34. I Hate You

1K 130 30
                                    






Taehyung masih menatap Jennie dengan tatapan tertajamnya, namun kali ini, nampaknya wanita itu sedikit lebih tak peduli dengan itu.

"Siapa yang memberimu izin masuk ke kamarku?!" tanya Taehyung dengan kasar, padahal dirinya masih tetap berdiri di dalam kamar mandi dan hanya berlilitkan handuk yang ada dipinggangnya. Tentu saja, gertakannya hanya membuatnya terlihat sedikit lebih konyol. Yah...itu hanya menurut Jennie.


Tok! Tok! Tok!

"Eeh..permisi Tuan, tadi aku tidak sengaja mendengar suara teriakan Tuan. Apa terjadi masalah?" tatapan tajam Taehyung kini beralih kepada Paman Lee yang baru saja masuk, dan langsung memandangnya aneh.

"Paman Lee yang memberiku izin Pak" jawab Jennie seraya melihat Paman Lee yang berada di sampingnya.

"Terimakasih Tuan, karena telah memberiku izin untuk mencarikan pengganti sementara isteriku. Dan mulai hari ini hingga beberapa hari kedepan Nona Jennie akan menjadi pengganti isteriku untuk mengurusmu. Semoga kau senang Tuan" jelas Paman Lee panjang lebar. Sedang Taehyung lagi-lagi merasa menyesal karena telah memberikan wewenang kepada Paman Lee untuk melakukan sesuka hatinya. Yah...walaupun untuk kali ini Taehyung merasa seperti telah menemukan kucingnya kembali.

"Setelah ini aku ingin bicara dengan Paman" ucap Taehyung seraya menunjuk-nunjuk Paman Lee dengan tatapan geramnya. Kemudian dia melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar mandi itu dan menuju cerminnya. Sebenarnya Taehyung jarang bercermin akhir-akhir ini, tapi dia merasa sulit dan tidak tahu harus melakukan apa seakarang. Apa-apaan ini!

"Baik Tuan, kalau begitu Saya permisi" kebiasaan Paman Lee ialah terkadang menggunakan bahasa baku terkadang pun tidak. Taehyung merasa jengkel sendiri mendengarnya, walau sekarang dia sedang membelakangi Paman Lee.

Taehyung berbalik karena mengira asistennya ikut keluar bersama Paman Lee, namun tidak. Mengapa dia betah sekali dikamar Taehyung?

"Apa yang masih kau lakukan disini?" tanya Taehyung dengan sedikit acuh tak acuh.

"Bibi Jessie mengatakan bahwa aku harus menyiapkan pakaianmu Pak" jawab Jennie sopan. Mendengar suara Jennie membuat Taehyung merasa ada yang berbeda.

"Bukankah kau sudah mengambilnya? Taruhlah dikasurku" Jennie langsung menaruh kemeja dan jas Taehyung di kasur dengan pelan. Namun setelahnya dia tetap berdiri ditempatnya kembali.

"Kenapa kau masih disini?!" tanya Taehyung dengan geram, karena melihat asistennya yang sepertinya memang betah dikamarnya itu. Namun, setelah itu Taehyung merasa sedikit iba, setelah melihat ekspresi Jennie yang terkejut karena gertakannya.

" Apa barusan itu terlalu berlebihan?" batin Taehyung.

"Paman Lee menyuruhku untuk selalu menemanimu Pak"

"Oh ya?? Baiklah, tidak apa-apa jika kau memang ingin melihatku ganti baju" mendengar itu, Jennie terkejut dan langsung lari terbirit- birit keluar dari kamar itu setelah melihat Tuannya akan melepas handuk di pinggangnya. Melihat tingkah konyol Jennie membuat Taehyung lagi-lagi hampir melupakan misi untuk melupakannya. Tapi, jika dipikir-pikir, semua tingkah asistennya itu memang selalu rada-rada gila. Dan untuk apa juga Taehyung mengganti baju di kamarnya, jika dia masih mempunyai ruang ganti?

"Dia memang asisten gila."




Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang