Dua puluh enam

5 1 0
                                    

Ai berjalan dikoridor seorang diri, sekarang sekolah sudah sepi semua murid sudah pulang . Gadis itu sibuk membaca pesan yang masuk dari mama nya hingga tak begitu memeperhatikan jalanan.

Sebelumnya berjalan normal tapi semuanya sampai disitu saat ia tersandung akibat tali sepatunya yang terlepas.

"Akh.. Sial".umpatnya pelan. Gadis mengusap lututnya yang memerah

"Perlu bantuan?".Arkan yang tiba-tiba saja datang mengulurkan tangan dihadapan Ai.

Gadis itu berdecak tapi tak urung menerima uluran tangan cowok itu.

"Ceroboh".Ejek Arkan

"Enak aja, ngatain gua ceroboh".Sebal Ai menatap sengit cowok itu.

"Emang ceroboh kan?".Ejeknya lagi. Dan langsung digeplak oleh gadis itu.

"Sembarangan!".Gadis itu berjalan mendahului Arkan.

Tes.. Tes..

Ai mengangkat tangan saat merasakan rintikan air di atasnya. Gadis itu mendongak menatap langit yang berubah warna hitam, pertanda jika hujan tak akan lama tiba.

"Mau hujan".Ujar Arkan pelan

Ai menoleh lalu mengangguk.

"Balik cepat yuk, takut kehujanan".Ujar Arkan menarik tangan Ai.

Ai menahan tangan cowok itu "Udah hujan, mending kita main hujan-hujanan".Ucap Ai

"Gak!".Tolak Arkan

"Yaudah kalo gak mau".Gadis dengan nekat menorobos hujan yang begitu deras, sampai membuat mata Arkan membulat

"Wah gila tuh bocah".Ucap Arkan pelan

"

"ARKAN, LO GAK MAU?".Teriak Ai pada Arkan yang hanya diam ditempat.

"Jangan gila, mending sekarang lo neduh hujan deras banget nanti lo sakit".ucap Arkan

"Ngak mau, disini enak, lo mau nyobain? seru banget tau".Ujar Ai. Gadis itu antusias berlarian seperti anak kecil, merentangkan tangan menikmati tetesan yang turun dari langit.

Tawa gadis itu menular sampai membuat Arkan tersenyum memperhatikannya. Entah apa yang membawa tubuhnya sehingga dengan nekat menghampiri gadis itu yang sedang tertawa.

"Gimana enak kan? Seru banget tau".Gadis itu berbicara sesekali mengusap wajahnya yang basah.

"Iya".Ucap Arkan sekenanya. Cowok itu begitu terpanah melihat wajah gadis itu yang tertawa didepannya.

Darahnya berdesir, detak jantungnya berdetak tak normal. Matanya yang tak pernah sedikitpun teralih dari gadis itu, pemandangan yang membuatnya senang.

Gadis itu begitu cantik tenyata dilihat dari dekat, baru kali ini ia melihat tawa lepas dari gadis itu, dan ia menyukainya.

"Ar kenapa?, kok bengong?".tanya Ai dengan kening mengerut.

Arkan menggeleng "Ah, enggak seneng aja gitu liat lo ketawa".Ucap Arkan tanpa sadar.

"Ha?".

"Eh enggak, gua seneng aja sama hujan iya".Alibi cowok itu salah tingkah.

Ai mengangguk dan menghela nafas pelan

"Lo tau waktu kecil, gua sering banget main hujan-hujanan kayak gini, sama temen gua. Nih gua contoh".Gadis itu merentangkan tangan keudara

"Aaaaaa...".Teriak Ai keras

"Mau coba?".Tawar Ai

"Enggak, lo aja".Tolak cowok itu halus. Arkan masih memperhatikan gadis itu yang terlihat sangat senang.

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang