04 Dosen-nya Ellise

11.2K 1.8K 422
                                    

÷ ÷ ÷

"Telat masuk kelas saya walau tiga menit, tidak saya persilakan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Telat masuk kelas saya walau tiga menit,
tidak saya persilakan masuk.
Tapi kalo kamu, dipersilahkan masuk ke dalam dunia saya."

÷ ÷ ÷

Setelah dilihat secara singkat bagaimana hubungan tanpa statusnya Pak Doyoung dan Ellise. Kalem-kalem anget. Ya jelas, mereka baru-baru aja dekat. Belum nyampe satu tahun.

Jadi belum ada pula sisi lain yang keliatan.

Hari itu, Ellise terlambat. Dia lupa kalau jam sembilan pagi ada kelasnya Doyoung. Hampir aja dia keblablasan tidur lagi sebelum di telpon Mingyu. Iya, Mingyu oknum yang menjadi teman kelompoknya, menelpon hanya untuk mengingatkan kalau hari itu adalah hari presentasi tugas mereka. Tapi akhirnya, Mingyu justru panik saat tau Ellise baru bangun tidur, bahkan belum siap-siap. Alhasil Mingyu juga turun tangan untuk jemput Ellise daripada nunggu Ellise naik gojek.

Tapi yang namanya waktu berjalan. Mereka terlambat, lima belas menit. Bahkan kalaupun terlambat tiga menit saja, mereka tidak diterima masuk ke dalam kelas.

Dan, disini lah mereka, berdiri di dekat pintu masuk kelas, dengan Doyoung yang tengah duduk di meja. Ditatapi oleh seisi orang di kelas tersebut.

"Hari ini kalian presentasi, menyuguhkan materi untuk mahasiswa lainnya yang mengikuti kelas. Tetapi, kalian terlambat? Bahkan tidak membawa persiapan."

Ellise maupun Mingyu hanya terdiam di tempat, merunduk dan saling melirik ketika mendengar penurutan tajam dari Doyoung, selaku dosen yang mengampu mata kuliah hari ini.

Belum lagi, mereka baru sadar, enggak bawa makalahnya, jangankan makalah, laptop atau hal lainnya pun tidak ada. Di dalam tas mereka cuman ada hape, buku satu sama satu pulpen. Parahnya Mingyu cuman bawa kertas.

Napas berat terdengar di antara kesunyian kelas tersebut. Jelas itu Doyoung, yang benar-benar terlihat sangat kesal.

"Kalian berdua. Tidak mendapatkan nilai, juga keluar dari kelas ini," tegas Doyoung, "saya tidak mau melihat wajah kalian."

Kalau seandaikan ini komik, maka akan terlihat petir yang menyambar di kepala Mingyu dan Ellise. Mereka sama-sama kaget, terbujur kaku, tidak dapat berkutik, bahkan hanya dapat berserah diri pada Yang Maha Kuasa.

Masalahnya pula, mata kuliah yang diampu Doyoung ini, adalah mata kuliah pilihan. Mata kuliah penting bagi mereka, yang paling di antisipasi untuk tidak mendapatkan huruf E. Pasalnya kalau sampai nilai mereka E, mereka harus ngulang lagi semester depan.

Ngulang lagi itu tuh, capekkk!

Namun apalah daya, mereka pula yang salah.

Alhasil, Mingyu dan Ellise benar-benar keluar dari kelas Pak Doyoung. Dan kini mereka nongkrong di parkiran, berteduh di bawah pohon kasturi besar.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang