Delapan belas-

3 0 0
                                    

Saat ini jam tengah menunjukkan jam 10 malam, seorang gadis tengah berjalan dari arah timur dengan langkah terpogoh pogoh, matanya yang memerah, mulutnya yang meracau tidak jelas sesekali tertawa seperti orang yang kehilangan akal.

Gadis itu adalah Ai, setelah dari pup membuat gadis itu terlihat mabuk berat. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga gadis itu nekat pergi ke tempat haram itu.

Seorang wanita yang tengah terduduk diatas kursi, lantas berdiri dan segera menghampiri Ai dengan raut terkejut.

"Ai? Kamu habis dari mana nak?".ujar Risa khawatir

Gadis itu tidak menjawab melainkan hanya menatap Risa sambil tertawa bebas.

Bau alkohol yang begitu menyengat di penciumannya membuat wanita paru baya itu menutup hidungnya kuat.

"Ai heyy..nak, jawab mama kamu abis dari club?".ucap Risa menggoyangkan lengan sang anak

Gadis itu terdiam menatap datar Risa lalu menepis tangan wanita itu keras membuat Risa sedikit terhempas.

"Ai kamu jangan kayak gini nak, kamu kenapa pergi ketempat kayak gitu Ai itu bahaya buat kamu nak".ucap Risa memegang rahang Ai lembut.

Ai tidak menjawab gadis itu melangkah menjauh dari wanita itu

"Ai nak mama mohon".ucap Risa menahan lengan anaknya

"Pergi gak lo!".desis Ai menatap tajam risa

Wanita itu menggeleng menatap sendu putrinya. Hatinya sakit melihat tatapan tajam putrinya itu untuknya tidak ada tatapan lembut dan hangat kepada ibunya seperti anak di luaran sana.

Risa sadar, memangnya ia siapa yang harus mendapatkan perlakuan lembut itu. Ia ibu yang tak berguna

"Sayang kita masuk ya? kamu keliatan cape banget sekarang tidur".ucap Risa tersenyum lembut

Gadis itu hanya diam menatap kegiatan risa yang tengah merogoh saku jeansnya mencari sesuatu, ia tak punya tenaga sekarang ia hanya butuh kasur untuk istirahat.

Setelah menemukan kunci rumah gadis itu Risa menuntut putrinya untuk masuk.

Wanita itu membaringkan putrinya diatas kasur sederhana dan menarik selimut tebal menyelimutinya sebatas dada, ia cium kening putrimya dengan penuh kasih sayang.

"Selamat malam sayang,mimpi yang indah".lirihnya menatap sendu gadis itu yang tengah tertidur pulas.

***

Ai merenggakan otot otot tubuhnya matanya terbuka menyesuaikan sinar matahari. Setelah mengumpulkan nyawa gadis itu bangkit mengkuncir rambutnya.

Kakinya melangkah keluar dari kamar berniat ingin ke kamar mandi mencuci muka, tapi langkahnya terhenti ketika matanya menatap seorang perempuan yang tengah membelakangi dirinya, sepertinya wanita tengah memasak.

Tapi siapa?

"Siapa?".ucap Ai bingung

Wanita yang tak lain adalah Risa berbalik menatap putrinya dengan tersenyum lembut.

Mata Ai membulat terkejut sejak kapan wanita ini masuk kesini?

"Pagi".sapa Risa

Diam.

"Gimana keadaan kamu sayang?".tanya Risa hendak mendekat

"Stop! Sejak kapan anda ada disini? kenapa begitu lancang masuk kedalam rumah orang tanpa isin?".ucap Ai dingin

Hati wanita itu mencelos ingin menangis tapi ia tahan dengan cepat tak ingin memperlihatkan raut wajahnya.

"Ai sayang, kamu udah sarapan? Kita makan yuk".ajak Risa mencoba mengalihkan pembicaraan

"Pergi!".ucap Ai datar

"Kita makan ya? kayaknya kamu lapar".ucap Risa

"Keluar sekarang".ucap Ai lagi

"Kamu udah enakan kan, gak adaa yang sakit?".Wanita itu mengabaikan perkataan Ai

"Pergi saya bilang!".

"Sayang kamu mau apa?".

"Pergi!".

"Iya sebentar mama ambilkan".

"Anda gak dengar?".

"Oh iya tadi mama buat cake kam-".ucapan risa terhenti ketika Ai mengambilnya dan melempar kelantai membuat kue itu terhambur hancur.

"GUA BILANG PERGI SIALAN! GAK DENGER LO HA? GAK PUNYA KUPING? KALO GUA BILANG PERGI YA PERGI".teriak Ai keras membuat wanita itu tersentak.

"Jangan jadi murahan kayak gini, lo pikir berbuat kaya gini bisa bikin gua luluh? gak! yang ada gua jijik!".desisnya memandang jijik Risa yang tengah menatapnya berkaca-kaca

Setelah mengatakan itu Ai dengan langkah lebar melangkah memasuki kamarnya.

Wanita itu mencenkram dadanya kuat, betapa sakit yang ia rasakan saat ini melihat sikap putrinya yang begitu kasar kepadanya.

Air matanya lolos begitu saja, tubuhnya yang ingin merosot segera ia tumpukkan diatas meja.

Ia pantas.

"Hiks..maafin mama sayang".ucap wanita itu

Prangg...

Wanita itu mendongak terkejut mendengar pecahan beling yang berasal dari kamar putrinya.wanita itu menghapus air matanya dan melangkah dengan tergesa gesa.

Wanita itu membuka pintu kamar Ai yang tidak terkunci, matanya terpaku melihat keadaan putrinya yang terlihat kacau saat ini.

Gadis itu tengah terduduk dipojok kamarnya sambil memegang kepalanya kuat kuat.

Pecahan beling berhamburan dilantai, ada sebuah beberapa butir obat botol alkohol yang sudah pecah membuat wanita itu shok menutup mulutnya.

Dihampirinya gadis itu yang tengah meracau tidak jelas kemudian mendekapnya erat.

"Stt sayang tenang oke?".ucap risa

"Hiks g-gua gak -s-sakit gua sehat g-gua sehat i-iya".racau gadis itu

"Stt Ai nak tenang kamu gak papa disini ada mama sayang".ucap Risa menintikan air mata. Hatinya hancur melihat keadaan putrinya yang begitu  kacau.

"O-obat g-gua butuh obat g-gua butuh itu".gadis itu mengambil obat diatas lantai lalu memakannya tanpa air.

Setelah memakan obat gadis itu kembali tenang dan tertidur pulas dipelukan ibunya.

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang