01 Sejauh mana?

17.1K 2.2K 191
                                    

harsh words

÷ ÷ ÷

Apa yang kalian pikirkan jika mendengar yang namanya Weekend? Meliburkan diri? Istirahat? Atau quality time dengan diri sendiri atau bahkan dengan orang lain? Yang pastinya, weekend itu bersantai ria di rumah sambil malas-malasan. Namun berbeda dengan para mahasiswa yang menuju tingkat akhir, menuju tingkat akhir saja sudah melelahkan apalagi berada ditingkat akhir. Bahkan membayangkan berebah santai di kasur aja, tidak bisa.

Untuk Ellise, weekendnya selama tiga hari, tetapi tiga hari itu pula dia masih kerja rodi. Sekarang kuliah tidak bisa disebut sebagai kuliah, tetapi Rodiyah. Maaf, ada curhatan penulis yang tersemat.

Sudah sejak pagi sebenarnya Ellise di depan laptop duduk di meja makan apartementnya. Ditemani oleh kedua sepupunya yang kembar, Jaehyun dan Rose, tetapi Rose lebih dulu pergi karena harus kencan.

Ah, kencan, Ellise bahkan tidak memikirkan itu.

"Jae, pesen makanan dong," keluh Ellise seraya meluruskan punggung serta menggerak-gerakkan kecil tubuhnya agar tidak terlalu merasa penat.

Jaehyun sedang berebah cantik di sofa milik Ellise, seraya memainkan ponsel. Dia menoleh. "Mang kaga ada makanan?"

"Ada sih, tapi gue malas masak, tadi 'kan Ros yang masak."

"Yaudah gua masak deh, lu bantu." Jaehyun sudah bangkit, bersiap untuk menuju dapur kecil Ellise.

Ellise terkekeh ringan. "Malas banget gue, Jae. Niat gue nyuruh lo pesen makanan 'kan karena males masak."

Jaehyun mendecak, seraya membenarkan sarung yang terlilit di pinggangnya ia membuka kulkas. "Justru gue tau lu bakalan nyuruh gua bayarin makan lo. Dahlah masak aja, hemat," ujarnya, "si anjir, ini kulkas lu penuh, tinggal di eksekusi jadi makanan doang, njir. Enak banget lo!"

Ellise menoleh lagi, terkekeh lagi. "Oh itu kemarin Doyoung yang beli bahan, buat sediaan."

"Enak banget yang pacaran sama dosen," decak Jaehyun kemudian mengeluarkan beberapa bahan. "Kalau lengkap gini, kaga perlu mikir masak apa. Ini gue masak rendang mau nggak lu?"

"Pacaran apaan! Dah gue bilang kaga pacaran, kok lu ngeyel sih? Lo juga kalo mau enak, noh pacarin Doyoung. Sekalian lu jadi baby gulanya Doy-."

"Ini lu mau rendang apa kagak?"

"Iye mau." Ellise mendesis sinis, mengumpat dalam hati saat melihat senyum penuh ejek dari Jaehyun. Kalau ada Rose, Jaehyun sudah habis. Ellise juga tidak bisa bertingkah macam-macam dengan Jaehyun, kalau sampai, Jaehyun pasti mengadukan tingkah iya-iya nya pada ayahnya. Niscaya nama Ellise tak ada lagi di kartu keluarga. Jaehyun memang tukang adu, beda dengan Rose yang sebenarnya tukang omel. Ellise seperti berada di dalam kandang yang dijaga dua orang utan.

Ellise kembali mengerjakan tugas, serta menulis sesuatu di buku note. Sedang Jaehyun menggerutu di dapur seraya siap memasak.

"Ini daging, anjir. Sayang banget kalo dijadiin rendang doang. Gua jadiin sate aja kagak sih? Atau jadiin sop aja?" Dia bingung mau masak apa jadinya karena dagingnya banyak. "Eh, Lise, gue jadiin rica-rica mau nggak?"

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang