Dua belas- Dihukum 1

5 2 0
                                    

Seorang gadis berjalan santai bersenandung riang memasuki kelas seorang diri, jika ditanya dimana keberadaan Elin? Jawabannya adalah wc. Elin tiba tiba perutnya sakit katanya ingin boker.

Tapi langkah kaki Ai terhenti keningnya mengernyit bingung ketika melihat suasana kelasnya yang cukup ramai.

Karena penasaran gadis bar bar itu menerobos beberapa jumlah murid yang cukup banyak.

Matanya membulat ketika sang biang kerok seorang siswi yang tak lain adalah petugas osis dengan berani menjinjing tas kesayangannya.

Berani sekali gadis itu.

"WOE MONYET! NGAPAIN LU?".Ucap Ai keras membuat sang pelaku menoleh kearah Ai

Ai mendekat dan berkacak pinggang

"Ini tas lo?".tebak petugas osis itu -Aurel

"Kenapa?".tanya Ai

"kenapa?".beo Aurel

"Kenapa lu pegang tas gua?".ucap Ai tak santai

Aurel terlihat menghela nafas "Dalam tas lo ada buku porno, lo kenapa bawa benda terlarang kayak gitu?".ucap Aurel

Ai mengerutkan dahi tak mengerti

Jelas ia tak mengerti, sejak kapan dirinya membawa benda jijik seperti itu.

"Lu becanda?".ucap Ai tak yakin

"Enggak, lo harus ikut kita ke ruang bk lo keterlaluan. lo itu masih remaja gak seharusnya bawa bawa benda aneh kayak gitu".omel Aurel

"Ngelawak lu nyet?".

"NGAPAIN GUA HARUS IKUT LU BANGSAT, NGELAKUIN ITU AJA GUA GAK PERNAH".teriak Ai menggema membuat semua orang menutup rapat telinganya

"Gak ada maling yang mau ngaku".ucap Aurel

"Lu yang maling".ucap Ai

"Gak usah banyak omong sekarang lu ikut gua!".ucap Aurel

"enggak!".tolak Ai mentah mentah. Enak saja

"Dion tolong lo bawa cewe ini ke ruang bk".ucap Aurel sambil melirik sinis Ai.

Ada rasanya ingin menabok muka sok cantik Aurel.

Aurel berjalan dahulu disusul dion yang tengah menyeret Ai sedikit paksa. Sementara Ai yang tengah memasang wajah kesal.

Mulutnya yang mungil terus berkomat -kamit menyumpah serapahi kedua petugas osis didepannya dan disampingnya.

"Eh monyet?, mau kemana lo?".Tanya Elin bingung ketika melihat Ai yang tengah diseret paksa.

"Bk".jawab Ai singkat

"Ngapain?".tanya elin lagi

"Makan"ucap Ai asal

"Oh".

"Anjing lu. Tolongin kek".ujar Ai kesal

"Ogah. dada sayang selamat menjalani hukuman haha".ucap Elin mengejek Ai

"Dasar monyet kampret".gumam Ai pelan

***

Ai menatap malas guru bk didepannya yang tengah berbicara panjang lebar sesekali menguap mendengar ucapan guru itu yang tak ada habisnya.

"Aielia dengerin ibu kan?".ujar bu veny jengah karna merasa siswi didepannya ini tak sedang memperhatikannya.

"Ck bu, saya gak mungkin membawa buku kayak gitu".ucap Ai

Bu Veny menatap Ai lalu menghela nafas panjang

"Tapi nak, bukti sudah jelas dan anggota osis menemukan benda terlarang itu di tas kamu".ucap bu Veny

"bu percaya sama saya".ucap gadis itu

"Jangan percaya bu jelas jelas saya menemukan benda itu, gak mungkin kan benda itu terbang?".ucap Aurel nyolot

"diem lu gosah ngompor bisa?".ucap Ai kesal.

Enak saja main tuduh.

Senakal nakalnya Ai, gadis itu tidak pernah berfikiran melakukan itu.

"Gak ada maling ngaku".ucap Aurel sinis.

"Lo malingnya".sarkas Ai

"Denger ya, lo itu cewek gak bener gaya lo aja kayak preman dan kita bisa melihat kalo lo itu cewe nakal!, 100% gua percaya lo sebenarnya memang bawa buku sialan lo itu".ucap Aurel sinis.

"Lu bener, gua emang bukan cewek baik baik tapi lu juga harus tau gua juga punya batasan".ucap Ai

"Lo udah salah gak mau ngaku juga?".ucap Aurel

Brak..

"GIMANA GUA MAU NGAKU KALO ITU BUKAN ULAH GUA!,LU BISA BEDAIN MANA YANG BOHONG MANA YANG JUJUR".Teriak Ai setelah mengebrak meja guru dengan keras.

"Aielia tenang oke?".ucap Bu veny

"Saya gak bisa tenang bu, dia menuduh saya melakukan itu".ucap Ai

"lo emang melakukan itu".celutuk Aurel

Sial

Gadis itu seolah membenarkan yang sama sekali tidak benar.

"Bu, disekolah kita melarang keras membawa benda terlarang itu dan dia berani membawanya?, mereka harus dihukum bu".ucap Aurel lagi

Brakk...

"MAKSUD LO APA? HA?".ucap Ai murkah. Enak saja dirinya dihukum begitu saja.

Dirinya bukan cewe lemah yang seenaknya ditindas begitu saja.
Ia mempunyai prinsip, selagi ia tak salah maka mulut harus berbicara mengelak.

"tenang Aielia kamu harus sopan disini ada ibu".ucap veny

"gimana saya bisa tenang bu kalo kayak gini".

"Ibu percaya kan sama.saya?".

"Huft ibu cuma bisa serahin hukuman kamu sama ketua osis. terserah hukuman apa yang harus kamu dapat".putus bu veny

"Lah, bu kok kayak gitu si? Gak adil dong bu".bantah Ai

"ibu gak terima bantahan kamu Aielia".ujar bu Veny cepat

Ai hanya bisa menghela nafas gusar menatap jengah guru bk didepannya itu. tenggorokannya sampai sakit berbicara tapi hasilnya tetap nihil tidak ada yang mau mempercayainya.

Matanya beralih kesamping menatap Aurel yang tengah tersenyum sinis kepadanya. Ah ada rasa ingin sekali tangannya bergerak menampar muka sok cantik Aurel.

"Ibu panggil saya? Ada apa bu?".ucap seorang pria dengan suara beratnya.

Sekali lagi Ai berbalik kebelakang menatap tubuh tegap pria yang dibelakangnya.

Pria tampan berwajah cute tapi sifatnya yang tegas. tak lain adalah Darrel Zarvin Wiratama ketua osis disma merpati.

"Ah iya, ibu serahkan dia ke kamu terserah hukuman apa yang dia dapat. Tolong ya nak, kamu urus dia ibu ada rapat mendadak permisi".ucap bu Veny

Darrel menunduk menatap Ai yang tengah mendongak menatap dirinya juga.

"Dia? Cewe bar bar itu".

"Baik bu".ucap Darrel tegas

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang