19. Your F*cking Mouth2

350 20 0
                                    

"Ku bertanya sekali lagi, apa yang kau lakukan?" 

Akhirnya Jennie sadar total atas semua yang dia lakukan, dan jangan lupakan tentang perkataan kasarnya tadi. Jennie langsung berdiri dari duduknya, dan dengan sedikit gemetar dirinya menunduk kepada Taehyung yang kemudian ikut berdiri.

"M-maafkan aku pak...tadi aku hanya ingin memberikan kopi kepadamu, tapi kulihat tanganmu terluka" jawab Jennie sedikit takut, tapi anehnya jari telunjuknya masih tetap menunjuk ke arah tangan taehyung. Pria itu juga melihat ke arah tangannya.

"Kurasa tanganmu tidak begitu parah, jadi  saya permisi dulu pak" sambung Jennie seraya membungkuk. 

Tanpa melupakan kopi miliknya Jennie langsung pergi meninggalkan Taehyung yang masih menatap darah di tangannya dengan termenung dan bertanya-tanya. Mengapa bisa wanita itu sampai gemetar, dia juga berkeringat tadi. Dia takut padaku? ataukah darahku? 

"Aku semakin yakin dia memang sinting" ujar Taehyung saat mengelap keringatnya dengan handuk.






***
 


Lama-lama selangkangan Jennie akan sakit jika selalu digunakan untuk melangkah selebar mungkin, contohnya seperti sekarang, beruntung kopi yang dibawanya tidak tumpah.

Saat sampai di depan kamar tamu Jennie langsung membuka pintu dengan cepat kemudian menutupnya dengan  rapat. Dirinya masih berdiri seraya memejamkan mata lengkap dengan kopi ditangan dinginnya. Rasanya kopi hangat ini akan menjadi dingin seketika. Kemudian Jennie menaruh kopinya di atas nakas dan duduk di kasur dengan termenung, mencoba untuk mengingat saat gemetaran di depan tuannya.

Seharusnya dia sadar ini bukanlah masa lalu lagi, dia harus menghilangkan kebiasaan buruk ini. Yah! benar! hilangkan! apalagi jika berada dalam satu atap yang sama dengan tuannya. Entah apa yang telah tuannya itu pikirkan tentang dirinya, pasti Taehyung tidak hanya mengira dirinya sinting tapi juga lemah. Akhh! Jennie benci kata itu, lagipula mengapa penyakitnya kambuh lagi? padahal sudah lama tak bereaksi, Jennie sampai mengira jika dia sudah sembuh, ternyata masih belum.

"Akkkhhh!! kenapa akumelakukan hal memalukan seperti ini?" Jennie mencambak rambutnya, memukul jidatnya, dan membenturkan kepalanya ke kasur dengan keras.

Ini GILA!

GILA!

Sepertinya kopi yang Jennie buat akan sia-sia saja, karena dirinya mungkin tidak akan bisa tidur malam ini. Apalagi di tambah dengan derasnya hujan yang sudah turun sejak matahari mulai malu untuk menampakkan dirinya. Jika Jennie memasak mie instan, maka malam ini akan terasa sangat pas untuk merenungi nasib.



***


Hari ini adalah hari kedua setelah Jennie dan Taehyung tinggal dalam satu atap yang sama tapi lihatlah, apa yang terjadi, bahkan hari ini Jennie rela bangun lebih pagi dari biasanya untuk melakukan tugasnya, seperti membuat sarapan, dan juga membersihkan beberapa tempat dirumah ini yang mungkin sering Taehyung tempati. Hal itu dia lakukan hanya karena dirinya tidak ingin berpapasan dengan Taehyung. Kali ini bukanlah tentang ketakutannya, namun tentang kelakuannya yang memalukan. Benar-benar memalukan! Beruntung Jennie sudah menyelesaikan semua pekerjaannya, hingga tidak akan membuat pagi cerahnya menjadi suram karena melihat wajah datar nan dingin milik tuan brengseknya itu.

Jennie membolak-balikkan badannya dia atas kasur seperti jarum jam yang berputar. Kelopak matanya mulai terjatuh sehingga menutupi mata kucingnya yang indah. Beberapa bayangan dalam pikirannya pun mulai memainkan perannya, hayalan bodoh tak di undang akhirnya terjadi. Namun hayalan gilanya itu tiba-tiba saja meletus bak bom atom, ketika suara notifikasi pesan penganggu keluar dari ponsel yang ia letakkan di meja.


Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang