36 Pandora

2.5K 608 71
                                    

= = =

Ellise tidak takut. Karena ada Doyoung di sampingnya.

Ellise tidak perlu bersembunyi-bunyi, karena masa lalu itu sudah usai. Walaupun masih membekas. Namun, adanya Doyoung tidak akan menimbulkan rasa sakit yang begitu mendalam.

Perasaannya pun, sudah beralih. Ellise tidak lagi memiliki setitik perasaan selain rasa takut. Rasa takut jika hal itu terulang kembali. Dan rasa takut jika Doyoung juga tidak menerima kekurangannya.

Ellise merasa dia akan siap jika suatu saat nanti akan bertemu Younghoon. Namun tidak disaat sekarang ini, saat ia masih takut untuk menceritakan apa yang ia alami kepada Doyoung.

Seperti kata Yuju, dia sadar untuk perlu memberitahukan apa yang terjadi, karena alasan itulah alasan Ayahnya tidak menerima Doyoung. Doyoung perlu tahu, cepat atau lambat. Namun, entah bagaimana rasanya terlalu sulit, ia takut.

"Ellise."

Ellise tersentak dan sontak menoleh kepada Doyoung di sampingnya.

Film sudah mulai semenjak setengah jam yang lalu. Namun Ellise masih bergelut dalam pikirannya.

"Film nya nggak asik?"

Ellise mengerjap-ngerjap. Ia menoleh pada lurus menatap film yang masih berjalan dan kembali menoleh pada Doyoung.

"Asik aja, kenapa?"

Doyoung mengernyit. Dia menatapi lekat Ellise sebelum mendekat, dan menyentuh pipi Ellise.

"Pucat. Kenapa? Terlalu dingin?"

Ellise mengerjap-ngerjap. Dia menipiskan bibir sesaat sebelum menjauhkan diri dari Doyoung. Dalam benaknya, dia entah mengapa merasa bersalah, membuat Doyoung tidak tahu apa-apa mengenai dirinya.

"Aku ke toilet dulu ya, bentar."

"Ngapain?"

Ellise mengernyit, sebelum akhirnya terkekeh singkat. "Ya menurut kamu ngapain ke toilet???"

Doyoung ikut terkekeh, tetapi kemudian dia bersandar dan memandang lurus. "Ya siapa tahu aja kamu mau ketemu siapa gitu."

Sontak, Ellise menegak mendengar penuturan Doyoung. Dadanya seakan berdentum keras membuat jiwanya terpaku sesaat.

Maksudnya apa?

Younghoon?

T-tapi kan ... yang tadi itu ...

Bukan Younghoon.

Panggilannya aja yang mirip.

Panggilan nya aja yang mirip, membuat Ellise jantungan. Seperti yang dituturkan sebelumnya, Ellise belum siap menceritakan segalanya pada Doyoung. Namun sepertinya Doyoung salah kira.










Doyoung memandang Ellise dengan wajah biasa saja, bahkan terkesan tenang dan damai. Itu karena dia berusaha agar tidak membuat Ellise tertekan, walau sebenarnya dia sangat penasaran mengenai Younghoon.

Kenapa panggilan dari gadis kecil yang memberikan tiket mereka sebelumnya kepada sosok laki-laki tinggi, membuat Ellise diam tak bersuara, bahkan terkesan tak ingin berbicara. Terlebih, Doyoung sangat tahu kalau beberapa saat film di mulai, Ellise hanya sedang berusaha fokus pada film. Padahal dari matanya, Ellise terlihat gelisah.

Sedari tadi juga setelah melihat perubahan Ellise. Doyoung merasa panas, bukan cemburu, melainkan memiliki rasa ingin menyentil keras lelaki yang tinggal di masa lalu itu. Tidak perduli apa alasannya, yang jelas dia telah membuat Ellise menderita, dan kini membuat hambatan yang menerpa hubungannya.

Hi, Dos! || DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang