Warning!
SEXUAL CONTENT!
--------------------------------"Iya Raaa, nanti gue telepon lagi"
Belum mengeluarkan barang barang dari koper, belum juga mengganti baju dan mandi, Rora sudah memenuhi notifikasi handphone Elva. Gadis itu sangat berat melepas Elva pergi dari rencana liburannya.
Sebenarnya sih Elva juga belum siap. Dia masih kerap memikirkan perubahan Vera dan rasa bersalahnya ke Derrick.
Gimana enggak? Derrick langsung pergi tanpa bilang apa apa waktu Elva ngaku hubungan dia sama Vicky. Dia cuma senyum, bahkan nggak keliatan senyum karena terlalu tipis.
Elva nggak tau Derrick marah atau nggak, Elva nggak tau gimana perasaan Derrick sebenernya, Elva juga nggak tau dia harus gimana. Karena sekali lagi, ini salahnya Elva.
Nggak bisa dibantah, ataupun ditutupi dengan alibi lain. Elva merasa jahat, pertama Rendra kemudian Derrick. Jangan sampai ada lagi yang disakitin sama dia. Jangan Vicky.
"Elvany Andrea Alpha!"
Seketika mata Elva berkedip dan paru parunya menghirup udara dengan spontan. Kepalanya sedikit mendongak saat sebuah tangan mendarat di bahunya.
Didapatinya Vicky berdiri dibelakangnya sambil menunduk. Cowok itu menyentuh bahu istrinya sambil memperhatikan wajah Elva dari samping dengan intens.
"Huh?" jawab Elva linglung.
"Kamu kenapa?"
Vicky kemudian ikut duduk disamping Elva. Diatas sofa coklat eksotis itu, mereka duduk bersampingan sambil menatap.
"Nggapapa kok, gerah mau mandi" kata Elva mengalihkan pembicaraan.
Vicky tersenyum sambil mengusap kepala Elva sayang. Kemudian dia berdiri dan mengulurkan tangan kanannya untuk Elva. Ditariknya tangan halus nan putih itu agar istrinya bangkit untuk berdiri.
Di wajahnya tercetak smirk yang nakal dan menggoda. Perlahan dia mendekatkan wajahnya ke milik Elva. Mengecup bibir istrinya dan melingkarkan kedua lengannya di pinggang ramping Elva.
"Night swim?" Bisik Vicky tepat ditelinga Elva.
Suara berat dan merdu, nafas hangat yang berhembus mengenai pipi Elva, sentuhan kecil yang membuat Elva menginginkannya lagi, hal hal seperti ini yang mulai Elva sukai dari suaminya. Terutama bisikan bisikan nakalnya.
Ahh, it's a major turn on.
Melihat Elva menutup matanya, Vicky tersenyum dan semakin gencar menyentuh spot sensitif istrinya itu. Menyenangkan melihat Elva menikmatinya.
Tapi lebih menyenangkan membuat cewek itu gelisah karena kegiatan yang dihentikan. Oleh karena itu Vicky mengentikan sentuhannya. Tertawa kecil lalu mengecup telinga Elva.
"Aku tunggu di kolam bawah"
Vicky kemudian pergi setelah mengatakan itu. Dia meninggalkan Elva yang masih terpejam matanya seolah menikmati sisa sisa rasa sentuhan menggelitik tadi.
Mereka tinggal di villa mewah 3 tingkat selama bulan madu ini. Dengan interior kayu yang membuat setiap spot terlihat aesthetic. Begitu juga dengan furnitur furnitur nya, sangat unik dan mewah.
Elva berjalan menuju kamar mandi yang luas. Dia mengikat rambutnya menjadi cepolan lalu menanggalkan semua pakaiannya. Dia membersihkan wajah, menyikat gigi, bahkan memakai body scrub.
Tanpa alas kaki, Elva menapaki tangga untuk sampai di lantai bawah. Dengan handuk putih melilit tubuhnya, dia berjalan mendekat ke kolam.
Tampak seorang pria bertelanjang dada berdiri menatap bulan sabit di langit malam. Perlahan, Elva menuruni tangga kecil didalam air. Handuknya basah terkena air yang sudah setara dengan perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romance"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...