5. Belajar mencintai

5.6K 186 3
                                    


"El!! Ayo cepetan.. Udah ditunggu di bawah"

Elva memutar bola matanya malas. Gadis itu sekarang sedang merebahkan diri di kamarnya. Dengan dress selutut warna hitam putih dan rambut ponytail nya, dia perlahan bangun lalu keluar dari kamar.

Dia turun ke meja makan dan menemukan dua keluarga yang berkumpul disana. Ia menghela nafas panjang. Elva duduk disamping mamanya dan berhadapan dengan Vicky.

Setelah berdoa, mereka memulai acara makan dengan hikmat. Suara dentingan piring dan sendok itu membuat suasana makam malam ini semakin terasa. Semuanya fokus pada makanan mereka sebelum tiba tiba Dirga mengajak Vicky mengobrol.

"Vicky sekarang kuliah nya gimana? Udah mau wisuda kan?"

"Iya om, Rabu minggu depan"

"Elva juga, dua bulan lagi dia ujian"

Vicky tersenyum lalu memandangi Elva. Sedangkan yang dipandangi memasang wajah bergidik ngeri.

"Jadi.. Vickyy, jangan minta ke El dulu yaa sebelum dia lulus SMA" kata Dirga melanjutkan. Lalu semua tertawa kecuali Elva.

"Kenapa nggak pernikahannya aja yang ditunda sebelum aku lulus? Itu kan sama aja ganggu belajarku" timpal Elva kesal.

"Ga bisa El, kita udah merencanakan pernikahan kalian satu bulan kedepan. Dan pertunangan kalian hari Sabtu depan"

"Uhhuk!! Papa sama mama serius mau nikahin aku secepet itu?"

"Iya, mama sama tante Asti udah fitting gaun buat pernikahan kalian" Vero menambahkan.

"What?! Pernikahannya masih satu bulan lagi dan kalian udah fitting gaun?"

"Kami gak langsung El, kami pesen. Jadi nanti kamu ukur dan pilih model" kata Asti sambil menyuapkan salad nya.

Elva menepuk jidat nya sambil memejamkan mata. Gadis itu lalu menghabiskan makanannya dengan cepat.

"El selesai. El pamit ke kamar ya?" Kata Elva mendorong makanannya lalu pergi dari meja makan.

Tapi gadis itu tidak ke kamarnya. Dia pergi ke taman belakang. Elva membuka ponselnya perlahan. Dia mendapat banyak notifikasi dari Rendra. Rupanya cowok itu belum rela sepenuhnya untuk memutuskan hubungannya dengan Elva.

Elva mengingat jelas saat gadis itu mencium Rendra di depan kelas. Setelah itu mengucapkan kata putus dan pergi dari Rendra. Elva rasa itu membuat Rendra frustasi sehingga dia menelepon Elva beberapa kali sore ini.

Tiba tiba ponselnya berdering menandakan panggilan dari Rendra, El menolaknya. Beberapa kali Elva menolaknya lagi. Akhirnya dia menjawab panggilan itu setelah menyadari Rendra tidak akan berhenti menelponnya.

"Halo?"

"El? Tentang hubungan kita, kamu serius mau putus? Aku ga bisa El"

"Rendra, kita harus. Aku nggak bisa ngelanjutin ini lagi"

"Kenapa babe?"

"Aku"

"Kamu ga cinta aku lagi?"

"I-iya.. hks"

"Aku nggak percaya"

"Aku ga cinta kamu lagi. A-aku bosen sama kamu"

"Kamu nangis ya? Kamu terpaksa kan putusin aku?"

"Udah lah ndra. Gausah nge-harapin gue l-lagi"

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang