"Tuh kan, gue udah bilang dari awal. Hati hati sama Derrick"
Rora yang duduk bersila diatas ranjang Elva itu memperingati sahabatnya. Dia sudah memprediksi hal semacam ini akan terjadi. Pasalnya, perasaan Derrick sangat menonjol pada Elva.
Kalau dilihat lihat, Derrick sangat berharap bisa bersama dengan Elva.
Elva terlentang menatap langit langit. Kakinya tergantung karena ranjangnya tinggi. Tangan Rora yang memainkan rambutnya itu dia abaikan.
Benar juga apa yang dikatakan Rora, Elva sebenarnya juga menyadari dari awal kalau Derrick agak menyukainya. Memang sih, ini salahnya Elva. Dia tidak mencoba memberi sinyal pada Derrick kalau sebenarnya dirinya sudah memiliki dan dimiliki.
Ah, lama lama Elva stress kalau begini.
"Trus lo sekarang mau gimana?" tanya Rora.
"Gatau. Gue ngomong gapernah didengerin ama dia. Capek"
Elva menutup matanya dengan lengannya. Dia menarik nafas panjang lalu membuangnya. Sebenarnya tadi Rora berencana hang out bersama Jae. Karena cowok itu akan pulang ke Korea seminggu lagi.
Tapi melihat Elva tidak seceria dan sekomunikatif biasanya saat dikampus kemarin, Rora pikir ada yang salah dengan Elva. Jadi pulang dari kampus tadi dia menyempatkan mengobrol dengan sahabatnya itu.
Sebenarnya kasihan sih, liat Elva dicuekin suaminya gitu. Tapi Elva yang salah, Rora juga sudah memperingati Elva agar tidak berdekatan dengan Derrick. Tapi Elva seolah olah malah menerima sinyal pdkt dari Derrick.
Jadilah seperti ini, semua kacau.
"Raa, gue serumah sama lo yaa" rengek Elva menggoyang goyangkan kaki Rora dan memohon padanya.
"El, nih ya dengerin. Gue bakal ada buat lo kalo lo butuh. Tapi jangan lari dari masalah. Ini kan antara lo sama suami lo, selesaiin berdua. Gue yakin dia pasti maafin lo"
Elva hanya mengangguk lesu.
"Jae kapan balik?" tanya Elva.
"Seminggu lagi. Temenin gue yuk sekalian kita girls time" tawar Rora sambil tersenyum ceria seperti biasa. Gadis itu sangat imut saat tersenyum. Kalo seandainya Rora nggak punya Jae, Elva rela kok jadi lesbian buat Rora.
Bercanda, Elva juga masih suka penis.
Elva mengangguk lagi mengiyakan Rora. Soal pertengkarannya dengan Vicky, dia tidak tau. Sudah buntu, nggak bisa mikir lagi. Dia cuma akan nerocos tanpa henti sampai Vicky mau mendengarkan.
"Suami lo yang kek gimana sih? Gue belom pernah liat deh"
Tiba tiba Rora bertanya pada Elva. Pasalnya dirumah mereka tidak ada foto. Milik Elva atau Vicky. Bahkan foto pernikahan mereka pun tidak ditemukan dimana mana.
Itu memang permintaan Elva dari awal. Dia tidak mau teman kampusnya berkunjung dan tau kalau dia sudah menikah. Vicky memenuhi syarat Elva yang satu itu tanpa ba bi bu.
Vicky mah baik, nah Elva dikasih hati minta ampela.
Elva membuka ponselnya dengan pola sandi. Dia membuka aplikasi foto lalu mencari foto suaminya. Biar Rora tau, bagaimana wajah menyebalkan Vicky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romance"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...