27 Cemburu

5.5K 1.1K 207
                                    


= = =

Baik Doyoung, maupun Ellise, sama-sama menghela napas lelah. Mereka kompak menatap malas pada layar ponsel Ellise yang menampilkan wajah sengak dari Haechan.

Kali ini bukan ditelfon, melainkan video call. Yang mana Haechan meminta untuk ditampilkan oleh-oleh yang akan dipilih oleh Doyoung dan Ellise agar sesuai keinginan.

Saat ini, mereka sedang berada disebuah toko oleh-oleh besar. Sesuai dengan keinginan Haechan, yang meminta untuk Doyoung beli jajan di sana.

Ellise sudah melarang, tetapi lagi-lagi Doyoung justru memilih untuk menuruti kata Haechan. Dan Ellise hanya pasrah ketika Doyoung menarik Ellise untuk pergi ke rak-rak tertentu di toko besar tersebut. Tidak hanya itu, mulanya saat masuk, Ellise mengetahui bahwa Doyoung ingin mengambil satu keranjang troli, yang membuat Ellise merasa tidak beres nantinya, hingga dengan lekas meminta Doyoung untuk mengambil sebuah keranjang biasa saja.

Dan benar saja, setelah beberapa saat berkeliling dengan sambil menuruti interupsi dari Haechan lewat video call, keranjang yang digenggam Doyoung penuh. Bahkan Doyoung berniat untuk mengambil lagi keranjang troli. Ellise lagi-lagi melarangnya.

"Tuh, liat! Udah penuh keranjangnya! Udah aja, lagian buat apa jajan banyak-banyak, emang siapa yang makan?!" seru Ellise pada layar ponselnya, yang menampilkan wajah memelas dari Haechan.

"Mbakkk, cuman cokelat item aja! Masa nggak boleh?! Mas Doy nggak masalahin tuh!" balas Haechan.

Masalahnya, coklat yang diiginkan Haechan itu, satu batangnya melebihi 50 ribu. Mana mau Ellise.

"Iya, biarin aja," sahut Doyoung tak acuh.

Ellise sontak menoleh, kemudian mendengus pada Doyoung yang tengah melihat-lihat isi rak yang berisi macam-macam cemilan manis, termasuk cokelat hitam yang diinginkan Haechan.

Dia sih, kayaknya nggak terlihat mempermasalahkan seberapa banyak yang mau dibeli. Cuman pengen cepat-cepat pergi saja, takut kesorean. Belum lagi beli pempek nya Haechan.

"Nggak bisa. Pokoknya cukup! Ini udah banyak!"

"Mbakkkk! Kan itu buat cemilan Mbak sama Mas juga!"

Ellise tetap menggeleng keras. Dia kemudian berjalan menjauh dari rak berisi cemilan manis itu, yang membuat Haechan semakin merengek, bahkan menarik atensi beberapa orang yang ada di sana.

Sementara itu, Doyoung hanya diam memperhatikan punggung Ellise yang menjauh. Dia kemudian kembali memilih cokelat hitam yang diinginkan Haechan, mengambilnya beberapa dan memasukkannya ke dalam keranjang. Lantas, menyusul Ellise.

Namun, baru beberapa langkah, dia melihat Ellise yang berjalan mendekati dengan wajah kesal. Terlihat Ellise juga sudah tidak video call dengan Haechan. Wajahnya tampak merengut kesal.

"Kenapa?" Ellise tidak menyahut melainkan melihat keranjang yang Doyoung.

"Kenapa cokelatnya dimasukin?" tanya Ellise. Matanya menajam, tampak galak hingga membuat Doyoung mengernyit bingung.

"Ya buat dibeli?"

Ellise mendecak, lantas merunduk ingin mengambil cokelat hitam tersebut. Namun sebelum Ellise berhasil mengambilnya, keranjang tersebut menjauh. Doyoung menjauhkannya dari jangkauan Ellise.

"Mau apa?"

Ellise menegak dengan tatapan galak. "Mau ganti. Kalo Haechan beneran mau cokelatnya, yang lainnya harus ditinggal."

"Kenapa gitu?"

"Ck, ya kenapa lagi?" Ellise kembali merunduk ingin mengambil isi dari keranjang. Namun lagi-lagi Doyoung menjauh, menghalangi Ellise untuk mengambilnya.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang