"Serius tidak apa apa?"
Kalimat yang sudah Jina dengar empat kali pagi ini dari lisan pemuda di sebelahnya.
Gadis itu tertawa, "Iyaaaa, Taehyun. Aku sehat begini!"
"Terus tadi kenapa pucat? Batuk batuk begitu?" Masih belum menyerah, pemuda itu kembali mengulang pertanyaan yang sama.
Jina gemas. Menangkup wajah Taehyun sambil mencubit pipinya, "Ini terakhir kali aku jawab ya."
"Pucat tadi karena aku mimpi buruk, aku bangun kesiangan, oke? Lalu batuk itu karena aku tersedak, kaget kamu datang."
"Benar?"
"Tanya lagi dan kita pulang," ancamnya.
Taehyun memicingkan mata, berusaha percaya. Mungkin memang benar, dia yang selama ini memperumit diri. Buktinya berprasangka buruk sekarang.
"Jadi kita kemana katamu?" Tangan Jina menelusup untuk menggenggam jemari besar Taehyun, menggoyangkannya dengan semangat sembari melangkah kecil.
"Jalan," jawab Taehyun.
Sontak, Jina menyentak tangannya tanpa melepaskan genggaman, menatap Taehyun kesal, "Ke?"
"Jalan."
"Taehyun..."
"Apa?"
"Ah sudahlah—"
"Jalan saja, aku tidak punya tujuan khusus. Ini hari libur."
Benar, ini hari libur nasional. Taehyun tidak punya rencana khusus. Mengingat ayahnya saja memilih mengurus pekerjaannya di hari libur begini.
Taehyun tidak lagi kaget. Malah dia merasa aneh kalau ayahnya tiba tiba meliburkan diri. Bisa dibayangkan sepenting apa pekerjaannya?
"Hyun," Jina memanggil.
Taehyun menoleh, berdeham. Menunggu Jina kembali menyahut, "Nanti... boleh ke rumah sakit?"
Menjawab dengan anggukan, Taehyun melanjutkan, "Tapi nanti."
"Kalau begitu sekarang kita kemana?"
"Jalan."
"Serius, aku dari dulu ingin menendangmu. Sudah cuek, menyebalkan, keras kepala," gerutu Jina, mengabsen semua kelakuan Taehyun di awal pertemuan mereka.
Tidak mau kalah, Taehyun membela diri, "Lantas aku mau memercayaimu langsung begitu? Orang aneh mana yang langsung percaya seperti itu."
"Sekarang kamu percaya?"
Taehyun menautkan alis heran, mengangkat genggaman tangan mereka, "Ini buktinya. Menurutmu?"
"Kalau begitu kamu aneh?"
Jina tidak tahan untuk tertawa meledek saat melihat wajah Taehyun yang menahan umpatan di ujung lidah.
Tertawa nyaring sampai Taehyun harus menyela, "Bukan itu intinya. Aish!"
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual 2.0 || kang taehyun [✔]
Fanfiction[ғᴀɴᴛᴀsʏ - ғɪᴄᴛɪᴏɴ] [more like 'spin-off' dari virtual || choi beomgyu, jadi jauh lebih baik kalau kamu baca virtual || choi beomgyu dulu sebelum kesini. nggausah buru buru, yang penting dinikmati, buku ini juga ngga akan kemana mana kok!^^] kamu da...