Warning!
Little bit mature
----------------------------Membuka mata dan berkontak langsung dengan sinar matahari membuat mata spontan mengalihkan pandangan. Elva baru saja bangun tidur pagi ini dengan sedikit terkejut.
Gadis itu lupa menutup gorden setelah tadi malam duduk meringkuk di kusen jendela sambil mendengarkan musik. Dia memegangi dahinya menyesali kecerobohannya.
Elva turun dari ranjang dan membersihkan tubuhnya. Dia ingin pergi ke toko swalayan atau sopermarket untuk membeli beberapa pack tampon. Hari ini adalah jadwal bulanannya.
Dia sudah bersiap dengan pakaian rapi, dompet, dan ponsel. Keluar dari kamarnya menemui eyangnya yang sedang memakan sarapan. Elva kemudian duduk disebelah eyangnya sambil mengoleskan selai kacang ke roti gandum di tangannya.
"Eyang, Elva mau beli pad ke supermarket. Eyang mau titip apa?"
"Kamu sendirian?"
"Iya"
"Kamu tunggu bentar ya"
Eyang beranjak dari duduknya lalu pergi dari dapur. Wanita tua itu sudah hilang dibalik pintu rumah mereka. Elva berpikiran kalau eyangnya akan menyuruh Vicky untuk mengantarnya ke supermarket.
Entah kenapa sejak Vicky menjauh darinya, gadis itu malah ingin mendekati Vicky. Sesuatu yang terbiasa di dalam dirinya kini perlahan menghilang. Dan Elva merindukannya.
Tak lama kemudian eyang kembali dengan seorang lelaki dibelakangnya. Cowok itu tampak tidak asing bagi Elva. Tapi bukan Vicky melainkan Gio. Kenapa Gio? Elva ingin diantar oleh Vicky.
"Tadinya sih eyang mau suruh tunangan kamu. Tapi masih tidur, kebetulan aja Gio mau pergi juga. Kamu bareng gih"
Elva meneguk susu yang telah dia tuangkan ke gelas. Gadis itu mengangguk lalu berdiri. Mencium tangan Eyang, begitupula Gio yang berjalan dibelakang Elva.
Sedari tadi, Gio hanya mengangguk mengikuti irama musik yang bergema di mobilnya. Cowok itu sesekali melirik ke arah dia yang memperhatikan jalanan lewat kaca jendela mobil.
"Kak Gio mau kemana?"
"Nganterin lo lah"
"Jadi kakak keluar cuma buat nganterin aku?"
"Nggak sih. Gue mau beli sepatu"
"Emang sepatu kakak kenapa?"
"Buat kado temen gue"
"Ooh. Kak Vicky belom bangun ya kak?"
Gio melirik Elva curiga. Tidak biasanya gadis ini menanyakan Vicky. Cowok itu tersenyum lalu menoleh ke Elva.
"Kok lu nanya in Vicky tumbenan. Ada apanya nih?"
"Nggak sih. Nanya aja" kata Elva mengalihkan pandangan agar Gio tidak melihat wajah gugupnya.
Gio terkekeh pelan sambil mengedikkan bahu. Cowok itu mulai menangkap aura aura aneh dari gadis disampingnya. Dia mulai merasa kalau Elva merindukan sahabatnya itu.
"Nih, sampe. Mau turun?"
Gio menatap samping jalan lalu ke arah Elva secara bergantian. Mereka telah berhenti di sebuah supermarket untuk mengantar Elva membeli keperluannya. Sedangkan Gio menunggu di mobil.
"Gue tunggu disini, oke?"
Elva tersenyum manis sambil mengangguk. Gadis itu keluar dari mobil lalu melangkah pergi. Pria yang berada di mobil itu hanya mengamati dari balik kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romance"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...