= = =
UAS telah selesai dilaksanakan. Perjuangan Ellise mengerjakan tugas-tugas UAS yang nggak kaleng-kaleng, akhirnya dapat juga bernapas dengan lega. Walau nilai belum keluar, tetapi jiwa dan raga akhirnya benar-benar terlepas dari segala penat dan siap menyambut liburan selama satu bulan yang sudah di depan mata.
Sejak pagi Ellise bermalas-malasan. Benar-benar mengistirahatkan diri, memanjakan diri serta mematikan otak. Iya, kalau sudah menjelang liburan dan sedang liburan, Ellise sengaja membuat otaknya mati, mati semati-matinya. Karena kurang lebih 4 bulan disuruh mikir keras tentang beban kuliahnya, akhirnya Ellise benar-benar bisa terbebas dan cuman mikir santai, atau bahkan nggak mau mikir banyak.
Beda dengan Doyoung, yang enggak bisa enggak kerja. Waktu liburnya cuman tiga hari setiap minggu, Jumat sampai Minggu. Enggak ada yang libur sampai sebulan kaya Ellise. Kerjaannya selain dosen susah didefinisikan, yang jelas dia membantu keuangan usaha kecil dari keluarga. Entah kecil apa tidak, kalau kecil nggak mungkin sesibuk itu sampai kadang lembur. Kalau kecil, juga nggak mungkin uangnya banyak.
Ellise nggak berani nanya, nanti malah ditawarin yang iya-iya. Sudah syukur dijajanin biasa aja, enggak mau sampe dibeliin rumah lantai 7.
Namun, walau Doyoung sibuk, Doyoung tetap meluangkan waktu untuk Ellise. Bahkan tanpa diminta sekalipun, Doyoung sudah berinisiatif untuk menemui Ellise.
Seperti sekarang, duduk lesehan di atas karpet bulu ruang tamu apartemen Ellise, sibuk memperhatikan laptop, tetapi satu tangannya mengelus lembut surai Ellise yang berebah di pangkuannya. Sedang Ellise hanya diam sambil memainkan ponsel.
Sehari-hari, waktu yang dilewati mereka cuman itu-itu aja. Enggak ada yang spesial, tetapi cukup membuat nyaman dan tentram. Kalau ada perasaan bosan, mungkin memang ada. Tapi bagi Ellise, apa yang membosankan dari Doyoung? Nggak ada. Pria itu diam dengan tersenyum saja sudah menaikkan mood Ellise, gimana bisa mau bosan.
Tidak tahu kalau Doyoung. Entah apa yang dirasakan Doyoung sebenarnya selain tatapan bucin yang terlihat.
Ellise mengela napas pelan ketika melihat isi chatnya dengan Yuju. Temannya satu itu sedang memamerkan diri dengan Johnny yang sedang liburan. Ternyata mereka sudah berangkat sejak UAS selesai. Enggak cuman Yuju, melihat isi story whatsapp di kontaknya, isinya pada asik senang-senang.
Walau sebelumnya Ellise urung buat liburan yang menguras tenaga. Entah itu camping kaya Jaehyun, memanjakan diri kaya Rose yang kesana-kemari nyoba hal-hal yang belum sempat dicoba, kayak pergi ke salon warnain rambut, ikut senam zumba, ke tempat-tempat estetik buat konten foto dan lain-lain yang menguras tenaga.
Ellise lebih memilih untuk rebahan, benar-benar bermalasan, karena itu yang dia inginkan saat sedang bekerja keras dengan dunia perkuliahan. Tetapi kalau melihat teman-temannya pada asik, Ellise juga mau.
"Kenapa?"
Ellise mendongak saat dirasa sentuhan lembut di pipinya. Doyoung bertanya walaupun tidak menatap melainkan menatap pada layar laptop. Sepertinya Doyoung sadar karena mendengar helaan napas Ellise.
Sungguh, peka sekali dia pada Ellise.
Ellise menunjukan layar ponselnya yang menampilkan Yuju sedang liburan ke pantai sama Johnny. "Yuju pergi liburan sama Pak Johnny," adunya dengan bibir yang mengerucut kecil.
Doyoung terkekeh, dia melepaskan pandangan dari laptopnya dan memandang pada Ellise. Kemudian merunduk guna mengecup kening Ellise.
"Kita nanti juga liburan," ujarnya dengan senyuman. "Setelah ketemu sama orang tua kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Dos! || Doyoung
Fiksi Penggemar[END] Katanya sih, dia galak. Dosen ganas yang kalau papasan aja, udah bikin sesek napas. Tetapi sebenernya, dia cuman manusia biasa yang sedang bucin sama salah satu mahasiswa. ~~~ started: 150421 ends: 040322 ©deeriyum [!!!] - Hanya kisah manis...