20

987 106 8
                                    

Pagi ini namjoon yang akan memandikan sang istri, karena biasanya seokjin hanya dimandikan oleh perawat, namun pagi ini namjoon menawarkan untuk memandikannya dan seokjin setuju.

Bukan apa-apa, bukan berarti namjoon bukanlah suami tak bertanggung jawab, karena selama di rawat seokjin bersikeras minta di mandikan perawat karena malu katanya jika namjoon yang memandikan.

Seokjin tak perlu ke kamar mandi, dia hanya perlu duduk dan sebagian tubuh telanjangnya di tutup kain, namjoon yang akan membawa air hangat yang sudah di beri sabun dan membasuhkannya pada tubuh seokjin.

Namjoon awalnya gugup sekali, karena mau tak mau matanya harus melihat tubuh separuh telanjang sang istri untuk pertama kalinya setelah 2 bulan perpisahan mereka.

Seokjin pun sama, kedua pipinya memerah sempurna saat namjoon mulai mengusapkan handuk kecil ke tubuhnya secara perlahan.

" katakan padaku jika ada bagian tubuhmu yaang sakit ya sayang, aku mulai. "

" i-iya.... "

Namjoon duduk berhadapan dengan sang istri, perlahan namjoon mulai mengusapkan handuk yang sudah di basahi air hangat pada permukaan wajah seokjin, lalu berlanjut mengusap kan nya ke bagian leher, tulang selangka hingga bahu.

Percayalah, ini tidak mudah bagi seorang pria macam Kim Namjoon.

Melihat pemandangan langka yang indah di hadapannya, membuatnya harus bertengkar dengan alam khayalnya.

Bagaimana tidak? Ini tentang naluri. Naluri seorang Namjoon yang sudah cukup lama tak melihat sang istri half naked seperti sekarang.
Kedua matanya menatap detail perubahan tubuh cintanya itu. Di mulai dari pipi yang mulai berisi, dada yang semakin berisi dan perut yang bulat dan semakin besar setiap harinya.

" kenapa dia seksi sekali? " tanya nya dalam hati.

Namjoon benar-benar harus bertengkar dengan hormon sialannya,

"oh lihatlah dada itu semakin padat dan menantang... "

Hingga tak sadar, namjoon menggerakkan handuk itu ke bagian tengah dada istrinya, hingga menimbulkan lenguhan lembut dari bibir seokjin.

" eunghhh.... "

Sialan pangkat tiga!!!!!

Namjoon berhenti disana, rasanya dia tak sanggup lagi jika harus terus bertengkar, tapi otaknya masih waras untuk tidak memakan seokjin saat ini.

" m-maaf...."

Namjoon segera menarik tangannya dan kembali membasahi handuk itu dengan air hangat. Sesegera mungkin dia harus kembali kepada kewarasannya.

Namjoon mulai membersihkan kan bagian punggung seokjin, karena tangannya yang panjang tentu mudah menjangkau bagian tubuh belakang seokjin tanpa harus berpindah posisi.

Yah, jika di lihat dari sudut pandang pintu masuk ruangan, maka akan terlihat seakan namjoon sedang memeluk seokjin dengan sedikit melakukan cumbuan.

Ya, karena secara tak sadar namjoon memberi kecupan ringan pada bahu seokjin nan mulus itu, kecupan seringan bulu dan berulang-ulang dalam tempo yang lambat berhasil membuat seokjin menggantung kedua tangannya pasrah di kedua bahu kokoh namjoon.

" aku mencintaimu... "

Bisikan namjoon dekat telinga seokjin, membuat si pendengar hanyut dalam suasana, hingga memejamkan mata. Menikmati perlakuan namjoon yang sedang memanjakan tubuhnya.

Bohong.
Karena, adalah sebuah kebohongan jika seokjin tak merindukan sentuhan-sentuhan kecil dari namjoon.

Ayolah, tubuhnya lelah.
Dia juga ingin merasakan sensasi menggelitik saat namjoon menyentuh tubuhnya.

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang