau kamu baca virtual || choi beomgyu dulu sebelum kesini. nggausah buru buru, yang penting dinikmati, buku ini juga ngga akan kemana mana kok!^^] kamu da...