18 Keraguan Ellise

7.4K 1.3K 301
                                    





Ellise tahu kalau dia sedang ada di apartemennya Doyoung. Sekitar jam 4 pagi, Ellise sempat tersadar, dan merasakan pelukan hangat serta mengetahui keberadaannya. Ia juga tahu bahwa dia mengalami mabuk berat, karena saat tersadar kepalanya pusing teramat. Akhirnya Ellise kembali terlelap seraya memeluk Doyoung.

Tepat jam 9 pagi, Ellise terbangun. Mual melanda, pusing masih teramat sakit, dan tubuh yang luar biasa tak nyaman. Tetapi jiwa serta energinya belum sepenuhnya terkumpul untuk bangkit dari ranjang empuk milik Doyoung.

Dia juga tahu, Doyoung tidak ada. Mungkin sudah pergi ke kampus.

Mengingat kampus, dia ada kuliah. Hari ini pula ada kelas yang di ampu Doyoung. Tetapi karena kondisi seperti ini, membuat Ellise menyesali, dan memilih untuk bolos saja.

Tetapi ternyata dugaannya salah. Doyoung memasuki kamar dengan membawa segelas teh hangat.

"Baru aja bangun?"

Ellise bergumam, matanya memejam dengan kening yang mengerut. Hingga dirasa sosok Doyoung berada di sisi ranjang, tepat disampingnya. Dia membuka sedikit matanya dan melirik pada lelaki dengan celana kain serta baju kaos lengan panjang berwarna hitam tersebut.

"Pusing?"

Ellise kembali bergumam dan memjamkan mata. Doyoung duduk di tepi ranjang. "Bangun dulu, terus minum ini."

Ellise bergumam lagi. Kepalanya terlalu pusing untuk sekedar membuka matanya dengan sempurna, atau bahkan menggerakan tubuh barang sedikit.

Melihat Ellise yang terlihat enggan bangun itu, membuat Doyoung menghela napas kecil. Lantas menaruh teh hangat yang sudah ia buat ke nakas, kemudian merunduk mendekati. Mengelus sesaat puncak kepala Ellise dan mengecup singkat kening Ellise. Kemudian berbisik.

"Dek, ayo bangun, minum dulu. Nanti Mas bawain sarapan ke sini."

Sontak kedua bola mata Ellise membelalak, menjauhkan wajah dari Doyoung dan menatap lelaki itu.

Doyoung tersenyum, dia mengecup kedua pipi Ellise sebelum menariknya untuk duduk. Ellise yang merasa terkejut itu cuman bisa pasrah ditarik oleh Doyoung untuk duduk.

Doyoung mengambil kembali teh hangat yang tadi dia taruh dan meminta Ellise untuk minum. Ellise masih menurut, dia meminum teh hangat manis buatan Doyoung, seraya terus menatapi Doyoung. Hingga Doyoung kembali menaruh gelas teh hangat tersebut.

"Nggak salah?"

Doyoung menoleh, dia tersenyum. "Salah apa?"

Ellise mengerjap sesaat. "Tadi ... kamu manggil aku Dek? Maksudnya Adek atau gimana???"

"Kita udah sepakat ngubah panggilan kita semalam."

"H-hah? Kap— bentar ... kenapa aku bisa sama kamu???"

Doyoung menatap sejenak, dia mendekati dan menempu satu tangannya di samping tubuh Ellise.

"Omong-omong, kenapa kamu bisa ada di sana? Mabuk sampai lupa diri."

Ellise kembali mengerjap, dia terkejut. Pasalnya dia yakin nggak ada yang tau dia akan hang out di RedStar kecuali teman-teman yang bersamanya semalam. Termasuk Rose atau Jaehyun, bahkan Yuju, ia yakini tidak tahu. Tetapi bagaimana bisa dia bersama Doyoung?

Doyoung tersenyum tipis saat melihat wajah kebingungan Ellise. Dia kembali mendekati, kedua tangannya merengkuh pinggang Ellise untuk ia peluk, dan kepalanya disandarkan pada pundak Ellise.

Dia mengecup pundak polosnya Ellise, karena masih memakai dress tanpa lengan semalam.

"Kamu ketemu Mingyu di sana, Mingyu nelpon Rose dan Rose menelpon saya," ucap Doyoung dengan suara rendahnya.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang