※17

160 56 175
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa sih?"

Aku melirik Jina yang masih berjalan beberapa langkah di sebelahku, menatapku tidak santai sementara tangannya seakan memberi jarak.

"Kamu yang apa. Sudah gila?"

"Apa?"

"Panggilan kesayangan."

Aku memerhatikan ekspresi geli Jina, menggeleng seakan aku baru saja melakukan hal yang sangat memalukan.

Ekspresinya menggemaskan.

Tanpa disuruh, senyum tipis mengawali penjelasanku, sembari berjalan ringan aku berujar, "Aku kira Kim Jina adalah privasi Shin Ryujin."

Jina terhenyak sejenak, menatapku dengan tatapan... tersentuh?

Dia begitu mudah merubah suasana hatinya.

Tiba tiba dia berhenti di depanku, kedua tangannya ditumpukan di bahuku sambil menepuk nepuk bangga.

"Kamu bukan cuma kakak yang bisa diandalkan, tapi juga teman yang pengertian."

Manik kami beradu beberapa saat. Mencari keseriusan di sorot satu sama lain.

Tangan Jina yang terus menepuk bahuku seperti sedang menyingkirkan beban. Terasa ringan dan nyaman.

"Taehyun, bunda bangga sama kamu."

Familiar, tepukan yang sudah lama aku rindukan. Mengingatkanku pada Bunda yang selalu bangga atas semua pencapaianku.

Ah, apa benar aku kakak yang bisa diandalkan? Teman yang pengertian?

Tapi aku bukan anak yang baik...

Dadaku sesak. Di dekat Jina, aku bahkan semakin merindukan eksistensi Bunda. Bunda yang selalu tersenyum, memberi tepukan lembut, dan meyakinkan aku.

Aku mengambil selangkah lebih dekat dengan gadis itu. Merengkuhnya tanpa sadar karena aku ingin tahu, apa pelukannya juga sama hangatnya seperti Bunda?

"Hyun?" Jina membalas pelukanku, mengusap punggungku pelan.

Dia benar benar mirip...

Sekali lagi, ini menyesakkan. Tapi hatiku berdesir hangat.

"Biarkan aku begini, sebentar saja..."

»»——⍟——««

Itu hal yang lebih memalukan daripada menyebut Jina sebagai panggilan sayang.

Kenapa penyesalan harus datang terlambat? Aku malu sekarang.

Memasuki rumah yang tidak seperti bernyawa, kehadiran seorang pria menyambutku.

virtual 2.0 || kang taehyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang