39. Fuck! room

1.2K 146 22
                                    



Beberapa lampu telah di pasang di beberapa tempat untuk semakin menambah kemeriahan pesta malam ini. Paman Lee membawa sekotak lampu yang baru saja di ambilnya dari dalam rumah. Melihat itu Pak Kebun yang juga ikut membantu menyiapkan pesta, turun dari tangga yang ia naiki untuk mengambil alih kotak di tangan Paman Lee.


"Terimakasih Pak Jung" ucap Paman Lee dengan tersenyum.


"Ini sudah menjadi tugasku Pak. Oh ya, bagaimana menurutmu jika kutambahkan sedikit lampu lagi di bagian sana Pak Lee?" Tanya Pak Kebun itu seraya menunjuk bagian tempat yang sedikit jauh dari lokasi pesta.


"Kau yakin dengan pertanyaanmu ini Pak Jung?" Tanya Paman Lee yang sedikit menyerngit dan hanya di balas senyuman oleh Pak Jung.


"Apakah kau juga yakin jika Tuan muda akan ikut duduk bersama kita Pak Lee?" mendengar itu Paman Lee langsung tertawa dan sedikit menepuk bahu Pak Jung yang telah ia kenal selama puluhan tahun di rumah ini.


"Ya Tuhan aku hampir melupakannya. Oh ya, omong-omong karena masih ada pekerjaan di belakang, jadi lebih baik ku serahkan tugas penataan tempat dan dekorasi ini padamu saja. Jika nanti ada apa-apa kabarkan kepadaku"


"Baiklah Pak Lee, kau memang selalu seperti itu" keluh Pak Jung dengan candaan.


"Sebentar lagi istriku dan Nona Jennie akan kesini. Percayalah mereka pasti akan membantumu"


"Ya ya aku percaya padamu Pak Lee" ucap Pak Jung santai dan kembali melanjutkan niatnya untuk menambah lampu di bagian yang telah ia rencanakan tadi.


Ternyata benar, tidak sampai lima menit, Bibi Jessie dan Jennie datang dengan beberapa perlengkapan pesta yang ada di tangan mereka.


"Wah, aku yakin pesta nanti malam akan sangat sangat meriah" ucap Bibi Jessie seraya melihat-lihat lampu di sekitarnya. Jennie juga terpesona ketika melihat dekorasi Pak Jung itu. Jennie semakin mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa seorang Pak kebun juga bisa mendekorasi tempat ini menjadi luar biasa. Dan itu tentu dengan skill yang dimiliki oleh Pak Jung. Jennie semakin sadar bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dengan melihat luarnya saja, apa lagi hanya mendengar tanpa melihat kebenarannya.


"Jennie mau kah kau membantuku mengambilkan beberapa lampu lagi di kotak itu?"


"Tentu saja Pak Jung, mau kuambilkan berapa lampu lagi?" Tanya Jennie yang sudah memegang kotak itu dengan tersenyum.


"Bawa saja 5 lampu lagi" jawab Pak Jung yang masih sibuk memasang lampu itu tanpa menoleh. Jennie membawa kelima lampu itu ke tempat Pak Jung.


Jika Jennie perhatikan tempat yang sedang Pak Jung pasangkan lampu ini sedikit jauh dari tempat utama pesta nanti. Dia juga melihat satu kursi lengkap dengan meja yang tak jauh dari tempat Jennie berdiri sekarang . Apa mungkin ini khusus untuk Tuan Taehyungnya itu?Tapi omong-omong, mengingat tentang pria itu, Jennie sungguh harus puasa emosi. Pasalnya, makanan dan secangkir kopi yang diperintahkan Tuannya sudah ia siapkan dengan susah payah. Namun tiba-tiba saja pria itu menghilang entah kemana, Jennie bahkan mencarinya kemana-kemana. Dan ternyata pria itu sudah pergi ke perusahaan dan hanya menitip pesan bahwa Jennie berikan makanan dan kopi itu kepada Pama Lee saja. Rasanya Jennie ingin mencekiknya.

Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang