09 Adek-nya Ellise

8.2K 1.5K 353
                                    

Jan lupa vote dan comment yaaaa, biar aku semangat heheh

= = =

"Mbak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbak ... uang Adek abis, Adek juga laper."

= = =

Seumur-umur, Doyoung nggak pernah mau kumpul sama orang yang gaduh, cerewet, atau kasarnya ngerepotin dan ganggu. Bahkan ibu-ibu rekan dosen saja dia hindari, karena nggak mau hidupnya terusik.

Tapi beda dengan Ellise, kepribadian mereka memang berbanding terbalik. Ellise anak yang aktif, banyak omong, tapi omongannya bermutu, makanya sering dijadiin rival sama anak-anak ambis tertentu di kelasnya.

Beda lagi kalau udah siaran radio, Ellise akan lebih heboh lagi untuk memikat minat orang-orang. Dan, Doyoung menyukai itu, dia bahkan berharap kalau dia juga dicerewetin Ellise.

Sama Ellise loh ya, bukan sama Haechan, adeknya Ellise. Justru mahkluk-mahkluk kaya Haechan inilah yang harusnya dia hindari karena mengganggu ketenangan jiwanya.

Tapi sekarang, Doyoung harus menghadapi kelakuan atau tepatnya kepribadian aneh dari Haechan itu. Mau tak mau, keharusan.

"Om Doyoung nggak punya rumah? Miskin ya?"

Doyoung memejamkan mata, beberapa kali udah hela napas menghadapi segala alunan suara kencang dengan nada mengejek dari Haechan.

"Kenapa kamu mikir saya nggak punya rumah dan saya miskin?"

Haechan dengan wajah sengaknya, mengangkat satu kaki sambil menggaruk jemari kakinya. Dia mengedikkan bahu tak acuh. "Perasaan setiap kali saya ke sini, Om ada terus. Ya saya pikir Om kaum duafa yang dibantu sama Mbak Lilis."

"D-duafa???"

Haechan mengangguk santai, dia kembali menurunkan kaki dan menaruh kedua tangan di atas meja. Saat ini keduanya sedang duduk di meja makannya Ellise. Sedang Ellise lagi di depan pintu sama Somi.

Iya, Haechan tadi datang sama Somi.

Doyoung mengalihkan wajah. Kalau biasanya ada kata yang terlontar untuknya yang tak ia sukai, ia akan menatap tajam sebagai tanda peringatan. Tapi ini beda, karena orang yang dihadapannya in Haechan, adeknya Ellise.

Dia melirik ke arah Ellise. Wajahnya sudah menunjukan kegelisahan, ketidak sabaran untuk Ellise segera menghampiri mereka. Setidaknya bisa membebaskannya dari anak tidak tahu diri di depannya.

Sementara itu, Ellise sebenarnya mengantar kepergian Somi. Yang ternyata adalah teman waktu SD nya Haechan.

"Itu anak udah kaya gembel Mbak di Sungai Raya tadi. Pas ketemu ngeluh kelaperan, diajak makan malah mau ke ichiban. Untung aku kaya banyak duit, kalo nggak dah aku open BO-in dia, Mbak," keluh Somi pada Ellise.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang