Dua puluh tiga

2 0 0
                                    

Hari ini Elin begitu lelah setelah menghabiskan waktu bersama Reno sang pacar. bibirnya tak berhenti tersenyum mengingat bagaimana perlakuan manis cowok itu kepadanya, membuat ia sangat bahagia.

Ia begitu merasa berharga karna sikap dan perlakuan cowok itu yang posesive.

Gadis itu melangkah membuka pintu rumahnya yang mewah tapi senyumnya seketika menghilang menampilkan wajah datar saat melihat mama nya yang tengah duduk diatas sofa ruang tamu.

Gadis itu mendekat ada rasa sakit yang ia pendam melihat wajah ibu nya yang tega membedakan kasih sayang padanya dan juga anak tirinya.

"Sayang kamu udah pulang?".Ucap wanita itu lembut.

"Iyaa ma".jawab Elin datar

Raina- mama Elin menatap sedih putri kandungnya, ia merasa bersalah karna sudah 2 bulan lebih lamanya ia tidak menemui putrinya.

Tentu saja wanita itu sibuk dengan suami dan putri barunya.

"Kamu nggak rindu sama mama?".tanya Raina

"Iyaa".tidak ada lagi yang bisa ia jawab selain kalimat itu.

"Mama bakalan menginap disini dan menemani kamu, kamu senang?".ucap Raina senang

"Janji?".tanya Elin

"Janji sayang".ucap Raina

"Kenapa mama baru datang?".Tanya gadis itu pelan

Raina menghela nafas pelan "Mama sibuk, kamu ngerti kan maksud mama?".ucap Raina

Elin mengangguk mengerti. Ia tahu betul mama nya itu sibuk dengan keluarga barunya.

"Kamu mau makan apa? Mama masakin".tanya Wanita itu

"Hmm.. Aku suka nya pas-".belum selesai gadis itu berbicara

Drettt...

Bunyi ponsel yang ternyata milik mama nya.

"Sebentar ya sayang".ujarnya

"Halo sayang".

"Mami belum pulang? badan aku lemas aku butuh mami".

Elin memutar matanya malas ternyata anak kesayangan mama nya. gadis itu terlalu picik merebut perhatian mama kandungnya

"Aduh maaf sayang mami di rumah adik kamu".

"Mami..".Rengek gadis itu disembrang sana membuat Elin muak

"Kamu bisa minta bi Ani jagain kamu sementara".

"Gak mau, hiks aku mau nya mami mami udah gak sayang sama aku lagi?".

"Enggak gitu sayang, iya iya mami bakalan pulang sekarang". Wanita itu memutuskan sambungan sepihak. Lalu menatap sendu kearah putrinya yang hanya menatapnya datar.

"Mama harus perg-".

"Iyaa, aku udah biasa sendiri kok ma".ucap gadis itu tersenyum kecil. Walaupun hatinya begitu sakit melihat perhatian mama nya yang sudah terbagi kepada orang lain.

"Maafin mama nak, lain kali mama bakal teman kamu lebih lama lagi".ucap wanita itu mengelus surai anak nya.

"Iyaa".jawab Elin pelan

"Mama pamit jaga dirimu baik baik, assalamualaikum".ucap Raina meninggalkan Elin sendiri

"Waalaikumsalam".lirih Elin.

Kenapa mamanya tega sekali meninggalkannya yang bahkan baru bertemu setelah dua bulan berlalu. mamanya lebih mementingkan keadaan anak tirinya dibandingkan dirinya yang sudah dia sakiti berkali-kali.

Gadis itu mencengram dadanya yang berdenyut dan tersenyum kecut meratapi nasibnya yang begitu malang. Ia bahkan baru bahagia hari ini dan dengan mudahnya kebahagiaannya direnggut kembali.

Rasanya begitu lelah hidup didunia yang tak pernah diinginkan oleh siapa pun.

Mengapa takdir sejahat ini?.

***

Motor sport berhenti diperkarangan rumah milik Ai, gadis itu dengan mudah turun dari motor lalu membuka helm milik cowok itu dan memberikannya.

"Lo pindah rumah?".Tanya Arkan bingung. Seingatnya dulu gadis itu tinggal dikos sederhana, tapi sekarang tinggal dirumah mewah.

"Iya, orang tua gua ternyata masih hidup dan temuin gua dan nyuruh tinggal bersama mereka".jelas Ai

"Lo nggak mampir?".lanjutnya menunjuk rumahnya menggunakan ibu jari

"Yuk gua mau makan laper, sekalian kenalan sama calon mertua".ucap Arkan tanpa tau malu

Gadis itu mengerjab lucu tak menyangka cowok itu menerima tawarannya padahal ia cuma basa basi tadi.

"Padahal gua cuma becanda".ucap Ai sanga pelan.

"Lo gak ikhlas?".ternyata cowok itu mendengar ucapannya

"Enggak!".ketus Ai berjalan dahulu diikuti Arkan mengekor dibelakangnya

___

"Assalamualaikum ma".teriak Ai cukup keras

"Budek kuping bonyok lo lama-lama".ucap Arkan meringis

Sedangkan Ai hanya mengangkat bahu acuh

"Waalaikumsalam, udah pulang ternyata eh kamu bawa siapa sayang mana ganteng lagi".ucap Risa mengelus wajah anaknya lembut

"Dia Ar-".

"Arkan tante".ucap Arkan ramah

"Aduhh teman kamu ganteng ya?".ucap Risa tersenyum kecil. Ai memutar matanya malas

"Auh aku laper pengen makan".ujar Ai berlalu

__

Dahi Ai bergelombang saat ia menatap seorang cowok yang entah siapa, cowok itu memakai baju yang sama seperti dirinya. Dia siapa?

"Woi siapa lo?".tanya Ai pada seorang cowok membelakanginya

"Lo?...".Bola matanya ingin keluar begitu saja melihat Darrel yang tengah duduk diatas kursi sambil makan.

"Lo ngapain kesini? Kerumah orang!".ucap Ai ketus

"Bacot!".ucap Darrel datar

Ai menghela nafas jengah kemudian menatap mama nya yang baru bergabung bersama Arkan

"Ma, dia ngapain kesini?".tanya Ai menunjuk Darrel

"Kalian saling kenal?".tanya balik Risa

"Ihh ma jawab dulu kenapa dia disini?."ucap Ai kesal

"Dia anak temennya mama sama ayah ".ujar Risa sekenanya

"What?".

"Dia temen kamu?".tanya Risa

"Enggak cuma sebatas tau nama ajaa kok".ucap Ai tersenyum paksa lalu menatap Darrel tak biasa

" Ya Udah sekarang kamu duduk kita makan bareng, ayah belum pulang katanya lembur lagi".ucap Risa

"Duduk Arkan".

"Iya tante".

Arkan sebenarnya cukup terkejut melihat kehadiran orang yang begitu ia tidak sukaa

Tak.ada pembicaraan lagi hanya sebuah detingan sendok dan garpu yang saling bertabrakan.

--

Setelah makan bersama kedua pemuda itu pamit ingin pulang Ai yang masih kesal dengan Darrel menatap cowok itu sinis dan Darrel yang hanya menatapnya datar.

"Arkan pulang tante".ucap Arkan menyalimi tangan wanita itu

"Aku juga ma".ucap Darrel melakukan hal yang sama

Ai terkejut mendengar cowok itu dengan lancang memanggil mama nya dengan sebutan mama.

Sebegitu dekatnya mereka.






Lanjut?

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang