Dua puluh

5 0 0
                                    

Ai duduk diatas brankar menonton tv diruangannya menampilkan film drakor kesukaannya, dengan cemilan lays diipangkuannya.

Matanya menatap Mama nya yang sedang sibuk mengupas buah apel, sedangkan ayah nya yang sudah pergi ke kantor kata nya ada meeting penting hari ini.

Ai sangat sangat bahagia melihat wanita ini yang berstatus ibu sambung nya yang begitu perhatian kepada nya.

"Mm.. Ma?".panggil Ai

"Iyaa sayang?".jawab Risa

"Mama bukan mama kandung aku?".tanya Ai hati-hati takut menyinggung ibu sambung nya itu.

Risa terdiam

"K-kamu tau dari mana nak?".ucap Risa

"Aku mimpi kemarin malam ada wanita mirip sama aku ngaku kalo dia ibu kandung aku ma".ucap Ai

Wanita tersenyum

"Dia Nisa sayang ibu kandung kamu, kakaknya mama".ucap Risa

Ai diam.

"Anak kandung atau bukan, kamu tetap anak mama putri kesayangan nya mama sayang".ucap Risa menepuk pelan pipi Ai.

"Makasih ma".

"Untuk?".

"Makasih udah mau jadi mama yang baik buat aku, aku senenggg banget".ucap Ai tersenyum

"Udah tugas mama, mama lebih senang".ucap Risa tersenyum tulus

"Ohh iyaa, hari ini kamu udah boleh pulang".ucap Risa

"Yeaayy".pekik Ai senang

"Kamu mau kan tinggal sama mama ayah?".tanya wanita itu

Ai terdiam sejenak lalu mengangguk membuat Wanita itu terpekik karna bahagia.

***

Ai saat ini tengah berdiri didepan rumah yang terlihat sangat mewah. Rumah yang terkesan seperti desain eropa yang berwarna putih dan abu abu

"Ayo sayang masuk".ajak Risa menuntun putri nya masuk.

Ai masuk kedalam rumah itu matanya yang masih saja menatap setiap sudut ruangan itu sambil berdecak kagum.

"Ai sayang itu kamar kamu".ucap Risa menunjuk kamar dengan pintu yang berbeda dari yang lain.

Jika semuanya berwana putih maka pintu kamar Ai berwarna hitam.

Kamar yang khusus Risa dan Devan bersiapkan sehari meninggalnya Nisa setelah melahirkan Ai.

Ia tahu jika anak nya nanti akan tumbuh persip seperti ibu kandungnya, yang memiliki sifat tomboy.

***

"Ma aku mau nanya boleh?".ucap Ai

"Tanya apa sayang?".ucap Risa yang tengah menyusun baju baju Ai dilemari.

"Kenapa bunda meninggal? dan kenapa aku bisa hilang saat itu?".tanya Ai

Gerakan Risa terhenti sejenak. Wanita itu berbalik melangkah mendekat kearah putri nya.

"Kamu sudah siap denger mama?".tanya Risa mendudukkan diri nya diatas kasur.

Dengan sedikit ragu gadis itu mengangguk.

"Pada saat itu.....".

Mertua kakak nya itu yang tidak Pernah menyukai Nisa, kakak nya melainkan menyukai dirinya. Mertua kakak nya  itu begitu menyukai nya sampai berfikir ingin menikahkan dirinya bersama suami kakak nya sendiri.

Padahal saat itu Nisa yang tengah berbaring lemah di rumah sakit akibat penyakit mematikannya, dan pas waktu itu tengah mengandung putrinya Ai.

Pada akhirnya Nisa berhasil melahirkan buah hati nya, tapi naas Nisa dinyatakan meninggal setelah melahirkan. Semuanya begitu terpukul mendengar berita itu kecuali satu orang yakni mertua Nisa.

Sehari setelah Nisa meninggal ia disuruh menikah dengan kakak ipar nya sendiri. Ia merasa bersalah karna berfikir telah menghianati kakak nya sendiri, walau Nisa pernah memberikan suami nya kepadanya.

Dengan terpaksa ia menikah dengan kakak ipar nya sendiri karna permintaan Nisa, kakak nya itu ingin ada yang menemani suami dan juga anak nya nanti.

Tapi setelah pernikahannya berjalan dua bulan mertua nya itu dengan tega membawa lari putri nya yang masih sangat kecil saat itu dan membuang nya entah kemana.

Baru saja ingin menanyakan kemana mertuanya itu menyembunyikan putrinya, lagi lagi musibah datang dengan dikabarkan mertua nya yang telah meninggal tragis ditempat, pas setelah membuang putrinya.

Ia benar benar hancur musibah yang terus menerus datang kepada nya. Kematian kakak nya, meniggal nya mertuanya, dan juga putrinya yang hilang entah dimana.

"Semua nya hancur berantakan setelah kamu menghilang sayang. Betapa prustasi nya mama waktu itu mencari dimana kamu sekarang, omah mu tega meninggalkanmu sendiri, mama telah menyewa banyak detektif dan suruhan ayah mencari keberadaan kamu waktu itu, tapi hasil nya nihil".Lirih Risa yang tak bisa membendung air matanya.

"Mama gak boleh nangis sekarang Ai bersama mama sekarang".ucap Ai pelan mengahapus air mata mama nya itu.

Risa langsung mendekap erat putri nya itu.

"Jangan coba coba menghilang lagi sayang, sudah cukup mama menderita selama 18 tahun ini".ucap Risa

"Pasti ma".











Gimana part nya? maaf banget kalo cerita nya gaje gitu.

Ada sesuatu ingin disampaikan pada Ai?

Oh iya part selanjutnya akan kembali muncul dua pria tampan.

Gak ada niat buat vote gitu?

Sedih aku tuh😑

Haha canda. aku udah seneng kalo kalian udah baca.

TRAVIEZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang