Empat belas- Dikasi uang

5 2 0
                                    

***

Malam ini adalah malam minggu yang artinya Ai sudah kembali bekerja lagi. Banyak kesibukan yang gadis itu hadapi, maklum semua sepasang kekasih akan bermalam mingguan menghabiskan waktu.

Apalah daya Ai yang sampai saat ini jomlo cuma bisa memperhatikan penghuni restoran ini yang tengah bermesraan.

"Banyak ya Nay".ucap Ai menatap sekelilingnya

"Iya, maklum lah Ai malam minggu".ucap Naya tersenyum

"Ah iya, ini kamu antar dimeja no 10".ucap Naya memberikan makanan itu.

"Iya".



***

Hari ini ia libur sekolah sekaligus libur kerja, gadis itu berjalan memasuki sebuah alfamart yang tak jauh dari kos an nya.

Membeli perlengkapan seperlunya saja untuk satu bulan kedepan. Gadis itu keluar setelah selesai melakukan pembayaran.

Tapi saat hendak melangkah tiba tiba matanya menatap wanita yang ingin menyebrang, sepertinya wanita itu tidak sadar adanya sebuah motor yang hampir menabrak wanita itu.

Ai berdecak kesal bukannya lari wanita itu malah berdiam diri termenung, sepertinya wanita itu tidak sadar padahal banyak orang orang yang berteriak.

Gadis itu berlari menghampiri wanita itu dengan gerakan cepat mendorongnya sampai membuat wanita itu terjatuh diatas aspal.

Itu lebih baik dari pada malah tertabrak.

"WOE PUNYA MATA GAK? NYEBRANG LIAT LIAT BEGO!".teriak pengendara itu marah.

"Lu gak liat dia hampir ditabrak? wajar lu marah marah kayak gitu?gak punya otak lu".ucap Ai kesal sambil menunjuk wanita itu yang ingin berdiri.

"Maaf maaf, saya gak lihat lain kali pasti saya akan berhati hati".ucap wanita itu membungkuk meminta maaf.

Pengendara itu tak mengubris menancap full gasnya meninggalkan tempat itu.

"Ibu gak papa kan?".tanya Ai

Wanita itu tersenyum tulus

"Saya gak papa, makasi nak kalo gak ada kamu entah bagaimana nasip saya, sekali lagi terima kasih".ucap wanita itu tersenyum

"Iya bu gak papa, lain kali hati hati bu".ucap Ai

"Iyaa makasih".

"Saya pamit ya bu".ujar Ai

Tangannya dicegal wanita itu membuat langkah Ai terhenti. Gadis itu menoleh menatap wanita itu

"Ya?".

"Ini tolong terima jangan menolak".ucap wanita itu tersenyum sambil menyodorkan uang seratus ribu 5 lembar.

Jika kalian fikir Ai akan menolak, maka salah besar.

Gadis itu terlihat sangat sangat senang, bahkan siapa pun akan senang. Ai langsung mengambil uang itu tanpa rasa sungkan.

"Wah makasi loh bu baru kali ini lo saya dikasi uang".ucap Ai senang

Wanita itu tersenyum senang, ternyata dugaannya salah ia fikir gadis ini akan menolak pemberiannya .

Tapi itu lebih baik dari pada muna?.

Ai bukan tipe munafik sebenarnya.

"Saya pamit bu, assalamualaikum".ujar Ai.

Sepeninggal gadis itu wanita itu tersenyum kecut ketika melihat wajah gadis itu barusan. Mengingatkannya dengan...

"Wajahnya sangat mirip denganmu Nisa".Bathinnya sedih.

"Nyonya maaf saya baru datang soalnya tadi ban mobilnya kempes".ujar seorang supir kepada wanita itu.

Wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk.

"Nyonya kelihatan sangat senang?".ujar supir itu menatap majikannya lewat kaca spion.

"Saya bertemu dengan gadis cantik wajahnya mirip sekali dengan Nisa".ucap wanita itu tersenyum kecil ketika membayangkan betapa lucunya gadis yang sempat menolongnya yang hampir tertabrak.

"Wah benarkah? jangan jangan dia anak almarhuma nyonya Nisa yang hilang itu?".ucap supir itu langsung.

Wanita itu yang tadinya menatap jendela menatap supirnya

"Ah pak ilham ngaco".ucap wanita itu terkekeh.

Ai bahkan tak sampai memikir kesana yang ia pikirnya hanyalah wajah gadis itu dan wajah almarhuma kakaknya yang sangat mirip.

Tapi mendengar pak ilham supirnya mengatakan seperti itu membuatnya ikut memikir, apakah benar gadis itu adalah anak perempuan kakaknya? gadis yang selama ini ia cari selama 18 tahun.

Tapi apakah boleh ia berharap gadis itu adalah anak yang selama ini ia cari?.

ia berharap semuanya benar.

***

"Mas?".panggil seorang wanita sudah berumur tapi masih kelihatan cantik.

"Iyaa?".jawab sang suami dengan laptop dipangkuannya.

Wanita itu menggigit bibir bawahnya sebelum berucap. ia gugup

"Mas Devan Tadi aku ketemu gadis dijalan dia yang udah selamatin aku yang hampir ketabrak".ucap wanita itu

Pria itu langsung mendongak menatap istrinya

"Kamu gak papa? Gak ada yang terluka?".tanya Devan khawatir.

Wanita itu menggeleng

"Aku belum selesai ngomong jangan dipotong mas".ucap wanita itu kesal.

"Iya Risa mas minta maaf".ucap Devan

"Wajah gadis itu sangat mirip dengan almarhuma mbak Nisa".ucap Risa pelan

Deg

"A-apa?".ada rasa senang dan sedih didalam dirinya. Senang karna sedikit demi sedikit ada perkembangan tentang anaknya, dan sedih karna mengingat kenangannya bersama mendiang istri pertamanya Nisa.

Yaitu kakak dari istrinya.

Ada alasan mengapa ia menikahi dua perempuan sekaligus kakak beradik, bukan karna kemauannya tapi karena permintaan terakhir dari mendiang istrinya.

Setelah tau bahwa umurnya yang tidak lama lagi ia ingin ada yang mengurus istri dan juga putrinya yang masih berusia 1 tahun. tidak mungkin Nisa meninggalkan keduanya yang masih membutuhkan perhatian darinya.maka keputusannya sudah bulat, yaitu ingin adiknya menggantikan dirinya yang menjadi istri sekaligus ibu sambung.

"Aku sangat yakin jika dia adalah putri mbak Nisa, putri kita mas.kita menemukannya".ucap Risa terisak dipelukan sang suami.

"Semoga saja dia memang putri kita sayang, Nisa pasti akan senang karena kita bisa menemukannya. Tapi kita harus cari tahu dahulu apakah dia benar benar adalah putri kita".ucap Devan

"Iya mas aku berharap seperti itu. Tolong temukan dia secepatnya".ucap Risa menangis dipelukan sang suami

"Besok kita cari dia ya? sekarang kamu tidur udah malam".ucap Devan mencium kening istrinya sayang.

"Maafkan aku Nisa yang sudah menelantarkan anak kita sendiri".

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang