41. Pregnant

3K 102 17
                                    

Tiga minggu kemudian.

Elva mengerjapkan matanya perlahan. Cahaya matahari masuk ke kamarnya melewati jendela kaca yang tidak tertutup gorden. Dia menghela nafas sambil mengangkat tangannya yang tertindih tangan Vicky di perutnya.

Meraih ponsel yang tersambung kabel charge di nakas samping ranjang. Matanya menelusur ke notifikasi pesan dari mamanya dan mama mertuanya. Elva menghela nafas panjang, dia meletakkan ponselnya kembali karena engganenjawab pesan itu.

Paling pertanyaannya juga masih sama kaya yang kemarin kemarin. 'Kamu baik baik aja kan?' 'gimana? Udah ada tanda tanda belum?' 'kalo mual mual pusing pegel pegel langsung kabarin ya nak'. Setiap hari pertanyaan mereka itu terus. Elva sampai bosan.

Yang honeymoon siapa, yang excited siapa. Ah, akhir akhir ini Elva sering merasa sebal walaupun karena hal kecil.

Elva membalikkan badannya menghadap Vicky yang masih terlelap. Dipeluk dan dibelai kepala suaminya itu. Cewek itu mencium kening Vicky kemudian dia merasakan pelukan Vicky pada pinggangnya semakin erat. Itu artinya Vicky sudah bangun.

"Sayang" panggil Elva saat Vicky menenggelamkan kepalanya didada Elva.

"Engh"

Lenguhan cowok itu membawanya semakin erat dipelukan Elva. Dia menghirup aroma tubuh Elva dalam dalam. Aroma favorite Vicky adalah leher, bahu dan belahan dada Elva.

Mereka bangun dengan keadaan telanjang dibalik selimut karena-

Ya, tau lah. Ga perlu dijelasin.

"Kamu mau sarapan apa? Aku bikinin dulu" tanya Elva terus membelai kepala Vicky.

Cowok itu mendongak menatap mata biru istrinya. Kemudian Elva mengecup bibir Vicky dan tersenyum. Kini keduanya saling pandang agak lama. Perlahan bibir mereka terhubung kembali dengan lumatan lumatan kecil.

"Babe stop" kata Elva sambil tertawa disela sela ciuman mereka.

"Kamu mau makan apa?" lanjutnya lagi memastikan menu yang akan dia buat.

"Makan kamu"

"Ih serius"

"Kenapa sih kamu gamau beli aja? Daripada capek capek masak" Vicky mengelus pipi Elva.

"Lagi seneng masak aja. Aku sering dikirimin resep sama Rora" jawab Elva sambil terkekeh.

"Yaudah aku mau ayam. Terserah diapain"

"Ok, aku turun dulu"

Elva melepas pelukan Vicky lalu menurunkan selimutnya. Dia duduk dan beranjak berdiri untuk memakai pakaiannya. Tapi melihat tubuh telanjang istrinya, Vicky masih belum bisa melepaskan Elva dari nafsu paginya.

Dia menarik tangan Elva sampai cewek itu jatuh ke ranjang lagi. Vicky tersenyum kemudian mencium bibir Elva selama satu menit.

Ah, baru jam tujuh pagi udah dapet morning kiss tiga kali.

Plak!
Vicky menampar pantat Elva yang berdiri disamping ranjang setelah dia memakai pakaian dalam dan kaus yang lumayan besar.

"Nice butt, baby"

"Apaan sih" kata Elva tanpa menoleh ke suaminya.

Cewek itu menuruni tangga dan berjalan menuju dapur di lantai dua. Dia berencana membuat chicken grill dengan bumbu dari resep Rora.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang