※07

197 70 151
                                    

"Ryujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ryujin... apa?"

"Kamu tidak menyangka, kan? Sama."

Lena berjalan lesu ke arah gedung fakultasnya. Tidak biasanya dia memikirkan orang lain, tapi yang ini berbeda.

Berurusan dengan program terlalu rumit. Dia khawatir dengan Taehyun, juga Ryujin.

Mengingat pengalaman yang cukup menguras batin dulu, Lena tidak ingin Taehyun maupun Ryujin merasakan hal itu juga.

Bagaimanapun, mereka orang baik.

Terutama Taehyun.

Lena pernah sempat menjaga jarak dengan lelaki itu setelah kembali tiba tiba sejak menghilang tanpa kabar. Dia cuma sedang berdamai dengan masa lalunya.

Gadis itu tidak bisa lupa, siapa orang yang membantunya pertama kali saat dia terpuruk ditolak dunia.

Seakan paham kekhawatiran gadisnya, Beomgyu mengulum senyum. Menarik Lena ke sudut sepi dan menangkup wajahnya, sedikit membungkuk untuk menyejajarkan pandangan matanya.

Sejenak menikmati kelam yang memabukkan, Beomgyu mulai angkat suara, "Jangan terlalu khawatir. Mereka pasti bisa, oke? Kalaupun sesuatu terjadi nanti antara mereka dengan program, aku tidak akan tinggal diam."

Mengusap dan menenangkan, Beomgyu menggunakan kekuasaannya sebagai pewaris tunggal di sini. Sedang sombong, walau tersirat.

Lena yang tahu itu, mencebik, "Mentang mentang kamu berkuasa."

"Tepat! Haha, kalau punya wewenang, kenapa tidak digunakan?"

Tawa renyah Beomgyu membuat Lena mencibir. Gadis itu melangkah, berpamitan, "Aku masuk kelas duluan, ya. Haera menelpon."

"Hm, sana. Sampai nanti." Memasukkan tangan ke saku celana, lelaki itu menipiskan bibir. Menatap punggung gadisnya menjauh.

Saat berbalik, maniknya langsung menemukan sosok Shin Ryujin—Jina—tengah duduk, mengamati muda mudi yang berkeliaran di area kampus.

Melirik jam tangannya, masih ada sejam sebelum kelas Beomgyu di mulai.

Tidak ada yang sadar kalau gadis yang katanya mengalami kecelakaan sedang duduk di ujung sana, mengamati mereka yang sibuk.

Beomgyu melangkah tenang, duduk tanpa suara di sebelah Jina. Ikut mengamati sejenak, lelaki itu bersuara, "Hai, apa kabar?"

Jina tersentak. Secara reflek menggeser duduknya seraya melotot pada Beomgyu. Kaget.

"Santai saja, aku sudah tahu."

"... Lena yang cerita, ya?"

"Hmm. Jadi, bagaimana rasanya tunduk pada program?"

Gadis itu tertawa hambar, "Aku berpikir untuk menyerah."

"Tapi?"

"Aku ingin sembuh dan kuliah lagi. Tidak apa apa, aku cuma sedang lelah sesaat."

virtual 2.0 || kang taehyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang