Pertama- Gadis miskin

6 1 0
                                    

Hanya kantin tempat satu-satunya membuat gadis senang dari banyaknya orang-orang menyebalkan disekitarnya. Makan dan duduk seorang diri tanpa ada yang menemaninya. Begitulah ketika menjadi orang miskin selalu dijauhi dan direndahkan.

Tapi ia adalah Ai, tidak ada kata lemah dalam kamus hidupnya. Jika kamu lemah maka hidupmu perlahan akan hancur.

Bodo amat tidak ada teman yang penting gua kenyang, itulah kata Ai.

"Bi es teh 2 gelas sama nasi goreng sama mie goreng oke".ucap Ai sedikit keras.

"Ashiap".ujar pemilik warung itu.

Tak lama 2 gelas nasi goreng dan mie goreng masing masing 1 piring tersedia diatas meja bundarnya tanpa banyak bacot gadis bar bar itu menyantap makanannya dengan rakus tanpa memperdulikan hampir semua penghuni kantin menatap jijik kearahnya.

Mulai dari nasi goreng dan es teh mie goreng kemudian es teh lagi. Gadis itu mengusap perutnya yg sedikit membuncit.

"Kenyang gua"

"Bi... semuanya berapa?".ujarnya

"30 rebu neng".teriak bibi itu

Ai mengangguk dan mengeluarkan uang 5 ribu 6

"Dadah bi kembaliannya ambil aja, ikhlas".teriak gadis bar bar itu.

Wanita paru baya itu hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan gadis tapi seperti preman.

"Kembalian apanya dasar".

***

Turnamenia ha hahaha..... Aaaaaaa hahahah aaaaaaa hahahah aaaa hahah aaa hahah aaa haaaaaa....

Seseorang bernyanyi membawakan lagu yang begitu merdu dan tenang.

Gadis cantik yang duduk diatas kursi dan didepannya sebuah piano yang sedang ia mainkan, bahkan jari jari lentiknya tak berhenti sedikitpun menekannya .

ditambah lagi mulutnya yang selalu bernyanyi dengan indah sambil memejamkan mata menikmati ciptaannya.

Haaaaaaaa....

Terakhir yang keluar dari bibir gadis cantik itu saat membuka matanya yang ia lihat hanya seorang gadis anggun yang sedang menatap kagum kearah dirinya.

"Siapa?".tanya Ai.

Benar yang bernyanyi dengan merdu itu adalah Ai.

Meskipun terlahir dari gembel tapi gadis itu sangatlah pintar bernyanyi dan memiliki cengkok yang bagus dan rapi.

Memang benar semua manusia punya kekurangan dan kelebihan, contohnya Ai. kekurangan-miskin gembel, lalu kelebihan pintar dan mempunyai bakat bernyanyi.

"Suara kamu bagus".lirih gadis manis didepannya.

"Tau".acuh Ai dan bangkit dari kursi. Tanpa memperdulikan seorang gadis didepannya

"Tunggu".cegah gadis itu saat melihat Ai ingin berjalan keluar.

Ai menatap sang pelaku dan melepas tangan gadis itu"Apa?".ucapnya

"Suara kamu bagus. Ajarin aku dong".ucap gadis itu penuh harap

"Enggak!".tolaknya mentah-mentah

"Bunda pengen liat aku pintar nyanyi dia udah sewa pelatih buat aku tapi aku nolak gurunya galak. takut, tapi setelah liat kamu aku maunya kamu yang ajarin aku".ucap gadis itu penuh harap.

"Gua gak bisa".ucap Ai menghela nafas

Gadis yang tidak Ai ketahui itu terdiam sambil memikirkan sesuatu.

"Akhh iya aku kasih kamu sepatu gimana? Kemarin aku baru beli tapi gak muat kekecilan aku fikir kamu pas deh".ucap gadis itu lagi

"Tetep gak mau".tolaknya kesekian kali

"Terus yang kamu suka apa dong".ucap gadis itu cemberut.

"Uang.gua suka uang".ucap Ai.

***

"Rumah lo mewah, lo orang kaua. Lo kok mau diajarin gembel seperti gua".

"Enggak, kamu kok bicara kayak gitu sih".

"Huu".

"Oh iya nama aku Syerli. Kamu?".ucap gadis yang bernama Syerli itu.

Ai yang tadinya menatap kagum rumah Syerli menoleh "Aielia, Ai aja".katanya singkat

"Iya. Ya udah masuk yuk bunda kayak nya udah masak".syerli menarik tangan Ai pelan.

"Bunda Syerli pulang".teriak syerli keras.

"Gua rasa bonyok lo bakal budek".gumamnya pelan melihat kelakuan syerli.

"Hehe".

"Eh anak cantik bunda pulang. Eh yang disebelah siapa. Cantik".seorang wanita paru baya keluar dari arah dapur dengan celemek melekat ditubuhnya.

"Ini teme-".

"Ai bucan".potongnya menyodorkan tangannya kepada wanita itu.

Rina selaku ibunda syerli mengerutkan dahi "bucan?".

"ah iya bunda cantik. Ga papa kan Ai panggil bunda?".ucapnya spontan.

"Ah manisnya ga papa bunda suka".

"Bunda aku lapar".ucap syerli kemudian menoleh

"kamu lapar?".

"Yodah makan yu".ajak Ai tanpa rasa sungkan.

Rina yang melihat kelakuan ajaib Ai hanya tersenyum geli.

__

"Nih bunda aku bakal belajar nyanyi sama Ai aja gamau sama pilihan bunda, galaak.".ucap Syerli

"Eh, tapi Ai nya mau?".tanya rina

"Ya mau si bucan, tapi ah harus ada ini juga".ucap Ai langsung

"Haha kamu tenang aja bakal bunda siapin".ucap Rina terkekeh kecil

"Asyiap".ucapnya semangat dan melanjutkan makanannya.

Syerli dan Rina hanya menggelengkan kepala dan tersenyum geli melihat tingkah lucu gadis itu.

****

"Makanan lo enak lain kali ajakin gua makan ya".ucap Ai tak tau malu sambil mengelus perutnya.

Syerli tertawa "Haha siap pokoknya".

"Eh udah malem gua cabut bay".ucap Ai

"Kamu pulangnya naik apa?".tanya Syerli

"Jalan kaki".ucap Ai enteng

"ha? Kenapa gak naik taxi?".ucap syerli

"Ogah mahal boros juga".ucap nya dan melangkah untuk pergi.

Tapi Ai kembali melangkah mundur"Kecuali lo mau anterin gua kaki gua bakal aman".ucap gadis itu langsung.

Syerli menepuk jidatnya pelan"Ah aku lupa maaf ya Ai. Tapi aku gak bisa naik mobil. Sopir aku juga keluar sama bunda barusan".ucap nya tak enak hati.

"Haha gak papa gosah masang muka kayak gitu lo nahan boker?".ucap nya terkikik geli dan menjauh dari perkarangan ruma mewah milik Syerli.

Syerli mendengus sebal, tapi kemudian tersenyum melihat tingkah konyol teman baru nya yang menyebalkan itu.

Eh tapi mereka udah temenan?.

Gimana part nya? rada rada gaje gak? maaf cerita pertama soal nya🙏

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang