※04

270 82 98
                                    

Aku menarik napas dalam dalam, menimang apa harus memanggilnya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menarik napas dalam dalam, menimang apa harus memanggilnya seperti ini.

Tadi pagi, seperti biasa, aku melihat lelaki balkon—yang rupanya Kang Taehyun—sudah bangun dan bersiap diri.

Memantapkan hati, aku berdiri di depan rumahnya dengan energi lebih banyak dan hati yang lebih lapang. Mengetuk sekali sebelum berteriak, "KANG—"

klek

"—TAehyun... Oh? Bagus, kamu sudah siap!" Aku mengulas senyum lebar, menatap wajah datarnya yang suntuk pagi pagi.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Ke kampus."

"Nggak usah. Balik sana."

Aku mendelik. Bisa bisanya dia mengusirku seperti itu?

"Berisik. Biar aku ganti uang busnya," kataku.

Dia melenggang menjauh, tidak menyahut. Membuatku mencebik kesal tapi tetap berjalan di sebelahnya.

Sekali lagi, ini karena aku punya kepentingan.

Udara pagi cukup menyejukkan. Apalagi komplek perumahan ini cukup sepi sepagi ini.

Mungkin, faktor lain aku tidak pernah bertemu Taehyun karena jadwal kuliahku siang.

Mengingat aku belum sarapan karena tidak ada makanan di rumah, aku berniat mengajaknya berbelok ke minimarket.

"Hyun—"

Kruyuk

Mendengar suara, lantas aku mengulum senyum. Taehyun memalingkan wajah, sepertinya tahu kalau aku mendengarnya.

"Belum sarapan, kan? Sama, aku juga. Ayo mampir minimarket, aku mau beli makanan," ajakku.

Taehyun menyahut, "Memang kamu punya uang?" cibirnya.

Wah, meragukan dia.

"Program memberiku fasilitas lain, tau! Aku bisa memegang rekening Shin Ryujin dan memakai uangnya, jadi jangan khawatir," jelasku.

Walau aku tidak yakin banyak yang tersisa di rekeningku.

Maksudku, aku kecelakaan dan katanya harus operasi. Meski orang tuaku punya uang, biaya operasi tidak murah. Pasti mereka memyempatkan diri mengambil uang di rekeningku juga. Karena itu mungkin tidak tersisa banyak di sana.

"... Aku menunggu di luar."

Taehyun yang tiba tiba berhenti membuatku ikut diam. Berbalik untuk menanyakan kenapa, tapi dia tidak terlihat bersahabat.

Malah, Taehyun melangkah sampai ke ujung jalan. Bukannya duduk di serambi minimarket yang baru di sapu.

"Mau makan apa?" tanyaku.

"Tidak usah."

"Perutmu bunyi."

"Aku diet."

Alasan yang buruk.

virtual 2.0 || kang taehyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang