40 (TENTANG SESUATU YANG MENGECEWAKAN)

62 25 21
                                    

Vote, komen, dan kritik ya
Update setiap Rabu dan Sabtu.
Akhir Mei Ada Give Away.

Pagi yang cerah usai derasnya hujan semalam membuat seisi jalanan serasa asri dan sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah usai derasnya hujan semalam membuat seisi jalanan serasa asri dan sejuk. Di sebuah rumah sedang ramai melakukan dekorasi untuk sebuah acara lamaran nanti malam. Beranjak dari ranjang tidurnya dan berjalan membuka tirai mendelik sekilas melihat bagaimana proses pendekoran taman belakang rumahnya.

Menghela napas kemudian menyembulkan senyum bahagia.

Tak menyangka dirinya hanya tinggal hitungan jam akan diikat oleh janji antara mereka berdua. Penasaran. Akhirnya, Nada berjalan ke luar kamar dengan kondisi yang masih mengenakan piyama tidurnya, berjalan dia menuruni tangga dan menuju belakang rumahnya. Dirinya mendapati juga Naya yang sedang sibuk membantu mendekorasi tata letaknya.

Nada senyum lagi melihat sepupunya.

Mengetahui dengan radarnya, Naya membalikkan badan dan terlihat Nada yang sedang bersandar pada dinding yang sedang terus melihat juga tersenyum terhadapnya. Naya menautkan alisnya. Berjalan menghampiri.

"Dih kenapa senyum-senyum begitu ke gue?" tanya Naya.

Nada kembali pada posisi tegaknya seusai bersandar, "Hah! Ngapain gue senyumin lo, orang gue senyum karena gak sabar, ditambah lagi ngelihat taman rumah di dekor kayak gini," jawab Nada membantah pertanyaan Naya.

"Yeh! Eh syukur deh lo gak demam, gara-gara semalam pulangnya hujan-hujanan!"

"Iyalah, semua rasa bahagia yang gue rasain gak ada yang bisa ngalahin. Kan raga yang sehat tergantung dari jiwa yang sehat," kata Nada dengan percaya diri.

"Oh iya! Kata Ibu, yang datang cuma keluarga aja kan?" tanya Naya.

"Iya! Lagian juga masih lamaran, jadi gaperlu banyak-banyak."

"Terus? Rencana lo apa kalau jadi sama Salman?" pertanyaan ambigu ini membuat Nada mengernyit bingung tak habis pikir.

"Maksudnya kalau jadi?" Nada menghela napas, sesaat dirinya langsung paham maksud dari Naya, "Maksudnya apaan lo ngomong begitu? Gue sama Salman pasti jadi lah. Harus jadi."

"Ya kan kita mikirin kemungkinan terburuknya, biar kalau—"

"Nay! Udah deh! Jangan hancurin mood gue yang lagi bahagia-bahagianya dong!"

Naya bergeming sejenak, mengangguk samar seolah mengerti, "Jam tujuh malam kan? Terus Salman nanti sama keluarganya kan ke sini?"

Kini mendapati pertanyaan itu, Nada yang bergeming tak melakukan apapun, tatapannya berubah kosong.

"Nad!" seru Naya membangunkan Nada dari lamunannya.

Nada tersadar dan mood senangnya menurun sekitar tiga puluh persen. "Nah! Itu! Ibunya dia tuh sakit parah, harusnya dia ke sini sama kakaknya. Tapi kakaknya gak bisa karena harus ngurus Ibunya selama Salman di sini."

PAMIT (SEKUEL HE IS SALMAN) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang