[14] Yang Salah

1.7K 249 101
                                    



Mohon vote dan komentarnya sebagai bentuk dukungan kepada yang menulis. Share cerita ini ke teman-teman kalian ya 😉 btw part kali ini sangat sangat sangat serius, kalian harusnya tidak bengek lagi 🙂


▐░░░░░░░░░░░░░░░░▌

Megan tidak akan pernah melupakan kejadian ketika ia pulang ke rumah pagi itu dan diomeli habis-habisan oleh Sang Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Megan tidak akan pernah melupakan kejadian ketika ia pulang ke rumah pagi itu dan diomeli habis-habisan oleh Sang Mama. Mama bahkan langsung meneriaki dirinya yang baru satu langkah menjejakkan kaki di lantai ruang tamu. Beruntung Raga ia suruh langsung pulang, tidak ia tawari untuk singgah, cowok itu tidak perlu menyaksikan keriuhan di rumahnya.

Segalanya jadi sangat menyakitkan hati. Megan tak begitu ingat detilnya, yang jelas, Megan kecewa pada keluarganya. Banyak kalimat Mama dan Papa yang menusuk hati dan sebagian besar tidak Megan pahami kenapa sampai segitunya menyalahkan dirinya.

"Kamu harusnya membantu kakak kamu Megan, bukan malah mengganggu dan merusak suasana."

Merusak bagaimana? Megan tidak melakukan apapun yang merugikan. Sejauh ini, Gilang saja yang cari gara-gara dengannya. Toh Megan sudah membiarkan Miura dan Gilang makan berdua 'kan? Megan menyingkir dan menemani Belin yang sedang berkeluh kesah. Tapi Miura dan Gilang yang malah mendatanginya. Megan tidak pernah meminta mereka mencari dirinya.

Urusannya bertambah runyam. Tiga hari setelahnya, Gilang dipanggil Pak Gani ke rumah. Gilang memaparkan dengan tenang apa yang sebenarnya terjadi. Miura juga turut menjelaskan. Bahwa benar, mereka mencari Megan yang memisahkan diri dari rombongan. Namun Gilang mengarang cerita, setengah benar, setengahnya lagi hoax.

Kronologis versi Gilang ; Miura khawatir dengan Milo dan Mario yang sudah selesai nonton dan pergi duluan menjemput. Gilang menyusul Megan dan Belin di lantai berbeda, tapi ternyata Megan muntah-muntah karena masuk angin, tidak enak badan. Megan berencana menginap bersama Belin. Gilang yang terlanjur janji untuk menjaga anak-anak Pak Gani memutuskan tidak pulang dan ikut memesan kamar.

"Jadi... kami gak sekamar, Om. Tante." Gilang mengakhiri penjelasannya.

Megan tertawa dalam hati. Betapa lihainya Gilang berbohong. Bahkan kakaknya sendiri, –Miura, juga berbohong. Miura tidak mungkin khawatir pada Milo dan Mario. Dua saudara mereka berada di tempat yang tidak perlu dicemaskan. Dan Miura, tidak akan menyetir sendirian jika bukan kondisi darurat. Megan hapal persis perangai kakaknya.

"Syukurlah kalau benar begitu kejadiannya Nak Gilang," ucap Mama.

Megan melirik orangtuanya dengan perasaan berkecamuk. Jadi Gilang si tampan ini tidak dimarahi? Kalian percaya dengan kata-katanya? Megan merasa ini keterlaluan. Kalau ada manusia yang harus menerima kemarahan, itu harusnya Miura yang gagal menjaga adik-adiknya dan Gilang yang sok suci ini. Bukan dirinya atau Milo apalagi Mario. Kedua tangan Megan mengepal erat, menahan emosi yang sudah menumpuk banyak.

My Not So Perfect CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang