Taehyung and Jennie

20. Unpredictable

"Ternyata kau memiliki banyak penyakit ya. Selain pertumbuhanmu terganggu, kau juga mengidap penyakit takut darah dan bahkan sekarang kau mulai menyandang penyakit pikun"

Ucapan tuan Taehyungnya itu memang  terdengar sangat menohok untuk Jennie. Dia bahkan sampai tak bisa berkata-kata. Walau hanya berbekal secuil kesabaran, namun untuk saat ini hal itu cukup berguna untuk menahan tangan nya yang ingin sekali menonjok mulut pria itu dengan botol.   

Jennie hanya tersenyum masam, kemudian berjalan melewati Taehyung tanpa menjawab cacian pria itu. Sedangkan tuan mudanya yang baik hati dan ramah itu tetap saja melihat punggung Jennie yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya. 

"Membersihkan kamar Grandma?? sungguh alasan yang bodoh" dengus Taehyung sebelum berjalan menuju kamarnya.  Dia merasa... bahwa asistennya itu berusaha untuk menjauhinya,  tapi mengapa?

***

Sesampainya di dalam kamar nyonya Kim, Jennie langsung memukul-mukul kepalanya dengan pelan karena geram akan kelakuannya yang semakin lama semakin aneh. Harusnya dia katakan saja yang sebenarnya, bahwa dirinya kedapur untuk mengambil minum. Sebenarnya apa yang ada di dalam tubuh tuannnya itu? karena akhir-akhir ini Jennie selalu gugup jika berhadapan dengan pria itu.

Jennie mengeluarkan napasnya kasar, sudahlah lupakan, lagipula nasi sudah menjadi bubur. Akhirnya Jennie yang berniat untuk langsung keluar dan kembali ke kamar itu mengurungkan niatnya dan memilih untuk melihat-lihat kamar dari seorang nyonya Kim. Tenang saja, Jennie masih ingat akan sopan tantun yang dulu selalu ibunya ajarkan kepadanya.

Kamarnya sangat luas, rapi, dan elegan bak kamar seorang ratu. Jennie menjadi iri saja, seandainya dia tidak dipecat dari perusahaan Kim mungkin saja dia bisa menabung untuk membeli rumah seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? dia sudah terlanjur memiliki tuan yang kejam, egois, dan brengsek! seperti Taehyung. Apalagi tuannya itu akan selalu memotong gaji Jennie yang hanya sebagai asisten itu sebanyak 75% untuk melunasi hutangnya yang meninggi tanpa sebab bak gunung itu. Ini adalah titah dari seorang Kim Taehyung, jadi Jennie tidak bisa menawar apalagi menolak, karena jika masih melawan...yah kalian pasti paham betul dengan kata-kata "Jika tidak, aku akan melipat gandakan hutangmu." 

Kata-kata itu seperti sudah mendarah daging bagi pria itu. Tapi apapun itu, Jennie tidak ingin bekerja menjadi asisten Taehyung seumur hidup hanya gara-gara hutang yang tak kunjung lunas itu. Bukan tidak ingin mensyukuri apa yang sudah terjadi. Namun kadang kala manusia memang menginginkan sesuatu yang lain daripada yang sudah ada.

Bagaimanapun keadaannya Jennie harus sangat sangat bersyukur karena masih bisa menjadi asisten Kim Taehyung, walau pria itu adalah si tuan kejam, egois, dan brengsek!... tapi itu lebih baik daripada menjadi pengangguran yang tidak jelas hanya karena tidak mempunyai pekerjaan. Jika dipikir-pikir, Taehyung juga orang yang baik, buktinya sekarang pria itu masih tetap saja memberi makan dirinya yang memang tidak tahu diri dan susah di atur. Sekarang malah bertambah neneknya yang sepuluh kali lebih baik dari pria itu. Tunggu, Taehyung tidak berencana memasukkan kasih sayang nyonya Kim kedalam hutangnya kan? 

Masa bodo!

Jennie lebih memilih berputar-putar pelan untuk melihat sekeliling kamar. Beberapa foto yang terpajang indah di sebelah sisi kamar itu telah membuat Jennie tertarik untuk melihatnya lebih dekat. Nampaknya ada dua buah foto yang membuat Jennie salah tingkah sendiri saat melihatnya, salah satunya adalah,

Setelah melihat foto tersebut, Jennie paham betul akan asal usul ketampanan sang tuan mudanya.  Jika dibandingkan wajah mereka benar-benar mirip dan sama-sama tampan, tapi Jennie tidak begitu yakin jika pria yang berada di dalam foto itu adalah ayah dari tuannya. Pria di foto itu terlihat seperti orang yang lembut, hangat, dan penuh kasih sayang. Sedangkan pria yang tadi dia lihat? sudahlah tidak ada yang bisa Jennie harapkan, ucapannya saja lebih beracun daripada sianida.