Darrelgio Grizo

4 2 0
                                    

Sudah 1 bulan lamanya Ai bekerja dikafe Lion, capek, pusing yang ia alami selama ini bagaimana tidak? Sepulang sekolah jam 3 sore dirinya harus berada dikafe tersebut dan pulang pada jam 10 malam.

Tapi ia malah menikmati semuanya ia senang dan bangga kepada dirinya sendiri, setidaknya ia makan dengan jerih payahnya sendiri.

Dan lebih membahagiakan lagi sekarang Ai tengah berdiri didepan Lion dengan senyum merekah, karna sebentar lagi dirinya akan menerima gajian. Berapa?.

4 juta

Membayar kos 500 ribu, ia lalu ia tabung 1500, dan sisahnya ia pakai untuk kehidupannya satu bulan kedepan.

"Makasi banyak yon ah seneng gua".ucap Ai memekik senang.

"Hm, lu panggilnya pak dong gua kan bos lu".ucap Lion sebal. Sebal karna dari banyaknya pegawainya hanya gadis bar bar didepannya ini yang hanya memanggilnya nama tanpa embel pak.

"Ck iya pak bos".ucap Ai menekankan kata dan keluar dari ruangan itu .

***

Pada hari minggu Ai tengah berada disalah satu mini market soul. Kenapa tidak bekerja? Karna gadis itu libur, seharusnya pada hari minggu gak ada yang libur kan? Sebenarnya Ai masuk bergiliran bukan setiap hari, tapi hanya 3 hari yaitu selasa, kamis, dan sabtu.

Ai berjalan mengelilingi tempat perbelanjaan itu niatnya ingin membeli bahan makanan enak enak, seperti ayam buah buahan. Sekali kali Ai bisa dong memakan makanan orang kaya Ai juga ingin merasakan makanan enak hasil dari kerja kerasnya sendiri.

Sampai matanya menatap kantong plastik bening yang berisikan ayam, gadis itu mengambil dan memasukkan kedalam keranjan belanjaannya.

Banyak yang Ai beli. Ayam, sayur,buah,perlengkapan kamar mandi, dll.

Cukup lama memilih milih gadis itu menuju kearah kasir untuk membayar semua belanjaanya.

Ada rasa gelisah ketika melihat harganya yang semakin tinggi padahal baru separuh saja.

Yang Ai takutkan bagaimana jika uangnya tidak cukup?. Oh ayolah ia hanya membawa uang 200 ribu.

"Total semuanya 370 ribu mbak".ucap mbak itu ramah.

Ah benar dugaannya duitnya kurang 170, dan sekarang ia menyesal membawa uang 200 ribu saja.

"Tolong digabung".tiba tiba seseorang menyodorkan blackcard.

Ai mendongak menatap sang pelaku. Ai terpaku begitu melihat tatapan tajam milik seorang pria yang telah menyelamatkan Ai dari rasa malunya.

"M-makasih mbak".ucap Ai

"Ehh lu, besok gua ganti ya?".ucap Ai

Pria itu mengangkat sebelah alisnya

"Hm ga usah gua gak butuh duit lo".setelah mengucapkan kalimat itu, pria tampan itu melangkah menjauh.

Ai mendengus menghadapi sifat dingin pria tampan itu.

"Yah, untung cakep lu".gumamnya.

"WOYY... ES, MAKASIH YAH DUIT GRATIS LU".ucap Ai berteriak. Bodo amat pria itu mendengar atau tidak.

Pria itu mendengar apa yang diucapkan Ai. Tapi ia seolah menulikan mendengarannya.

***

Hari senin Ai berjalan hendak memasuki gerbang, tapi sialnya pintu gerbang tertutup rapat dan tak ada celah untuknya ingin masuk. Pagarnya saja menjulang tinggi.

Tapi untungnya Ai pintar, gadis itu memanjat pagar tembok didepannya yang cukup tinggi. Sangat bahaya ketika melihat pecahan beling yang sengaja ditempelkan diatas tembok berwarna putih itu.

Tapi bukan Ai namanya jika takut. Gadis itu menyelipkan kakinya dilubang tembok itu, dengan semua tenaga yang ia miliki gadis itu ingin bersiap melompat. Tapi sebelum itu Ai melempar ransel abu miliknya diatas tanah

Kemudian gadis itu mendaratkan tubuhnya juga ketanah.

Hap...

Ai menepuk nepuk tangannya membersihkan sisa tanah yang menempel disana.

Dahinya mengerut ketika tak menemukan tanda tanda adanya ransel nya yang sebelumnya ia lempar tadi.

Sampai sampai gadis itu harus menggeledah semak semak tapi tetap sama hasilnya nihil.

"Cari ini?".tanya seorang pria

Ai menoleh mendapati pria yang sama kemarin yang menolongnya waktu disuper market. Dengan tampang tak berdosanya pria tampan itu sedang menjinjing tas abu miliknya.

"Lo?".tunjuk Ai

"Balikin".Ai mendekat hendak merebut tasnya

Tapi pria itu malah menjauhkan dari jangkauannya.

"Woy monyet balikin gak?".ucap Ai kesal.

"Gak lo harus tanggung jawab".ucap pria itu enteng.

Kedua kalinya dahi Ai mengerut. "Maksud lu?. Jangan becanda bro gua gak pernah hamilin lu".ucap Ai

"Jadi sekarang balikin".lanjutnya.

"Gak!".

"lu punya dendam apa si sama gua".kesal Ai.

"Lo ikut sama gua sekarang".ucap pria itu

"ogah ngapain. Balikin tas gua gua udah telat".

"Lo.udah telat".

"Makanya balikin".Ucap Ai

"Enggak".tolak pria itu kesekian kalinya.

"Lu akh... Lu kesel sama gua ha? Lu kesel karna kemaren gua gak bilikin duit lu?".tanyanya.

"Ngak ada hubungannya".ucap pria itu datar.

"Kalo gitu balikin. Akh kesel.gua lama lama".ucap Ai

"Ikut gua ke ruang bk baru gua balikin".ucap.pria itu enteng

"Dia menguji kesabaran gua banget anjim".ucap Ai dalam hati.

"WOY, BANGSAT BALIKIN TAS GUA".Teriak Ai keras begitu melihat pria berjalan pergi membawa tas nya.

Ai dengan amarah yang memuncak menghampiri pria itu dan menendang kuat betis darrel sehingga membuat sang empu berlutut karna belum siap menerima serangan mendadak dari Ai

"Nah mampus lu".ucap Ai

Setelah mengambil tas nya kembali Ai berjalan pergi meninggalkan darrel kesakitan memegang betis akibat tendangan Ai yang tak main main.

Ai kembali berbalik menatap sang korban dengan tetapan mengejek. Dan menyempatkan mengulurkan lidah nya.

Sedangkan pria menggeram kesal menatap perempuan yang ia juluki gadis preman.

Sial.

Ini langkah, sejauh ini tak ada yang berani melakukan ini kepadanya dan baru pertama kali melihat orang yang memukulnya.

Terlebih lagi dia adalah seorang perempuan. Tapi mengapa tenaganya seperti preman?.

"Dasar bar bar".

Dia Darrelgio Grizo

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang