Jemari lentik itu mengetuk berirama di atas meja. Memikirkan segalanya sebelum benar benar pamit undur diri dari mereka yang pernah menawarkan pilihan hidup untuknya.
Yang malah berakhir dia tidak punya pilihan lain selain meninggalkan dunia.
"Jin."
Yang dipanggil mendongak, langsung bertatapan dengan atasannya. Ralat, mantan atasan, karena setelah ini dia akan benar benar pergi.
"Apa?"
"Ada tamu yang ingin bertemu denganmu."
Jina mengernyit heran, ikut menoleh ke arah pandang sang atasan. Tubuhnya kaku saat melihat sosok yang dipikirkannya sedaritadi.
"Kamu tidak kembali padaku, jadi aku yang kembali padamu."
Entah sudah yang keberapa kali, mata Jina panas saat orang itu mendekat. Seolah tidak percaya pada apa yang dilihatnya.
"Kenapa kamu kesini...?"
"Aku menyerah."
Jina menangis, membiarkan tubuhnya direngkuh oleh pemuda kesayangannya.
"Aku tidak sanggup kehilangan lagi, Jin. Lagipula, aku merindukan Bunda."
"Si bodoh ini—hiks, bodoh, bodoh!"
Bukannya meringis sakit saat dadanya dipukuli, pemuda itu malah tertawa, memeluk lebih erat gadis itu.
"Maaf, tapi aku lelah. Aku menyerah, bukan bunuh diri, Jina, jangan khawatir."
"Kenapa kita seperti ini? Hiks, aku tidak tahu harus senang atau sedih melihatmu di sini denganku, hiks. Taehyun, kamu keterlaluan!"
"Maaf." Mengendurkan pelukan, Taehyun menatap teduh manik kesukaannya yang sembab.
Mengusap pelan sebelum melanjutkan, "Ayo, aku kenalkan kamu dengan bunda, hm?"
Banyak yang bilang kalau Romeo dan Juliet adalah kisah romantis. Tapi untuk sebagian orang, kisah mereka melankolis.
Berakhir bunuh diri untuk bersama sama di alam lain, itu pilihan mereka untuk bertemu di tempat yang jauh, tidak bisa diganggu banyak mulut.
Sekilas, mereka yang mendengar sepenggal kisah Taehyun dan Jina mungkin juga merasa demikian.
Tapi akhir cerita mereka direnggut tragis oleh takdir, bukan pilihan keduanya untuk bertemu di atas awan seperti ini.
Meski pada akhirnya, mereka memilih menggantungkan diri di langit, menjadi saksi kalau pernah ada harapan yang bersinar paling terang di dunia.
Kalau kalian kira kisah mereka berakhir di langit, maka kalian salah.
Justru ini awal dari kisah yang akan mereka rangkai bersama bintang lainnya.
»»——⍟——««
"Namanya siapa, Na?"
"Taemin dan Taerin, Ayah."
"... Tae?"
"Kakak berhak punya kebahagiaan."
"Ayah lihat, kan? Lena bahkan tidak menyelipkan namaku untuk anaknya, padahal mereka anakku."
"Hahahaha."
"Ada, Gyu."
"Mana?"
"Choi, marga ayahnya."
"Haish itu berbeda! Pokoknya setelah ini aku mau lagi agar namaku juga diturunkan."
"Beomgyu!"
"Apa?!"
"Ada Ayah!"
"Ayah tidak dengar, tenang saja. Kalian lanjutkan saja, ayah mau keluar sebentar, haha."
"Kemana? Tidak diantar?"
"Bertemu kakakmu dan bundanya."
virtual 2.0 | kang taehyun - end
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual 2.0 || kang taehyun [✔]
Fanfiction[ғᴀɴᴛᴀsʏ - ғɪᴄᴛɪᴏɴ] [more like 'spin-off' dari virtual || choi beomgyu, jadi jauh lebih baik kalau kamu baca virtual || choi beomgyu dulu sebelum kesini. nggausah buru buru, yang penting dinikmati, buku ini juga ngga akan kemana mana kok!^^] kamu da...