13

1K 109 6
                                    

Sejak kemaren namjoon tak banyak bicara, dia bahkan tak mengajak seokjin bicara. Namjoon banyak diam sehingga canggung semakin menjadi diantara keduanya.

Kini seokjin masih duduk bersandar pada ranjang sambil mengusap - usap perutnya, sedangkan namjoon duduk di karpet dekat sisi ranjang sambil bermain ponsel.

" namjoon-ah, aku haus... "

Namjoon memberikan tumbler berisi air putih itu pada seokjin tanpa membantunya minum sama sekali. Matanya bahkan masih tetap fokus pada ponselnya.

" namjoon-ah, sini.. ~~"

Seokjin merengek karena tidak bisa menggapai sedotan itu dengan mulutnya, hingga akhirnya namjoon terpaksa berdiri dan menyodorkan sedotan itu tepat pada bibir si bumil.

" sudah.... "

Kemudian namjoon kembali melakukan kegiatannya yang tertunda,  menimbulkan pertanyaan di pikiran seokjin yang akhirnya dia utarakan.

" namjoon-ah, kenapa diam saja? "

" tidak papa. "

" ayo cerita sini, apa ada masalah? "

" kubilang tidak, seokjin-ah. "

Seketika raut wajah seokjin berubah menyendu. Wajahnya di tekuk untuk menahan agar dia tidak menangis di depan namjoon.

" jika kau marah padaku karena aku tak mau di rawat di rumah sakit sebaiknya kau pergi saja! "

Namjoon terkejut dan langsung mengalih kan atensinya pada seokjin, dan sial! Namjoon harus melihat air mata itu lagi.

" untuk apa kau memohon-mohon agar aku mau memaafkan mu jika akhirnya kau sama saja?! Untuk apa kau minta maaf jika akhirnya kau justru marah-marah padaku?! "

Baiklah.
Namjoon tertampar gara-gara itu.

" hiks...hiks...lebih baik kau tinggalkan saja aku! Tak usah repot-repot kembali hanya karena aku hamil!! "

Seokjin benar-benar marah dan kembali merasa kecewa, semakin di perparah dengan mood kehamilan nya yaitu perasaan yang super sensitif hingga membuat dirinya tak berhenti marah pada namjoon.

" tak usah kau kembali seolah-olah kah ingin bertanggung jawab! "

GREP!!!

" maafkan aku... "

Namjoon bertindak cepat dengan memeluk sang istri dan mengucap kalimat maaf, memeluknya seerat yang dia bisa tanpa melukai bayi yang ada dalam kandungan sang istri, namjoon tahu dia harus menjaga jarak saat berpelukan.

" maaf, aku salah. Mohon maafkan aku. "

Perlahan-lahan seokjin berhenti menangis dan membalas pelukan namjoon dengan lemah.

"  ......aku lelah.. " bisiknya pelan.

Dan tak lama kemudian, kedua tangan itu terjatuh, terkulai tak berdaya dan namjoon langsung panik di buatnya.

Seokjin pingsan dalam pelukannya.

***

Sekali lagi, namjoon dimarahi habis-habisan oleh hoseok setelah sebelumnya keningnya terluka akibat lemparan dokumen tebal yang dilempar hoseok tepat di kepalanya.

" untung saja kau tidak geger otak, tuan kim. "

" terima kasih, dokter choi. "

" tak usah berbaik hati pada makhluk iblis ini wonie!! "

Hoseok yang duduk di ranjang pasien yang ada di ruangannya masih berusaha menahan amarah karena melihat seokjin di brankar dan di larikan ke UGD.

Hyungwon menoleh dan tersenyum ke arah calon istrinya itu lalu berpindah tepat di depan hoseok dan mencium keningnya dengan lembut.

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang