Sembilan belas-

4 1 0
                                    

Risa menatap sendu kearah putrinya yang tengah terbaring tak berdaya diatas brankas rumah sakit.

Wanita itu segera membawa putrinya kerumah sakit setelah pingsan tadi.

Matanya berkaca kaca mendengar kalimat dokter itu yang terngiang ngiang diotaknya.

"Anxiety disorder adalah gangguan mental yang memiliki ciri khas kecemasan. Sedangkan panic attack adalah suatu perasaan takut yang muncul secara tiba-tiba dan terasa instens pada penderita".

"Dan juga perasaan gelisah yang muncul dari lingkungan.Pasien yang selalu mengonsumsi alkohol dan juga obat obat terlarang membuatnya keracunan kafein".

Jadi selama ini Ai mengalami penyakit seperti itu, putrinya yang prustasi malah mengonsumsi minuman keras itu. betapa bodonya dirinya dimana anaknya sendiri menderita malah ia tak ada disamping gadis itu.

Gadis yang malang membutuhkan dukungan dan kasih sayang darinya.

Dielusnya surai hitam anaknya dengan lembut dan menggenggam tangan rapuh itu menggumamkan kata kata maaf.

Air matanya lolos begitu saja melihat wajah sang putri yang begitu pucat seperti tak ada tanda kehidupan disana.

"Maaf sayang, maafin mama".lirihnya mengelus lembut tangan gadis itu yang tengah di infus.

Ceklekk..

Risa menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka, dilihatnya sang suami yang datang dengan pakaian kantornya.

Pria itu mendekat menatap sendu wajah putri kandungnya, pria itu mengelus lembut surai putrinya sambil mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

"Dia kenapa? Kenapa bisa masuk rumah sakit?".tanya Devan

"Dia pingsan mas kemarin setelah mengamuk, dia gadis rapuh dia hancur selama ini mas".ucap Risa menatap nanar kearah gadis itu.

"Dia akan tinggal bersama kita dengan atau tanpa persetujuannya".ucap Devan

Risa mengangguk.

Ai menatap disekitarnya yang dipenuhi oleh bunga dandelion semuanya berwarna putih disekelilingnya membuat gadis itu menyerngit bingung.

Tempat apa ini?.

Gadis itu semakin melangkah maju sampai langkahnya terhenti saat melihat cahaya didepannya, keningnya semakin mengerut melihat seorang wanita yang sangat cantik berjalan kearahnya dengan senyum manis.

Ai terpesona wanita didepannya ini sangatlah cantik dengan pakaian warna putihnya.

"Ai sayang".Panggil wanita itu lembut

Diam.

"Ini bunda sayang, kamu anak kandung bunda nak".ucap wanita itu yang tak lain adalah Nisa.

"B-bunda?".ucapnya pelan

Wanita yang sudah melahirkannya

Seperti mengerti raut wajah Ai, wanita itu tersenyum

"Dia adalah Aunty sekaligus mama kamu sayang, dia adalah adik bunda istri kedua ayah setelah bunda".ucap Nisa

"Kamu jangan benci ayah apa lagi mama kamu nak, dia sangat sangat menyayangi Ai. dia gak merebut ayah dari bunda sayang, justru bunda sendiri yang minta dia jadi mama sambung kamu".

"Mereka tega bunda mereka tega buang aku, aku sendiri bunda".ucap Ai

"Mereka gak setega itu sayang, mereka gak buang kamu nak dia punya alasan sendiri yang kamu gak tau, kamu bisa tanya langsung sama mereka sayang".ucap Nisa lembut

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang