38 (2)

578 66 12
                                    

Namjoon pun akhirnya sampai di rumah, segera masuk menyusuri lantai satu rumahnya, dirinya hanya mendapati seokjoon yang sedang diasuh oleh bibi Yoo.

" seokjin dimana bi ?"

" nyonya ada di kamarnya tuan, tampaknya nyoya sedang tidak baik-baik saja."

Namjoon menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya, menghela nafas tertekan.

" bibi menginap disini dulu ya, saya percayakan seokjoon pada bibi, ada hal rumit yang harus kami selesaikan, maafkan saya karena harus membebani bibi hari ini."

" baik tuan, saya mengerti."

" terima kasih bi."

Namjoon segera melangkahkan kaki panjangnya menuju kamar di lantai dua, kamar mereka. Sesaat kemudian dirinya ingat sesuatu.

" ah! iya bibi yoo, apakah ada perlengkapan seokjoon yang harus aku siapkan ? Mungkin popok, ASI?"

" semua perlengkapan seokjoon masih ada disini tuan, dan stock ASI masih ada di freezer."

Sejak awal seokjoon hadir dalam kehidupan keluarga kecil Kim, memang disediakan sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat perlengkapan seokjoon dengan tujuan agar lebih mudah di jangkau saat mereka ada di bawah. Jadi jika seokjoon butuh sesuatu maka Seokjin tak perlu harus menaiki tangga dulu ke kamar, cukup ambil dari ruangan itu saja.

" baiklah, semuanya masih aman, jangan segan-segan memberitahuku jika seokjoon atau bibi butuh sesuatu ya bi!"

Setelah memastikan semuanya aman barulah namjoon melanjutkan langkahnya. Kini dirinya sudah sampai di pintu kamar, rupanya pintu itu tak tertutup, menghela nafas sejenak sebelum akhirnya melangkah memasuki ruangan mereka.

" seokjin ?"

Namjoon tak melihat sang istri di kamar mereka, tak ada diatas ranjang, kamar mandi, hingga telinga nya mendengar suara berisik di ruang pakaian. Namjoon segera kesana dan terkejut dengan apa yang dia lihat.

" Yak! Seokjin! apa yang kau lakukan ?"

Di ruangan itu semua pakaian yang tertata rapi berserakan dimana-mana. Ada beberapa koper yang sudah terisi bajunya, semuanya berantakan karena dimasuk paksa kedalam koper itu. Seokjin membungkus semua pakaiannya kedalam koper dengan buru-buru dan penuh emosi.

" seokjin! kamu mau kemana ?"

Namjoon segera menahan kedua tangan istrinya agar berhenti mengemasi barang-barangnya. Namjoon mulai panik, apakah seokjin berniat pergi meninggalkan dirinya ?

" lepaskan namjoon-ah !!"

" tenanglah seokjin, apa kamu sadar dengan apa yang sedang kamu lakukan ?"

Seokjin memberontak agar tangannya dilepaskan, namun semakin kuat dia memberontak maka semakin erat genggaman namjoon di tangannya. Jelas itu berhasil membuat seokjin kesakitan.

" yak ! lepaskan! sakit !!"

Mendengar seokjin berteriak kesakitan barulah namjoon melepas genggamannya. Seokjin menyentuh pergelangan tangannya yang kemerahan dan berdenyut panas. Seokjin pun melayangkan tatapan tajam kearah namjoon, walau kedua mata itu masih tergenang air mata disana, tapi namjoon bisa melihat, api amarah dan rasa takut disana.

" m-maaf, seokjin..."

" kembalilah pada Yoongi, Kim Namjoon."

***

Salah satu kamar di Villa dimana kedua orang tua namjoon merayakan hari jadi pernikahan mereka, sepasang manusia tengah bergumul panas penuh gairah. Si wanita yang begitu binal mencoba menguasai permainan, namun selalu kewalahan saat si pria yang sangat dominan sangat pandai bermain.

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang