Ai membiasakan diri menjadi topik pembicaraan para penggosip, dihina dan direndahkan begitu saja bahkan hampir semua penghuni sekolah merpati menjauhkan ia hanya karna dia miskin.
Bukankah seseorang bisa saja berteman dengan siapa saja tanpa memperlihatkan kekayaan dan kekuasaan tanpa menilai orang dari materi.
Tapi dikehipuan Ai beda, jika dirinya punya segalanya maka siapa pun orang pasti akan mendekat dan berteman dengan dirinya.
Tapi itu sama sekali tidak mungkin karna nyatanya Ai adalah seorang gadis miskin yang tak jelas asal usulnya.
Tapi ia sedikit bersyukur masih ada Elin dan syerli yang mau menerimanya.
Bahkan siapa pun akan sedih dan marah ketika seseorang menghina kita dan juga sampai orang tuanya.
Apakah Ai sedih?
Oh ayolah dalam kamus seorang Ai tidak ada yang namanya sedih, itu terlalu lemah menurutnya. Dan ai tidak mungkin akan selemah itu.
Mungkin Ai bisa saja marah tapi menurutnya itu hanya akan membuatnya lelah dan rebot.
Bukankah sangatlah melelahkan jika harus marah? Hanya karna ingin menghadapi cacian kanak kanakan mereka?.
"Apa lu liat liat?".ucap Ai judes
Ketika melihat Dera dkk memperhatikan Ai dari tadi
"Ih dasar kampungan, siapa ngeliatin lo".ucap Dera sinis
"Liat lagi bonyok lu ".ucap Ai berbisik ditelinga Dera.
Dera sebenarnya takut ketika mengingat dimana peristiwa dirinya yang harus masuk rumah sakit akibat tendangan Ai yang tak main main.
Tapi jika Dera memperlihatkan ketakutannya dera malah khawatir jika Ai bar bar akan semena mena dengannya.
"Ck awas lu".ucap Dera meninggalkan Ai yang tersenyum sinis.
"Takut takut aja kali".teriak Ai
***
Hari ini adalah hari yang begitu menyenangngkan bagi Ai, semua guru guru mengadakan rapat dadakan sehingga Ai bisa berdiri disuatu lapangan basket.
Awalnya ingin mengajak Elin bermain tapi simonyet itu menolak alasan lagi mager ingin tidur saja karna hari ini dia lagi datang tamu.
Sedangkan Syerli sudah 3 hari absen karna sakit.
Ai mulai memantulkan bola basket itu dan memainkannya seperti seorang ahli saja.
Ada beberapa pose yang Ai gunakan ketika ingin memasukkan bola kedalam ring.
Yang pertama- Ai melompat setinggi mungkin dan mensmes bola itu sehingga masuk dengan sempurna
Kedua- dengan cara membelakangi ring, dan Ai begitu mudah memasukkan bola itu.
Yang terakhir-Ai melompat menggantungkan diri ke ring itu dan memasukkan bola bersorak senang.
"Yess akhh..gua hebat".ucap Ai bangga
Keringat bercucuran membasahi rambut dan keningnya tapi begitu keluar aura kecantikan Ai.
Prok prok prok..
"Lu hebat juga ya?".ucap Arkan muncul begitu saja tanpa Ai sadari
"Emang".ucap Ai
"Gua mau liat seberapa hebatnya lu kalo lawan gua?".tantang Arkan
"Imbalan kalo gua menang?".ucap Ai tersenyum miring
"Gua traktir tapi kalo gua menang lu yang traktir gua".ucap Arkan
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAVIEZO
Teen FictionBukan cerita si cewek lemah dibully akan langsung menangis. Gadis itu beda. Melawan jika ditindas Dia gadis pemberani, licik, bar-bar dan juga punya segudang rencana yang bisa menjatuhkan lawannya. "Lo terlalu berkuasa sampai lupa tenaga lo kayak ke...