※09

174 66 83
                                    

Rumah sakit memang menyimpan suka dan duka, tapi yang paling dalam adalah trauma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit memang menyimpan suka dan duka, tapi yang paling dalam adalah trauma.

Bagi Taehyun maupun Jina, dalam pandangan yang berbeda.

Taehyun yang trauma berharap namun terus berjanji, berujung mengingkari. Dan Jina yang trauma diabaikan, tidak dianggap ada oleh mereka yang disayanginya.

Kedatangan Shin Yuna sore itu sempat membuat Jina gugup. Gadis itu ingin memeluk, namun takut akan reaksi adiknya.

Jadilah dia hanya berdiri di belakang Taehyun, menunduk meski sesekali mengintip.

"Maaf sedikit lama. Sudah mau pulang?" tanya Yuna saat melihat Taehyun berdiri di ambang pintu, menggandeng seorang gadis—yang sebelumnya tidak terlihat bersama—di belakangnya.

"Iya. Urusanmu sudah selesai?"

Sempat terfokus pada gadis di belakang Taehyun, Yuna mengangguk linglung, "S-sudah. Terimakasih mau menunggu."

"Hmm, aku harap kakakmu cepat sembuh, jangan terlalu khawatir."

Yuna mengangguk, tersenyum manis sebelum mempersilakan tamunya pulang.

Sekelebat, Yuna melihat sosok kakaknya baru saja melewati dirinya. Gadis yang digandeng tamunya terlihat familiar.

Ah, tapi itu tidak mungkin kakaknya. Shin Ryujin masih terbaring lemah di sana, begitu pikir si bungsu.

Sementara yang sempat dicurigai, kini malah berbelok ke jalanan sepi. Menghindari kerumunan agar dapat mengobrol.

"Taehyun, terima kasih." Suara Jina memecah keheningan petang.

Taehyun mengangguk, menyahut, "Bukan masalah. Aku juga butuh bukti kalau semua ini nyata."

Hening sejenak, Taehyun yang angkat bicara kali ini.

"Adikmu terlihat khawatir."

"... Aku tahu. Aku merasa bersalah membuatnya khawatir. Mungkin juga orang tuaku."

"Kalian begitu akrab," gumam pemuda itu, diam diam menekan rasa iri.

"Benarkah? Haha, sekarang mungkin terlihat begitu..."

Melirik sejenak, Taehyun yang penasaran kembali bertanya, "Dulu berbeda?"

"Semua orang punya masa lalu yang kelam, Taehyun."

Menikmati angin lembut di bawah semburat oranye, suasana hati Jina membaik. Melangkah kecil dengan langkah yang lebih ringan sebelum mulai bercerita.

"Aku memang anak angkat. Tapi bukan yang dimanja. Setahun setelah aku menjadi Shin Ryujin, lahirlah Shin Yuna ke dunia."

"Sejujurnya, dia bahkan mendapat semuanya."

Taehyun diam, menyimak bagaimana Jina menceritakan hal ini dengan mudah kepadanya.

virtual 2.0 || kang taehyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang