"Mm.. Anak papa udah gede nih. Udah mau kuliah"
Tanpa aba aba, Dirga duduk disamping Elva yang sedang memakan semangkuk smoothie ditangannya. Gadis itu menoleh seketika setelah mendapatkan belaian lembut di rambutnya.
"Ada apa pa?"
"Papa mau kamu fokus sama kuliah kamu. Dan papa sama mama juga pingin kamu mandiri. Jadi.."
Dirga menyerahkan sebuah kotak kecil kepada anaknya itu. Elva pun meletakkan smoothie nya dan membuka perlahan kotak itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat sesuatu didalam kotak warna coklat dari ayahnya.
"Oh My God!"
Teriak Elva langsung memeluk ayahnya. Gadis itu mengucapkan banyak terimakasih. Setelah dia melepas pelukannya, Elva bergantian memeluk mamanya yang sekarang sudah berada di sampingnya.
"Ini beneran pa? Ya ampun makasih yaa"
Dirga dan Vero tersenyum senang melihat anak perempuan satu satunya itu menjerit bahagia. Elva menyandarkan kepalanya di bahu Vero yang duduk di sampingnya sambil memandangi sebuah flip key dengan hiasan pita kecil berwarna silver. Elva bersyukur mendapat semua rasa cinta dan kasih sayang dari ayah dan ibunya.
"Nggak sia sia kan, mama sama papa dulu paksa kamu buat kursus setir mobil" kata Vero mengusap kepala Elva.
Elva tersenyum kecut lalu berdiri. Dia melangkah ke arah garasi dan melihat sebuah mobil baru berwarna putih. Langkah kecilnya terarah mendekati mobil barunya. Perlahan dia membuka pintu mobil itu dan melihat ke dalam.
Jok, stir, semua masih dalam keadaan berbalut plastik. Gadis itu menduduki kursi kemudi dan menghirup udaha didalam lalu menghembuskan nafasnya diakhiri dengan senyum lebar. Tidak pernah menyangka dia akan mendapat mobil pribadi dari kedua orangtuanya. Walaupun dirinya dilahirkan dari keluarga kaya, tapi dia harus membeli kebutuhan dengan uangnya sendiri sedari kecil. Orangtuanya tidak pernah memanjakannya.
"El! Yuk coba keluar. Kamu pake mobil kamu, papa sama mama pake mobil sendiri"
Tiba tiba suara Dirga mengagetkannya dari luar. Gadis itu membuka pintu mobilnya lalu melihat ke arah Dirga yang sudah masuk ke mobilnya sendiri.
"Emang ini udah bisa? Udah papa coba?"
"Udah, kemaren udah papa buat keliling"
"Lah sekarang mau kemana pa?"
"Udah kamu ikutin dari belakang aja"
Elva yang kebingungan hanya membelalakkan matanya melihat papanya yang sudah memundurkan mobil untuk berkendara diluar. Gadis itu kembali masuk ke mobil hanya dengan kaus putih biasa dan celana ripped jeans pendek. Tak lupa rambut messy bun nya.
"Shit! I'm driving my own car! It's fuckin awesome!"
Dia menggumam lalu perlahan berusaha menyusul Dirga yang sudah agak jauh. Tapi Elva bisa mengikutinya. Elva mendapatkan SIM A nya beberapa bulan lalu. Dia juga beberapa kali menyetir mobil ayahnya.
Gadis itu mengukir senyum indah di wajahnya sambil mengikuti mobil ayahnya di depan. Sembari menggumamkan musik yang dia putar, gadis itu menghirup udara khas mobil barunya itu.
Tak lama kemudian, Elva melihat mobil Ayahnya masuk ke area parkir sebuah apartemen. Pikirannya mulai kemana mana. Percaya dirinya mulai naik, dia mengira Dirga akan membelikannya sebuah apartrmen.
"Wow! Ini beneran gue dikasi apartmen? Hahah, bokap gue udah gila"
Akhirnya setelah memarkirkan mobilnya, Elva keluar mendekati ayah dan ibunya. Gadis itu tersenyum lebar merangkul kedua orang tuanya itu. Vero mengernyitkan dahinya melihat putri sematawayangnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
Romance"Pokonya kalian harus nikah sesegera mungkin!" "Papa! tapi kita tu sepupu!" "Ya kalian tau kalian saudaraan, tapi kalian ngelakuin itu!" "Papa! Ini salahpaham, itu tu cuma-" "Oke om, kapan kami mau dinikahkan?" ×× "Vicky! Lo apaan sih?!" "Sst.. lo n...