Seorang gadis melangkahkan kakinya dengan cepat tangga demi tangga. Dengan membawa sebuah kantong plastik hitam wajahnya terlihat gelisah. Dari tadi dia terus mengecek ponselnya dan meringis memikirkan sesuatu.Pagi ini Elva berkunjung ke apartemen kekasihnya. Dia mendapat kabar bahwa Rendra jatuh dari sepeda motor setelah mengantar adiknya ke tempat bimbel. Gadis itu panik setelah membaca pesan dari Rendra.
Elva dengan lihai menekan kata sandi pintu apartemen Rendra. Begitu terbuka dia masuk lalu melesat ke kamar mencari pacar nya itu. Dia pun menemukan Rendra terbungkus selimut di ranjangnya dengan mata tertutup.
Elva membelai pelan rambut Rendra.
"Rendra?" kata gadis itu lemah lembut. Rendra membuka matanya dan melihat ke atas. Menggenggam tangan Elva lalu berbisik pelan.
"Aku sayang kamu"
"Mana yang sakit? Ke dokter yuk?"
"Sini" kata Rendra menepuk ranjang sebelahnya. Setelah Elva menurut, cowok itu memeluk pacarnya dengan mata memejam dan wajah teduh.
"Loh? Katanya patah? Kok tangannya biasa aja" tanya Elva melihat lengan besar yang melingkar melilit tubuhnya.
"Iya, aku kan bercanda" kata Rendra santai masih memeluk Elva.
1 detik, 2 detik.
"Kamu apa apaan sih?"
"Ya bercanda, biar kamu mau ke apartemen aku lagi"
Elva langsung memukuli Rendra dengan bantal. Kepanikan gadis itu berubah menjadi kejengkelan yang luar biasa. Usahanya naik kendaraan umum untuk mencapai apartemen ini tidak membuahkan hasil.
Lalu secara tiba tiba Rendra naik menindih Elva yang tidur terlentang. Gadis itu meletakkan tangan nya di dada Rendra agar tubuh nya dan pacarnya itu berjarak.
"Em.. Rendraa"
"Apa beb?"
"Minggir. Aku mau pulang"
"Pulang kemana?"
"Iih.. Jangan gini. Aku risih"
Rendra hanya tertawa kecil melihat kekasihnya meronta ronta ke gelian. Dia mencium hidung Elva, dan menelungkupkan wajahnya ke sela leher pacarnya.
"Kamu kenapa sih kaku banget?"
"Hm? Kaku gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romance"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...