12

1K 108 1
                                    

Sejak hari dimana akhirnya hubungan namjoon dan seokjin mulai membaik, timbul sebuah masalah baru untuk mereka.
Dimana sejak hari itu kondisi seokjin tidak begitu baik, dia setiap hari mengalami morning sickness yang cukup ekstrem dan menyebabkan kondisi kesehatannya menurun.

Kini mereka sedang diperiksa oleh hoseok di apartemen, hoseok membutuhkan waktu untuk menyimpulkan analisanya dan menentukan langkah apa selanjutnya yang bisa mereka lakukan.

" namjoon-ah, aku awalnya hanya menduga, tapi akhirnya aku harus mengambil keputusan ini. "

" keputusan apa, hoseok -ah? "

Namjoon benar-benar takut mendengar kelanjutan nya, dia takut jika tindakan hoseok akan mengancam  seokjin dan bayinya, dan parahnya lagi bagaimana jika dirinya di minta memilih salah satunya ?

Baiklah, namjoon terlalu banyak menonton drama.

" seokjin harus di rawat sampai waktunya melahirkan, karena ini sudah lewat dari 1 minggu kondisi seokjin tak menunjukkan kemajuan. "

Rasa khawatir pun bertambah dua kali lipat, di tambah seokjin yang merengek pada namjoon agar dirinya tidak dirawat.

" hiks, tidak mau namjoon-ah... "

" maafkan aku, seokjin-ah. Tapi saran hoseok benar. "

Seokjin yang lemah, bergantung pada lengan kekar namjoon, memeluknya seperti bantal guling dan menangis disana.

" hiks.......tidak mauuu....."

Baiklah, seokjin yang keras kepala membuat siapapun merasa kesal. Tak jauh berbeda dengan yang namjoon rasakan saat ini. Tapi kembali lagi, mood seorang ibu hamil bisa berubah kapan saja bukan? Namjoon harus bersabar lebih ekstra lagi.

" baiklah, akan ku pikirkan. " jawab namjoon pada akhirnya.

***

Seokjin akhirnya bisa tidur setelah meminum obat, kini namjoon dan hoseok duduk di depan membicarakan masalah seokjin.

" kau harus bisa membujuk seokjin agar dia mau di rawat. Karena jika tidak kau tahu kan apa akibatnya? "

" iya tentu saja aku tahu. Tapi bagaimana caranya? Seokjin mulai keras kepala. "

Namjoon mengusap kasar wajahnya, sedikit kewalahan untuk menangani tingkah laku seokjin. Hoseok mengerti sekali posisi namjoon tidaklah mudah, karena dia juga seorang wanita dan kembali ke pengalaman nya selama menjadi dokter spesialis kandungan, maka dia mengerti bagaimana seokjin saat ini.

" mood ibu hamil memang cukup ekstrim, namjoon-ah. Kau harus banyak sabar, dia akan menghadirkan satu kehidupan dalam perjalanan hidupmu. "

Benar.
Dan namjoon hampir lupa akan fakta tersebut. Bisa-bisa nya dia egois dan emosi hanya karena sikap keras kepala seokjin.

" terima kasih telah menamparku sangat keras, hoseok-ah. "

" tentu, lain kali aku akan menggunakan tanganku sendiri kalau perlu. "

Namjoon kembali berpikir, solusi atau trik apa yang tepat agar seokjin mau di rawat, hingga muncul sebuah ide di pikirannya.

" hoseok-ah, apakah seokjin bisa di rawat di rumah saja? Aku akan bayar semua alat atau apapun itu untuk kesembuhannya. Tanpa harus membawa seokjin ke rumah sakit. "

" tentu itu tidak mudah, namjoon-ah. Bahkan presiden saja yang memimpin sebuah negara tetap di rawat di rumah sakit."

" aku akan melakukan apapun, aku akan menyulap kamarku seperti kamar rumah sakit. "

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang