40

450 26 12
                                    

Disebuah gedung yang mewah, sudah ramai orang-orang datang dengan dress yang indah, tuxedo yang mahal, mereka saling berbincang dengan satu sama lainnya. Disetiap sudut ruangan itu terdapat berbagai macam bunga, yang dominan berwarna putih, dan ada banyak karangan bunga yang di pitanya terselip nama-nama si pengirim.

di salah satu ruangan, seorang gadis duduk dengan sedikit gelisah, tubuhnya sudah terbalut gaun berwarna putih yang sangat indah, terjurai panjang menyapu lantai. di kedua tangannya ada sebuah bunga khas yang biasa dibawa seorang pengantin wanita. entah sudah yang keberapa kali dirinya menghela nafas, seakan oksigen di ruangan itu tak mampu mencukupi paru-parunya.

kedua mata bulatnya teralihkan ke arah pintu, seseorang datang dengan senyum menghampirinya, siapapun yang melihat senyum itu tentu akan terpesona, namun tidak dengan gadis ini. Dirinya menghela nafas seolah lega, kehadiran seseorang itu yang kini berjalan kearahnya membuat seluruh saraf tubuhnya sedikit mengendur.

" oppa.."

" gwenchana ?"

" oppa, a-aku hanya merasa sedikit..."

" gugup ? "

si gadis pun mengangguk, seseorang itu pun berlutut di hadapannya, menggenggam tangan si gadis menyalurkan kehangatan. 

" akupun sama, jungkook-ah. tapi percayalah semuanya akan baik-baik saja."

" ya, kamu benar oppa."

" baiklah...yah...mari kita saling menggenggam tangan dan berdoa, memohon semoga hari ini berjalan dengan lancar."

mereka saling menggenggam tangan dan menunduk, memohon dalam hati masing-masing untuk kelancaran acara pernikahan mereka yang akan dilangsungkan sebentar lagi.

" aigoooo aigooo, kalian sudah tidak sabar sekali tampaknya." sorak seseorang melalui pintu ruangan.

atensi keduanya segera teralihkan saat mendengar suara nyeleneh tersebut. seorang pria tinggi datang memasuki ruangan, diikuti dua wanita dan satu pria lainnya di belakang.

" hyung! yak! bisa-bisanya kau datang dan mengacaukan kegiatan berdoa kami ?"

" eonni !"

Seokjin dan hoseok segera menyambut jungkook yang sudah merentangkan kedua tangannya, minta di peluk. Sedangkan taehyung malah digiring oleh dua pria lainnya menuju ke ruangan pengantin pria.

" kajja! taehyung-ah! ruanganmu bukan disini." ucap namjoon yang hanya disambut wajah memelasnya.

kini di ruangan pengantin perempuan, Seokjin dan hoseok hanya mampu menatap kagum pada jungkook. Tak ada kata yang bisa mewakili lebih tinggi dari " neomu yeppeo ", atau lebih dari "areumdawo".

" kookie-ya, kau sangat cantik." ucap seokjin

" yap! aku setuju padamu, seokjin-ah." ucap hoseok.

" nyah!" ucap seorang bayi kecil dalam pangkuan seokjin.

ketiganya tertawa mendengar seokjoon yang ikut meyetujui pendapat ibu dan temannya itu tentang jungkook.

" bahkan bayi saja setuju dengan kami, kookie-ah." ucap hoseok.

" gomawo eonni, gomawo aegi-yaa..." ucap jungkook sambil memainkan pipi seokjoon.

" yap! naaaaah sekarang bawa seokjoon kesini. Kalian bicaralah dulu ya." ucap hoseok sambil mengambil alih seokjoon kedalam gendongannya, lalu berjalan keluar.

Tinggallah seokjin dan jungkook berdua saja, mereka duduk bersisian, saling diam tak ada yang mulai berbicara. seokjin masih terpaku dengan jungkook, betapa cantiknya gadis ini. seokjin tentu tahu jika jungkook memang sudah cantik dari dulu, hanya saja kali ini berbeda. mungkin memang terbawa aura seorang gadis yang akan melepas masa lajangnya, seorang nona yang sebentar lagi akan berubah menjadi nyonya, menambah kesan bercahaya pada diri jungkook, karyawan sekaligus sudah di anggap adik oleh dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Married ( It's You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang