22 Keseriusan Pak Dosen II

7K 1.4K 339
                                    

= = =

(image nya nggak cocok sama isi cerita😌)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(image nya nggak cocok sama isi cerita😌)

= = =

Doyoung menatapi Ellise, seraya tangannya yang melepas blazer dan menggantungnya di balik pintu kamar Ellise yang tertutup rapat. Dia mendekati, sembari menggulung kedua ujung lengan kemejanya hingga ke siku, juga melonggarkan dasi yang ia pakai.

Sementara itu Ellise duduk di pinggir ranjang, merunduk sembari memain-mainkan ponselnya. Tiba-tiba merasa bingung ingin membicarakan apa. Suasana menjadi kaku sesaat pintu kamar Ellise tertutup rapat, dan mereka hanya berdua saja. Yang seharusnya, Ellise tidak merasakan apapun karena terbiasa diruangan tertutup berdua bersama Doyoung, tetapi kali ini berbeda. Situasi yang tengah dialami keduanya berbeda.

Omong-omong, Doyoung maupun Ellise saat ini berada di dalam kamar Ellise. Sedang orang-orang yang tengah menyantap seblak itu berada di luar, hening, tidak ada suara sedikitpun yang didengar di luar kamar.

Tadinya Doyoung mau mengusir, tetapi melihat asap yang mengepul dari masing-masing mangkuk yang mereka pegang, Doyoung memutuskan untuk melanjutkan niatnya di kamar.

"Ellise."

Ellise melirik. "Iya?"

Doyoung masih menatap, dia kemudian menarik kursi belajar Ellise untuk ia taruh di depan Ellise, dan duduk di sana.

"Everything's fine, right?"

Ellise menipiskan bibir sesaat. "Kamu sendiri, gimana?"

Doyoung menghela napas, dia kemudian menyandarkan punggung. Masih menatap Ellise, namun kini lebih intens. "Jangan tanya saya balik."

Ellise menghela napas, wajahnya ditekuk. "Kupikir sih aku baik-baik aja. Orang-orang mungkin awalnya cuman gosip biasa aja, tapi aku nggak pernah duga kalo gosipnya lebih parah dari yang aku bayangin."

Doyoung terdiam. Ucapan Ellise ada benarnya. Dulu dia juga membayangkan kalau seandai hubungan keduanya terpublikasi kendati tidak dalam status berpacaran, pasti akan menimbulkan gosip yang tidak-tidak, tetapi dia nggak pernah duga kalau gosipnya melebihi itu. Seakan, nama baik Ellise dipertaruhkan, karena dia.

Doyoung kembali menghela napas, dia menarik kursinya mendekati Ellise. Kemudian menyentuh jemari Ellise dan memainkannya kecil.

"Maaf ya, gara-gara saya, kamu jadi dengar hal seperti ini."

Ellise menipiskan bibir, ia diam menatap pada jemari Doyoung yang menyentuh jemarinya lembut. Ternyata ucapan maaf yang diucapkan Doyoung pagi tadi itu, adalah ini.

Ellise sendiri sebenarnya tidak bisa menyalahkan Doyoung sepenuhnya. Ya memang ini bukanlah kesalahan Doyoung, tetapi resiko yang perlu dia hadapi, bukan cuman dia, tetapi mereka berdua.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang