37. Miss My Haters

853 135 6
                                    

Langit sudah mulai gelap, dihiasi bulan yang mulai menampakkan diri dengan tak percaya diri. Tapi Taehyung masih saja sibuk dengan serangkaian pekerjaannya yang masih belum terselaikan.

"Tuan, aku rasa tidak terlalu baik jika kau berkerja berlebihan seperti ini"
"Aku lihat sedari tadi kau hanya bekerja terus-menerus, tanpa beristirahat sedikit saja" ucap Paman Lee yang sudah terbiasa tak di ubris oleh Taehyung.

Taehyung hanya melirik langit yang sudah gelap itu dengan wajah datarnya, kemudian kembali menatap layar laptopnya dengan serius. Melihat hal itu, Paman Lee hanya mendengus pasrah.

Drrt! Drrtt! Drttt!

Paman Lee langsung mengambil ponsel yang berada di dalam saku celananya. Dilihatnya sekilas nama yang tertera di layar, kemudian dengan cepat ia menjawabnya.

"Apa terjadi sesuatu?"
Tanya Paman Lee dengan wajah khawatir.

"Tidak ada yang terjadi suamiku, hanya saja aku menemukan eco bag yang berisi beberapa kemeja dan juga celana, apa itu milikmu?"

"Bukan, kemeja dan juga celana kotor itu milik Tuan muda, aku yang membawakannya. Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?"

"Tidak, tidak ada lagi. Tapi, apakah Tuan muda akan pulang sekarang?"

"Sepertinya Tuan muda kita lebih betah di apartemennya, benar kan Tuan?" lirik Paman Lee yang  hanya dibalas tatapan tak suka oleh Taehyung.

"Apa disana juga ada Tuan muda?"

"Iya, aku sedang menemaninya bekerja, apa kau ingin menyampaikan sesuatu kepadanya?"

"Tentu saja, katakan kepada Tuan muda bahwa aku sangat merindukan dirinya" Taehyung hanya mendengarkan tanpa menjawab, walau Paman Lee sudah menyodorkan ponsel tersebut ke wajah Taehyung.

"Ohh yaa, satu lagi katakan kepada Tuan muda kita, untuk segera pulang kerumah, karena kami sangat merindukannya"

Kami?

Seketika panggilannya terputus. Ada sedikit rasa kecewa di hati Taehyung.

Tapi pikiran Taehyung jadi tidak terkendali setelah mendengar kata 'kami'.
Apakah Jennie juga merindukannya?

Dengan tatapan kosong dia mecoba berpikir kembali. Rasanya memang tidak mungkin, karena wanita itu hanya mencintai Eunwo, dan bukan dirinya. Itu sudah kenyataan yang tak bisa ia pungkiri lagi.

"Paman, apa gadis itu melakukan pekerjaannya dengan baik?" tanya Taehyung tanpa basa-basi.

Respon terkejut yang di keluarkan Paman Lee sungguh sangat sangat menjengkelkan untuk Taehyung lihat,  tapi mau bagaimana lagi?

Dengan tatapan tak percaya, Paman Lee masih memandang pria di hadapannya itu.

"Gadis yang mana? Nona Jennie?"

"Siapa lagi Paman?" jawab Taehyung dengan malas.

"Benar juga ya, siapa lagi yang ada dipikiran Tuan jika bukan Nona Jennie. aku hampir melupakannya" cetus Paman Lee dengan pura-pura tak tahu.

"Berhenti mengada-mengada dan jawab saja Paman" kali ini Taehyung mengatakannya dengan sedikit emosi yang tak  terpendam.

"Baiklah Tuan, sesuai keinginanmu maka akan kujawab"
"Ekhm! Bukankah baru saja isteriku menelpon dengan suara yang terdengar bersemangat? jika Nona Jennie tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, isteriku akan tetap terkapar di tempat tidurnya Tuan. Lagipula pekerjaan apa yang tidak bisa dilakukan oleh Nona Jennie? jangankan jadi pembantu, bahkan menjadi isteri palsumu pu  dia sanggup, ditambah bonus saat dia merawatmu karena flu, aku rasa itu murni tanpa kebohongan. Lantas pekerjaan apa yang Tuan ragukan dari Nona Jennie?"

Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang