Pagi itu, Elva duduk di bangku nya di dekat jendela. Kelas mulai penuh dengan siswa yang satu persatu berangkat. Gadis itu memegang buku yang tadinya dia baca untuk ulangan harian hari ini.Tapi karena mood nya sedang malas untuk belajar, akhirnya dia memutuskan untuk menonton beberapa status di whatsapp. Tak lama kemudian, seorang pria yang sebagian rambut kepala nya sudah ditumbuhi uban masuk ke kelas. Elva pun meletakkan ponsel nya.
"El, gua ngga ngerti nih. Ntar join ya?" ujar Vera, teman sebangku nya. Mereka memang sering bertukar jawaban saat ulangan. Mereka berdua bersahabat sangat dekat. Vera terkadang juga ikut menginap di rumah eyang Elva.
"Ya elah, gua aja kaga belajar" jawab Elva garuk garuk kepala. Mata biru nya melirik kertas soal yang sudah dibagikan untuk ulangan harian. Gadis itu meniti soal satu per satu dengan bingung.
Tok tok tok
Tiba tiba seorang lelaki mengetuk pintu kelas XII MIA 2 dengan mengucap permisi. Cowok itu menemui guru kimia itu kemudian menghampiri bangku Elva. Dia menyuruh Vera pindah sehingga cowok itu bisa duduk di samping Elva."Kamu kenapa? Susulan lagi?"
"Iya, kan kemaren aku sakit ga berangkat"
"Lah emang sekarang kelas kamu pelajaran siapa?"
"Alah, ga penting. Kosong kok, yang penting aku bisa ulangan sama kamu"
Setelah sedikit berbincang, Rendra mulai menuliskan nama nya di lembar jawab dengan perlahan. Dia beberapa kali memberikan jawabannya pada El maupun Vera tanpa ketahuan guru di depan.
Setelah waktu habis, mereka mengumpulkan kertas ulangan mereka lalu kembali duduk kecuali Rendra yang harus pergi ke kelas nya. Sebelum pergi ke kelas, dia mengelus puncak kepala Elva dan mengucapkan kata sayang pada Elva.
"Yaampun pacar lo romantis banget El, yakin. Bisa jatuh target susulan bareng lo. Ih, iri gue sumpah" ujar Vera menyangga dagu. Sahabat Elva itu sudah pindah bangku ke sebelah Elva setelah Rendra pergi.
"I know, i love him"
××
"Vicky!"
Seseorang memanggil anak lelakinya yang sedang memainkan ponsel. Dia menghampiri Vicky di kamar nya. Sudah lama lelaki yang dipanggil 'papa' itu tidak bertemu anak semata wayangnya.
"Kenapa pa?" tanya cowok itu tanpa melirik ke papa nya. "Gimana? Udah ada menantu buat papa belum nih?" tutur Aris sambil tertawa.
Vicky pun menanggapi dengan santai. "Ya elah pa, bentar lah. Pasti dapet kok, tenang aja"
"Emang kenapa sih pa? Suka banget ngomongin jodoh buat Vicky" lanjut cowok itu menyandarkn punggung nya ke dinding ranjang.
"Ya kamu itu anak papa satu satunya. Kalo kamu cari kan ga boleh sembarangan. Jangan sampe ngelakuin hal yang dilarang sebelum nikah. Karena sebagai cowok kamu harus tanggungjawab sepenuhnya" jelas Aris panjang lebar. Mereka sering ngobrol tentang jodoh yang isinya nasehat Aris kepada Vicky.
"Iya papaa, nanti Vicky cari yang sexy. Biar betah. Hahaha" ujar Vicky sambil tertawa. Papa nya pun menndorong kepala anak nya pelan.
"Untung kamu lagi sakit, kalo nggak udah papa tampol beneran" Aris menggertakkan gigi nya gemas.
"Hehehe, papa dulu pasti pilih mama juga karena semok kan?" kata Vicky semakin kurang ajar.
"Dasar berondong. Yang dipikir cuma body cewek" gumam Aris geleng geleng kepala lalu pergi dari kamar Vicky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romansa"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...