18

986 105 4
                                    

" apa eomma?! "

Namjoon yang baru saja datang 30 menit yang lalu dibuat terkejut dengan keputusan sepihak dari sang ibu. Awal namjoon datang dia terkejut karena ada ibunya sedang bersama sang istri. Seokjin sudah tidur saat sang ibu duduk di sampingnya.

Lalu entah apa yang terjadi selama dirinya di kantor, karena sang ibu mengatakan hal yang tak ingin dia dengar.

" eomma akan membawa seokjin ke Ilsan, dia akan di rawat di sana dan eomma yang akan menjaganya, jadi kau tak perlu khawatir."

Kenapa eommanya selalu seperti ini ?mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengannya terlebih dahulu ?

" eomma, sungguh. Seokjin adalah istriku dan dia tanggung jawabku, aku mohon eomma jangan seperti ini."

" tapi lihatlah, nak. Istrimu tampak tak bahagia bersamamu disini, mungkin jika dia pindah ke Ilsan dia bisa menenangkan diri."

" tidak bahagia ?"

Sebenarnya, namjoon pun merasakan hal itu, tapi dia memilih mengabaikan perasaannya karena berpikir bahwa seokjin sedang mengalami perubahan mood ekstrem karena sedang hamil.

" tidak kah kau merasakannya ?"

" eomma, aku tidak tahu kenapa eomma bicara begini tapi maaf aku tidak setuju dengan eomma."

" namjoon-ah, dengarkan eomma.... "

" maaf eomma kali ini aku tak mau menurut. "

" tapi seokjin setuju nak.. "

" hah?! "

Apa lagi ini ?
Namjoon mulai tak bisa berpikir jernih. Mendengar ibunya bicara seperti itu membuat namjoon ingin marah, marah hingga bisa menghancurkan seisi ruangan ini.

" seokjin setuju untuk pindah ke ilsan."

Namjoon tidak salah dengar kan? Seokjin setuju untuk dipindahkan ke Ilsan, lalu bagaimana dengan dirinya ?

" kenapa ? Apa yang eomma lakukan pada seokjin hingga dia setuju tanpa bertanya pendapatku terlebih dulu ? "

" eomma tidak melakukan apapun, hanya saja...."

" eomma bisa berhenti mengganggu rumah tanggaku tidak ?"

Nyonya kim terkejut mendengar apa yang dikatakan putranya ini.

" eomma terlalu mencampuri urusan rumah tangga ku, aku sudah dewasa dan tahu apa yang harus ku lakukan, lebih baik eomma pulang saja dan istirahat dengan appa."

" namjoon-ah, kau tidak boleh bicara begitu.“

Namjoon pun berkacak pinggang, satu tangannya dia gunakan untuk memijat pangkal hidungnya, begini lah sikap naturalnya saat merasa bersalah setelah membentak eommanya.

" namjoon-ah, ini demi kebaikan seokjin. "

Setelah itu, hening. Tak ada jawaban lagi dari namjoon. Keningnya berkerut, dia masih memijat pangkal hidungnya, tiba-tiba kepalanya sakit setelah berdebat dengan eommanya.

Hingga akhirnya, namjoon hanya menjawab singkat.

" lihat nanti saja,"

Kemudian dirinya melangkah keluar dari ruangan itu, mengabaikan ibunya yang memanggil menahannya pergi.

***

Malam telah menyapa, nyonya kim baru pulang satu jam yang lalu. Seokjin kini bersama hoseok yang sedang memeriksa kondisinya. Hasil pemeriksaannya tidak ada yang bermasalah. Seokjin menunjukkan perubahan yang cukup signifikan setiap harinya, kini dia tidak terlalu lesu dan sudah bisa bergerak tanpa bantuan orang lain. Seokjin sudah bisa berjalan sendiri ke kamar mandi, tapi hoseok melarang keras jika seokjin berjalan sendirian ke luar ruangan. Seokjin harus diawasi oleh seseorang jika dirinya ingin jalan ke luar.

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang